TEMPO.CO, Jakarta - VP Marketing Accomodation Traveloka, Shirley Lesmana membagikan beberapa tren perjalanan para pengguna aplikasi Traveloka. Menurut Shirley, orang yang bepergian dengan mobil semakin banyak pada awal tahun 2021 ini. "Liburan dengan mobil pribadi semakin banyak hingga Februari 2021, jumlahnya mencapai 28 persen," kata Shriley pada Traveloka EPIC Sale pada 24 Maret 2021.
Menurutnya salah satu alasan tingginya jumlah pelancong dengan mobil adalah karena orang tidak mau ribet bepergian ketika harus menggunakan transportasi umum seperti pesawat atau kereta. Di masa pandemi ini, ketika orang perlu bepergian menggunakan transportasi umum, maka beberapa surat kesehatan perlu dilampirkan. Salah satunya adalah hasil tes PCR atau Swab Antigen. Hal itu tentu agar bisa terhindar dari penyebaran virus Corona itu. "Selain itu, bepergian dengan mobil pribadi dianggap lebih fleksibel dan private," katanya.
Ia pun mengatakan infrastruktur yang disediakan pemerintah, seperti jalan tol lintas Jawa atau lintas Sumatera pun mendukung kebiasaan bepergian dengan mobil ini. "Secara umum, jalur transportasi darat Trans Jawa dan Trans Sumatera, proses recoverynya tinggi di masa pandemi ini," kata Shirley.
Walau begitu, penggunaan transportasi pesawat masih menjadi moda transportasi paling populer. Kata Shirley, angka pengguna moda transportasi pesawat mencapai 44 persen, sedangkan pengguna kereta di awal 2021 ini jumlahnya mencapai 13 persen.
Baca: Ahli Geologi Dicambuk Gurita Pemarah Saat Liburan di Pantai Australia Barat
Baca Juga:
Shirley juga mengatakan bahwa para pelancong banyak yang masih berasal dari kota besar seperti, Medan, Surabaya dan Jakarta. Tujuan liburan para pengguna Traveloka pun paling banyak adalah kampung halaman, yaitu sebanyak 44 persen. Sedangkan para pengguna yang tujuannya luar kota atau provinsi lain adalah 23 persen. Lalu orang-orang yang lebih memilih melancong di dalam kota atau sekitar kota tempat tinggal jumlahnya 18 persen. "Perjalanan ke luar negeri sangat kecil, karena kita tahu ada faktor larangan pergi ke luar negeri karena COVID-19 ini.
Shirley pun mengatakan berdasarkan hasil survei pelanggannya di masa pandemi, salah satu faktor utama yang dinilai para pengguna Traveloka adalah faktor kesehatan.
Co-Founder Traveloka Albert mengatakan pihaknya terus berusaha mempermudah pengguna dalam menikmati produk dan layanan mitra Traveloka. Inovasi berbasis teknologi juga ia fokuskan untuk menggalakkan penerapan protokol kesehatan dan safe traveling selama pandemi. "Fitur Traveloka Clean Partners yang kami hadirkan memungkinkan pengguna untuk secara mudah mengidentifikasi para mitra yang telah menerapkan protokol CHSE (Clean, Health, Safety, Environment) yang dianjurkan Kemenparekraf dan WHO serta mitra yang telah mendapatkan sertifikat CHSE dari Kemenparekraf,” kata Albert.