Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

7 Minuman Beralkohol Tradisional Asal Indonesia dan Bahaya Sebabkan Kematian

Reporter

image-gnews
Pekerja mengambil air nira dari pohon kelapa yang akan dijadikan sopi di Desa Nuruwe, Seram Bagian Barat, Maluku, 9 November 2020. Nira merupakan bahan baku utama pembuatan minuman tradisional Maluku bernama sopi yang berasal dari bahasa Belanda Zoopje yang berarti alkohol cair. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaj
Pekerja mengambil air nira dari pohon kelapa yang akan dijadikan sopi di Desa Nuruwe, Seram Bagian Barat, Maluku, 9 November 2020. Nira merupakan bahan baku utama pembuatan minuman tradisional Maluku bernama sopi yang berasal dari bahasa Belanda Zoopje yang berarti alkohol cair. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaj
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia memiliki beberapa minuman beralkohol yang dibuat secara tradisional yang biasa disebut dengan tuak. Pembuatan minuman beralkohol sendiri biasanya dilakukan dengan cara fermentasi menggunakan ragi siap pakai yang ditambahkan pada bahan pembuat tuak seperti beras ketan atau pun air nira. Butuh waktu yang tidak sebentar dalam fermentasi pembuatan minuman beralkohol, semakin lama, akan semakin bagus karena kadar alkoholnya yang tinggi.

Indonesia merupakan negara yang kaya akan keberagaman, banyak masyarakat daerah yang membuat minuman keras untuk dijadikan sebagai bahan obat dan sebagainya.

Beberapa jenis minuman beralkohol tradisional asal Indonesia yakni ada Tuak dari Toba dan Tapanuli, Tuak Nifaro dari Nias, Lapen dari Yogyakarta, Arak dari Bali, Ballo dari Makassar, Sopi dari Maluku dan NTT, serta minuman keras Cap Tikus asal Manado dan Minahasa. Berikut ulasan sejumlah minuman keras buatan tradisional yang ada di Indonesia, yang dirangkum dari berbagai sumber:

1. Tuak dari Toba dan Tapanuli

Tuak merupakan minuman beralkohol yang kerap dijumpai di Sumatra Utara, khususnya Toba dan Tapanuli. Masyarakat setempat biasanya mewajibkan minuman ini di setiap acara adat Batak, acara kekeluargaan, maupun dijual di warung-warung orang Batak. Tuak juga biasa dijadikan sebagai jamuan kepada tamu di Toba dan Tapanuli.

Proses pembuatan tuak berasal dari pohon enau dan kelapa yang diambil air niranya, kemudian difermentasi hingga berubah warna menjadi putih dengan bau khas. Kadar alkohol tuak, menurut penelitian para ahli, tak sekuat bir dan anggur, sehingga jika dikonsumsi dalam jumlah yang cukup akan memberikan efek yang menenangkan saraf sentral. Namun jika berlebihan, minuman keras ini dapat menyebabkan mabuk dan mengakibatkan hilangnya kontrol diri.

2. TuakNifaro dari Nias

Tuo Nifaro atau Tuak Nias merupakan produk hasil fermentasi air nira dan aren yang kemudian dilakukan proses penyulingan untuk mendapatkan kadar alkohol 100 persen. Proses pembuatan yang sulit dan lama membuat tuak Nias semakin jarang diproduksi, bahkan di daerah asalnya tersebut. Hanya para tetua saja yang masih membuatnya, sebab membutuhkan kesabaran.

Dari 20 liter tuak mentah, hanya akan menghasilkan sekitar 4 sampai 5 botol tuak suling saja. Kualitas tuak Nias ditentukan berdasarkan kelas, kelas pertama yaitu dengan kadar alkohol murni hampir 100 persen. Tuak Nias kelas pertama ini jarang dijual, kalau pun ada yang membeli bukan untuk diminum, tetapi dijadikan sebagai obat encok, asam urat dan sakit sendi. Penggunaannya cukup dioleskan pada bagian yang sakit, selain itu tuak Nias juga dipercaya dapat mengobati diabetes dan stroke.

Sementara untuk yang diminum, biasanya tuak Nias kelas ketiga. Namun jarang ada yang berani meminum secara langsung sebab harus dicampur dengan air putih atau tuak yang belum disuling. Biasanya satu botol Tuak Nias dicampur dengan 5 teko tuak mentah. Tingkat kesulitan pembuatannya, membuat harga Tuak Nias cukup mahal, sebotolnya dihargai Rp 200 ribu untuk kelas ketiga, dan Rp. 400 ribu untuk kelas pertama.

3. Lapen dari Yogyakarta

Yogyakarta juga punya minuman keras beralkohol, Lapen namanya. Bukan sembarang nama, Lapen sendiri merupakan singkatan dari Langsung Pening. Lapen sendiri merupakan minuman keras yang cara pembuatan dioplos, dengan bahan utama alkohol dan air putih serta bahan-bahan lain seperti jamu dan susu, atau apa saja asalkan campuran tersebut bisa membuat cepat mabuk alias langsung pening. Meskipun harganya merakyat, cuma lima ribuan dalam kemasan plastik, meneguk Lapen sangat berbahaya hingga bisa menyebabkan kematian. Setiap tahun diberitakan puluhan orang tewas gara-gara nekat minum Lapen.

4. Ballo dari Jeneponto, Sulawesi Selatan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Minuman Ballo lazim disuguhkan saat acara hajatan warga, biasanya warga berkumpul di belakang rumah si empunya hajatan sembari memasak hidangan ditemani dengan minuman Ballo. Di Jeneponto, Ballo cukup mudah ditemukan, sebab banyak orang yang menjadikan Ballo sebagai penghasilan utama di daerah tersebut.

Ballo merupakan minuman beralkohol sejenis tuak yang berasal dari daerah Bugis, Makassar. Dibuat dari hasil fermentasi dari air nira, enau, nipah dan lontar. Masyarakat setempat biasanya mengumpulkan air nira tersebut dan ditampung ke dalam wadah, kemudian memendam wadah tersebut di dalam tanah selama beberapa hari untuk membuat Ballo. Ballo dimanfaatkan warga untuk menghilangkan rasa dingin, selain itu meminum Ballo dalam jumlah wajar dipercaya oleh masyarakat setempat dapat meningkatkan daya tahan tubuh.

5. Sopi dari Maluku dan NTT

Indonesia timur juga punya minuman beralkohol tradisional, namanya Sopi. Kata Sopi sendiri merupakan serapan dari bahasa Belanda, Zoopie, yang berarti alkohol cair. Proses pembuatan minuman keras beralkohol ini yakni berbahan dasar air sadapan lontar yang difermentasi kemudian disuling. Di NTT terdapat satu daerah pembuat Sopi terbaik, yakni di kecamatan Aimere, Kabupaten Ngada NTT. Selain di NTT, Sopi juha populer di kalangan masyarakat Maluku, dan bahkan Papua.

Hanya Sopi berlabel BM yang laku di pasaran, BM sendiri merupakan akronim dari Bakar Menyala, yang artinya Sopi tersebut mengandung kadar alkohol yang tinggi. Di NTT, minuman keras ini umumnya dikenal dengan dua nama, yakni Sopi dan Moke. Keduanya sama-sama minuman keras, yang membedakan adalah alat menyulingnya. Sopi disuling menggunakan gentong yang disambungkan dengan pipa untuk mengalirkan uap ke wadah, sedangkan Moke disuling menggunakan wadah periuk tanah liat dan uapnya dialirkan menggunakan batang bambu.

6. Minuman Keras Cap Tikus dari Manado dan Minahasa

Minuman keras Cap Tikus Mereka minuman beralkohol tradisional Minahasa yang dibuat dari hasil fermentasi dan distilasi Air Nira dari Pohon Aren. Minuman ini telah dikenal sejak lama oleh masyarakat Minahasa, dan biasanya dikonsumsi oleh para Bangsawan atau masyarakat umum dalam acara adat.

Minuman keras tradisional Minahasa ini pada awalnya bernama Sopi seperti minuman keras tradisional dari NTT. Namun penyebutan tersebut diubah menjadi Cap Tikus saat orang Minahasa yang mengikuti pendidikan militer sebelum tahun 1829, menemukan Sopi dalam botol bergambar ekor tikus yang dijual pedagang Cina di Benteng Amsterdam, Manado.

Baca: Sebelum Jokowi Cabut Lampiran, Bahlil: Sudah Ada 109 Izin Minuman Beralkohol

7. Arak dari Bali

Arak Bali merupakan satu dari beberapa jenis minuman beralkohol Indonesia yang diolah secara tradisional, melalui proses fermentasi air nira yang disadap dari pohon palem sejenis lontar, kelapa dan aren, yang kemudian disuling. Arak Bali telah lama populer di Pulau Dewata tersebut, dengan kandungan alkohol yang bervariasi, antara 20 persen sampai 50 persen. Biasanya arak Bali seringnya dikombinasikan dengan berbagai jenis minuman rasa gula dengan berbagai varian rasa.

HENDRIK KHOIRUL MUHID 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polres Metro Depok Tunggu Laporan Kasus Pengemudi Mobil Ford Ecosport Diamuk Massa

1 hari lalu

Ilustrasi pengemudi lansia. (Dok Carscoops)
Polres Metro Depok Tunggu Laporan Kasus Pengemudi Mobil Ford Ecosport Diamuk Massa

Polres Metro Depok menyebutkan hingga kini pengemudi Ford Ecosport belum melapor atas peristiwa main hakim sendiri yang menimpanya.


Bupati Karawang Segel Tempat Hiburan Malam yang Diam-diam Buka di Bulan Ramadan

2 hari lalu

Bupati Karawang, Aep Syaepuloh menegur pengelola tempat hiburan malam di Karawang yang menjual miras dan diam-diam beroperasi di bulan Ramadan. TEMPO/ HISYAM LUTHFIANA
Bupati Karawang Segel Tempat Hiburan Malam yang Diam-diam Buka di Bulan Ramadan

Sejumlah tempat hiburan malam di Karawang diam-diam menjual miras dan beroperasi di Bulan Ramadan. Bupati Karawang menyegelnya.


Viral Pengemudi Ford Ecosport Pecah Ban Nyaris Dihakimi Warga Depok, Polisi Bantah Ada Tabrak Lari

2 hari lalu

Mobil Ford Ecosport dirusak massa di Pertigaan Parung Bingung, Kecamatan Pancoran Mas, Sabtu dini hari, 16 Maret 2024. Foto : Humas Polres Metro Depok
Viral Pengemudi Ford Ecosport Pecah Ban Nyaris Dihakimi Warga Depok, Polisi Bantah Ada Tabrak Lari

Pengemudi mobil nyaris diamuk massa di Parung Bingung Depok, karena ada yang meneriakinya tabrak lari sehingga menyulut emosi warga lain.


Studi Peminum Ciu di Surakarta, Mayoritas Islam Abangan

3 hari lalu

Pekerja melakukan uji rasa saat pembuatan arak iwak arumery yang menjadi suvenir dalam side event atau acara sampingan G20 Bali di Denpasar, Bali, Jumat 9 September 2022 Minuman beralkohol tradisional khas Bali berbahan dasar buah lontar dan kelapa yang dicampur dengan rempah-rempah dan buah-buahan untuk memberikan citarasa tersebut sebagai suvenir bagi delegasi saat side event G20 di Bali pada bulan Agustus 2022. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Studi Peminum Ciu di Surakarta, Mayoritas Islam Abangan

Pemilik pabrik ciu di Surakarta bahkan didapati sudah menjalani ibadah Haji.


Kronologi Lengkap XPander Tabrak Porsche di Showroom Mobil Mewah di PIK 2

3 hari lalu

Kepala Kepolisian Sektor Teluknaga Ajun Komisaris Wahyu Hidayat mengatakan pihaknya sudah menahan pengemudi Mitsubishi Xpander yang menabrak Porsche. Wahyu menyebutkan identitas penabrak Porsche adalah Jefri, warga Jakarta Barat, tetapi tinggal dan mengontrak rumah di PIK 2. Saat kejadian berlangsung, sang pengemudi Xpander diketahui dalam pengaruh alkohol. X/InnovaCommunity
Kronologi Lengkap XPander Tabrak Porsche di Showroom Mobil Mewah di PIK 2

JP, sopir mobil Xpander mabuk saat mengendarai mobilnya pada siang hari sehingga menabrak Porsche yang terparkir di Showroom PIK 2.


Korban Bullying Binus School Serpong Foto Pegang Botol Miras di RS, Ini Penjelasan Orang Tua

15 hari lalu

Ibu korban bullying saat berbincang dengan kuasa hukum dan mitra UPTD PPA Kota Tangerang Selatan, Sabtu 2 Maret 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Korban Bullying Binus School Serpong Foto Pegang Botol Miras di RS, Ini Penjelasan Orang Tua

Ibu korban bullying geng pelajar Binus School Serpong, W, buka suara soal viral foto buah hatinya memegang diduga botol miras saat di rumah sakit


WHO: Jumlah Korban Tewas karena Serangan Israel di Gaza Lampaui 30 Ribu Jiwa

18 hari lalu

Warga Palestina memeriksa lokasi serangan Israel di sebuah rumah, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah di selatan Jalur Gaza  27 Februari 2024. REUTERS/Mohammed Salem
WHO: Jumlah Korban Tewas karena Serangan Israel di Gaza Lampaui 30 Ribu Jiwa

WHO menyebut jumlah kematian di Jalur Gaza sejak serangan Israel pada 7 Oktober lalu telah melampaui 30 ribu jiwa.


Santri Berusia 14 Tahun Diduga Dianiaya Senior di Kediri hingga Berujung Kematian

21 hari lalu

Ilustrasi penganiayaan
Santri Berusia 14 Tahun Diduga Dianiaya Senior di Kediri hingga Berujung Kematian

Seorang santri pondok pesantren di Kabupaten Kediri tewas dengan tubuh penuh luka diduga dianiaya oleh empat seniornya


Dubes Rusia Klaim Alexei Navalny Meninggal karena Penggumpalan Darah

26 hari lalu

Dubes Rusia Klaim Alexei Navalny Meninggal karena Penggumpalan Darah

Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva menyebut bahwa tokoh oposisi Rusia Alexei Navalny meninggal karena masalah kesehatan


AS akan Jatuhkan Sanksi terhadap Rusia atas Kematian Navalny

26 hari lalu

AS akan Jatuhkan Sanksi terhadap Rusia atas Kematian Navalny

Amerika Serikat pada Jumat 23 Februari 2024 akan mengumumkan sanksi terhadap Rusia atas kematian tokoh pengkritik pemerintah Rusia, Alexei Navalny