Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sering Malu Periksa ke Dokter, Jangan Anggap Sepele Konstipasi

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi pasien alami wasir di Vena Wasir Center/Istimewa
Ilustrasi pasien alami wasir di Vena Wasir Center/Istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jangan anggap sepele konstipasi atau kondisi saat mengalami kesulitan buang air besar. Ketika hal ini kita abaikan akan memunculkan keluhan berupa wasir atau ambeien atau hemoroid. Bukan semata-mata karena terlalu sering duduk dalam waktu lama seperti yang selama ini dipahami masyarakat.

Wasir adalah penyakit yang umum terjadi atau cukup sering dikeluhkan. Sayangnya, meski sudah dirasa tidak nyaman, penderita wasir kerap mengabaikannya. Kebanyakan malu memeriksakan diri ke dokter karena dianggap sebagai aib. Jika ini terus dibiarkan akan memunculkan risiko penyakit lain, seperti anemia.

Dokter spesialis bedah Vena Wasir Center Cabang Kota Medan, Freddy Tambunan, menjelaskan wasir umumnya karena konstipasi kronis. Kondisi ini terjadi akibat pembengkakan pembuluh darah di sekitar anus akibat adanya peningkatan tekanan. "Sebaiknya jika sudah mengetahui atau mempunyai penyakit wasir, harus segera dilakukan pemeriksaan dan konsultasi dengan dokter, karena wasir bukan aib tetapi penyakit yang harus disembuhkan," katanya dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 19 April 2021.

Menurutnya, konstipasi disebabkan kurang mengonsumsi makanan yang mengandung serat, seperti sayuran dan buah-buahan. Ia menyarankan untuk minum air putih minimal sebanyak 2 liter sehari. Hal ini berguna untuk membuat feses menjadi lunak dan padat, sehingga tidak menimbulkan kesulitan saat buang air besar atau harus mengejan untuk mengeluarkan feses.

Selain konstipasi atau sembelit, lanjutnya, ada beberapa kondisi lainnya yang dapat meningkatkan risiko wasir, seperti faktor genetik, bertambahnya usia, hamil, kegemukan, duduk atau berdiri terlalu lama, dan mengangkat beban berat.

Gejala umum yang biasanya dirasakan penderita wasir adalah rasa panas dan nyeri setelah buang air besar, keluarnya darah saat buang air besar, dan adanya benjolan di sekitar anus. Gejala tersebut dapat dicegah dengan mengubah pola gaya hidup. Rajin mengonsumsi makanan berserat seperti buah dan sayur, rajin minum air putih, rajin olahraga dan istirahat yang cukup.

Wasir kerap menjadi momok bagi penderitanya hingga dapat menurunkan rasa percaya diri seseorang. Tapi sayangnya, kebanyakan penderita masih malu memeriksakan diri ke dokter. Padahal, sejatinya, wasir bisa dialami oleh siapapun, usia berapapun. "Yang harus dipahami, wasir mudah disembuhkan. Oleh sebab itu, sebaiknya jangan biarkan kondisi ini terlalu lama. Bahkan, sampai menahun yang dapat memperparah rasa nyeri. Segera periksakan ke dokter, untuk mendapatkan pengobatan yang tepat," kata Freddy menyarankan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia menjelaskan, pengobatan wasir dilakukan berdasarkan kondisi dan tingkat keparahannya. Pada derajat 1, benjolan wasir berada di dalam anus dan tidak terlihat dari luar, derajat 2 benjolan mulai keluar dari anus saat BAB, namun masih bisa masuk kembali dengan sendirinya.

Sementara itu, pada derajat tiga, biasanya benjolan itu tidak bisa masuk sendiri, harus dibantu dengan dorongan dari jari. Sedangkan derajat empat, benjolannya sudah tidak bisa masuk lagi ke dalam anus.

Dokter spesialis bedah Vena Wasir Center cabang Mampang, Jakarta, menambahkan, pada kebanyakan kasus, pasien penderita wasir baru akan melakukan pemeriksaan ke dokter jika wasirnya sudah mencapai tingkat keparahan derajat tiga dan empat yang biasanya penderita sudah mulai merasa nyeri yang parah di bagian anus dan mulai mengganggu aktivitas. "Pada kondisi ini, maka perlu dilakukan tindakan pembedahan. Cuma persoalannya, penderita wasir biasanya merasa takut jika harus dilakukan pembedahan. Umumnya, takut dengan prosesnya, selain biaya tindakan dan harus melakukan rawat inap. Maka, tak jarang dari mereka memilih melakukan pengobatan tradisional," ungkapnya.

Mengatasi persoalan itu, Vena Wasir Center menawarkan solusi pengobatan wasir dengan teknologi modern, ligasure dan radiofrekuensi, harga terjangkau, dan yang pasti dilakukan oleh dokter spesialis bedah. Lewat metode tersebut, proses tindakan lebih efektif karena hanya membutuhkan waktu yang singkat, minim risiko, penyembuhan luka lebih cepat, dan tanpa rawat inap. "Dengan teknologi modern radiofrekuensi dan ligasure ini, permasalahan wasir Anda dapat selesai sampai tuntas. Wasir sembuh, Anda bisa beraktivitas dengan nyaman dan percaya diri kembali," kata pemilik klinik Vena Wasir Center, Mahdian Nur Nasution.

Selain itu, Mahdian mengingatkan agar masyarakat menjalani pola gaya hidup yang sehat dan selalu berpikiran positif agar tidak mudah stres. Karena ternyata, stres juga dapat menjadi salah satu pemicu timbulnya wasir.

Baca: 3 Hal yang Pemicu Konstipasi dan Cara Mengatasinya

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

2 jam lalu

Ilustrasi santan kelapa. shutterstock.com
6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

Penting untuk menyadari bahwa santan juga memiliki sejumlah bahaya yang perlu diwaspadai, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan.


Mau Tetap Olahraga Saat Puasa? FKUI Beberkan Tips, Risiko, dan Manfaatnya

1 hari lalu

Warga berolahraga di kawasan Jenderal Sudirman, Minggu, 10 April 2022. Masyarakat tetap berolahraga di kawasan Sudirman saat bulan puasa. TEMPO/M Taufan Rengganis
Mau Tetap Olahraga Saat Puasa? FKUI Beberkan Tips, Risiko, dan Manfaatnya

Untuk lansia, status hidrasinya harus lebih diperhatikan saat memutuskan tetap berolahraga di bulan puasa.


9 Cara Mengatasi Mata Berkunang-kunang

1 hari lalu

Ilustrasi mata berkunang-kunang. Shutterstock
9 Cara Mengatasi Mata Berkunang-kunang

Mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat mengurangi risiko terjadinya mata berkunang-kunang dan menjaga kesehatan mata Anda secara keseluruhan.


7 Penyebab Mata Berkunang-Kunang yang Harus Diketahui

2 hari lalu

Ilustrasi anemia. (Style Craze)
7 Penyebab Mata Berkunang-Kunang yang Harus Diketahui

Mata berkunang-kunang terkadang terasa seperti sedang melihat bintang, kilatan cahaya, atau aura.


Penelitian Menunjukkan: Banyak Penyakit yang Bisa Timbul karena Kurang Tidur

2 hari lalu

Ilustrasi tidur. Pixabay
Penelitian Menunjukkan: Banyak Penyakit yang Bisa Timbul karena Kurang Tidur

Kekurangan waktu tidur akan menyebabkan tubuh seseorang mengalami beberapa masalah. Apa saja?


5 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula bagi Tubuh

3 hari lalu

Ilustrasi gula di dalam wadah. Foto: Freepik.com
5 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula bagi Tubuh

Mengurangi konsumsi gula dapat memberikan dampak yang baik untuk tubuh. Apa saja?


Ketahui Suhu AC untuk Bayi yang Ideal Berdasarkan Usianya

6 hari lalu

Suhu AC untuk bayi perlu disesuaikan sesuai dengan usianya. Hal ini agar suhu tidak terlalu dingin atau panas. Berikut ini informasinya. Foto: Canva
Ketahui Suhu AC untuk Bayi yang Ideal Berdasarkan Usianya

Suhu AC untuk bayi perlu disesuaikan sesuai dengan usianya. Hal ini agar suhu tidak terlalu dingin atau panas. Berikut ini informasinya.


5 Manfaat Makan Pepaya

6 hari lalu

Ilustrasi buah pepaya. Unsplash.com/Pranjall Kumar
5 Manfaat Makan Pepaya

Pepaya mengandung berbagai nutrisi dan bermanfaat bagi kesehatan. Apa saja?


Bolehkah Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Ini Penjelasannya

6 hari lalu

Bolehkah makan gorengan saat berbuka puasa? Jawabannya adalah boleh, namun tetap mempertimbangkan asupannya. Ini penjelasan lengkapnya. Foto: Canva
Bolehkah Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Ini Penjelasannya

Bolehkah makan gorengan saat berbuka puasa? Jawabannya adalah boleh, namun tetap mempertimbangkan asupannya. Ini penjelasan lengkapnya.


Korea Selatan Kirim Pemberitahuan Penangguhan Izin Praktik Dokter Muda

7 hari lalu

Para dokter saat protes terhadap rencana penerimaan lebih banyak siswa ke sekolah kedokteran, di depan Kantor Kepresidenan di Seoul, Korea Selatan, 22 Februari 2024. REUTERS/Kim Soo-Hyeon
Korea Selatan Kirim Pemberitahuan Penangguhan Izin Praktik Dokter Muda

Korea Selatan telah mengirimkan pemberitahuan awal tentang penangguhan izin praktik dokter pada 5 ribu dokter magang yang sedang mogok kerja.