Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cegah Penularan Covid-19 Klaster Keluarga dengan Cara Berikut

Reporter

image-gnews
Ilustrasi penggunaan masker, sebagai salah satu upaya penyebaran virus.
Ilustrasi penggunaan masker, sebagai salah satu upaya penyebaran virus.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Meningkatnya kasus Covid-19 klaster keluarga menjadi kekhawatiran seiring dengan banyaknya masyarakat yang mulai keluar rumah untuk beraktivitas. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta pada Januari 2021 lalu, setidaknya ada 612 orang yang masuk ke dalam klaster keluarga dari total kasus konfirmasi positif virus corona sebanyak 1.663 orang.

Peningkatan kasus menjadi kekhawatiran karena rumah yang seharusnya menjadi tempat yang aman dan menjadi tempat berlindung justru bisa menjadi salah satu sumber penularan. Menurut spesialis penyakit dalam asal Surabaya, RA Adaninggar, hal ini merupakan hal yang wajar karena berada di rumah memungkinkan orang kurang waspada daripada ketika berada di luar rumah.

Dalam siaran langsung Instagram bersama dengan konselor laktasi Citra Ayu Mustika, dokter yang disapa Ning itu juga berbagi beberapa tips dan informasi terkait penularan Covid-19 klaster keluarga.

Jangan merasa aman ketika berada di rumah
Ning menegaskan pentingnya tidak memiliki pemikiran berada di rumah berarti sudah aman. Ia beralasan penularan yang sering terjadi adalah ketika ada keluarga yang saling mengunjungi.

Baca juga: Kekeliruan Isolasi Mandiri Sebabkan Klaster Keluarga, Simak Saran Pakar

Lebih berhati-hati saat di rumah
Ia juga mengimbau untuk berusaha meminimalkan risiko penularan, terutama sehabis bepergian dari luar rumah dan ketika menyambut tamu dari luar rumah. Beberapa upaya minimal yang bisa dilakukan dan dibiasakan misalnya dengan membersihkan diri setelah sampai di rumah dan #pakaimasker ketika ada tamu dari luar rumah.

“Salah satu rekomendasi kapan kita pakai masker itu kalau ada tamu di rumah, artinya dia tidak satu rumah dengan kita tapi dia sering di situ atau mengunjungi kita,” jelasnya.

Tunggu sampai benar-benar sembuh
Meski panduan resmi terkait rekomendasi ahli untuk hubungan suami istri belum ada, ia tetap menyarankan kepada pasangan untuk menunda kegiatan tersebut dengan berpegang pada panduan resmi terkait kriteria kesembuhan setelah melewati masa penularan 10-14 hari.

“Bukan swab harus negatif tapi paling enggak sudah melewati masa penularan karena kalau sudah melewati masa penularan, dia sudah sembuh, gejala sudah hilang, dia dikatakan sembuh. Kalau sudah sembuh enggak apa-apa,” tambahnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jangan anggap sepele isolasi mandiri
Menurutnya, isolasi mandiri bagi kasus terjangkit tanpa gejala atau ringan yang keliru merupakan salah satu penyumbang terbesar klaster keluarga. Penyebabnya adalah ketika orang tetap melakukan interaksi dengan anggota keluarga lain di tengah masa isolasi mandiri. Ia menekankan pentingnya pemusatan aktivitas di suatu tempat yang terpisah dari anggota yang lain, terutama untuk kamar tidur.

Karantina bagi anggota keluarga dengan kontak erat
Terkait dengan karantina, ia menegaskan perlunya waktu 10-14 hari untuk tidak keluar dari rumah setelah adanya kasus anggota keluarga yang positif Covid-19. Tetapi, ia tidak mengharuskan anggota yang melakukan karantina untuk melakukan tes swab jika selama periode itu tidak ada gejala.

“Negatif kalo mau tes enggak apa-apa tapi takutnya kalau hasilnya keluar malah bilang enggak apa-apa dan malah keluar dari karantina,” ujarnya.

Ia kemudian menerangkan meski dinyatakan negatif, masa inkubasi Covid-19 masih berjalan sampai dua minggu dan belum tentu selama itu akan terus sama.

Utamakan protokol kesehatan
“Jadi intinya protokol kesehatan itu usaha mencegah infeksi, minimal mengurangi jumlah virus yang masuk. Pertama masker, 5M, itu semua tujuannya untuk mengurangi tapi yang jangan dilupakan adalah aktivitas selama ini,” katanya.

Ning juga mengimbau perlunya tindakan ekstra, bahkan dengan anggota keluarga lain sekalipun, dan tidak lupa untuk menjaga kesehatan imun bersamaan dengan protokol kesehatan yang ada, misalnya dengan makan makanan yang bergizi dan tetap berolahraga.

Tidak apa-apa kalau tidak minum vitamin
Makanan yang bergizi menjadi poin penting dalam menjaga kesehatan tubuh. Dia beranggapan hal yang terpenting adalah memperbanyak konsumsi sayur dan buah yang tinggi kandungan vitamin dan antioksidan.

“Lihatlah di piringnya, kalau mau kasih anak atau suami, kalau piring warnanya cuma putih sama coklat artinya nasi sama lauk. Itu berarti belum sehat. Kalau mau yang sehat piringnya harus warna-warni, ada sayur, ada buah,” tambahnya mengenai kiat pecegahan klaster keluarga.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

11 jam lalu

Dwina Septiani Wijaya. Dok. Peruri
Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

4 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

7 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

7 hari lalu

Bupati Muna (nonaktif), Muhammad Rusman Emba, menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024. Muhammad Rusman, diperiksa sebagai tersangka dalam pengembangan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait pengajuan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional daerah Kabupaten Muna Tahun 2021 - 2022 di Kementerian Dalam Negeri. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.


Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

13 hari lalu

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.


Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

15 hari lalu

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi didampingi Dirjen Perhubungan Darat Hendro Sugiatno(kanan) dan Dirjen Perkeretaapian Mohamad Risal Wasal (kiri) menyampaikan keterangan pers usai rapat koordinasi di Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV, Badung, Bali, Minggu, 31 Desember 2023. Kementerian Perhubungan bersama berbagai pihak terkait melakukan evaluasi usai kemacetan parah pada Jumat malam (29/12) serta menyiapkan sejumlah rencana dan skema untuk mengantisipasi kemacetan khususnya selama masa libur tahun baru di jalan akses sekitar Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.


Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

18 hari lalu

Sejumlah calon penumpang pesawat antre untuk lapor diri di Terminal 3 Bandara Sekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu 19 April 2023. PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Soekarno Hatta memprediksi puncak arus mudik lewat bandara Soetta terjadi mulai H-3 atau Rabu (19/4) dengan pergerakan pesawat yang terjadwal mencapai 1.138 penerbangan dengan total penumpang 164.575 hingga H-1 atau Jumat (21/4). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.


Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

18 hari lalu

Aktivitas pekerja di pabrik obat PT Indofarma (persero) Cibitung, Bekasi, Selasa (10/04). PT Indofarma akan melakukan investasi sebesar Rp 100 milliar untuk mengembangkan produksi generik dan herbal dan memenuhi kebutuhan bahan baku yang saat ini 90% masih Impor. TEMPO/Dasril Roszandi
Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual


Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

20 hari lalu

Sejumlah pemudik menunggu jadwal keberangkatan kereta dari Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Jumat, 5 April 2024. Sebanyak 17.994 orang meninggalkan Kota Jakarta melalui Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, untuk mudik ke kampung halaman ke berbagai daerah pada H-5 Lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

Jumlah kasus flu Singapura bisa bertambah lagi seiring momentum Idul Fitri dan mudik Lebaran yang membuat intensitas pertemuan di masyarakat meninggi.


Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

20 hari lalu

Flu Singapura.
Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

Vaksin untuk menangkal penyebaran flu Singapura belum ada di Indonesia, padahal tingkat penyebaran dan infeksinya cukup signifikan mengalami lonjakan.