Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Bahaya Minuman Berkarbonasi jika Rutin Dikonsumsi

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi minuman bersoda (Pixabay.com)
Ilustrasi minuman bersoda (Pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gesture Cristiano Ronaldo memindahkan botol  minuman berkarbonasi saat siaran pres Euro 2020 di Budapest menjadi bukti bahwa mesin gol dari kesebelasan Juventus tersebut sangat memprioritaskan kesehatannya.

Seperti yang diketahui, jenis minuman berkarbonasi memiliki kandungan soda dengan campuran gula, asam sitrat, pemanis buatan seperti sirup jagung fruktosa dan kandungan lainnya. Dengan kandungan yang seperti itu, tentu memiliki dampak yang dapat menyerang kesehatan tubuh.

Dikutip dari Jurnal Circulation  oleh Tufts University, minuman manis bertanggung jawab atas 45 ribu kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah, 133 ribu kematian akibat diabetes, serta 6.450 akibat kanker.

Bagaimana penjelasan dampak negatif jika rutin mengonsumsi minuman berkarbonasi lebih lanjut, berikut pemaparannya:

1. Merusak gigi

Kandungan seperti asam dan gula yang tinggi pada minuman berkarbonasi menjadi alasan mengapa minuman ini dapat merusak gigi.

Kandungan gula yang tinggi meningkatkan risiko gigi berlubang, juga karena asam jadi penyebab penurunan jaringan gigi termasuk dentin dan enamel. Sehingga, gigi akan menjadi cepat rapuh.

2. Memicu Kenaikan Berat Badan

Kandungan gulanya yang banyak menjadi penuebab minuman berkarbonasi dilarang World Health Organization (WHO) untuk rutin dikonsumsi. Hal ini pula menjadi penyumbang peningakatan risiko obesitas.

3. Pengeroposan tulang

Kandungan bahan buatan seperti asam fosfat pada minuman berkarbonasi mengganggu penyerapan kalsium, yang dapat menyebabkan hilangnya kepadatan mineral tulang. Sehingga risiko penyakit seperti ostereoporosis semakin tinggi jika rutin mengonsumsi minuman bersoda.

4. Meningkatkan risiko kanker

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Memang ada banyak faktor ynag dapat memicu risiko penyakit kanker, namun diketahui konsumsi minuman berkarbonasi semking meningkatkan risiko kanker.

Seperti yang dikeathui, minuman berkarbonasi mengandung pewarna karamel. Bahan utaman pewarna caramel ini sendiri didaprkan dari senyawa amonium.

Bahan kimia yang digunakan selama proses pembuatan seperti gula, senyawa amonium, dan sulfit membentuk 4-methylimidazole dan 2-methylimidazole terbukti menginduksi pertumbuhan kanker pada manusia termasuk kanker hati dan paru-paru.

TIKA AYU

Baca: Tahu Bedanya Minuman Berkarbonasi dan Bersoda?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

1 hari lalu

Pada Senin (5/2), Istana Buckingham mengumumkan bahwa Raja Charles III didiagnosis menderita kanker. Istana juga mengatakan bahwa sang Raja telah mulai menjalani perawatan. REUTERS/Toby Melville
Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

5 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

6 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

6 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

9 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Bapanas Naikkan Harga Acuan Gula Jadi Rp 17.500 per Kilogram

10 hari lalu

Pekerja mengemas gula pasir berukuran 1 kilogram di pasar Kramat Jati, Jakarta, Selasa, 14 November 2023. Harga gula naik ke level tertinggi dalam sejarah. Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) mengungkapkan harga gula saat ini telah tembus Rp 17.000 per kilogram (kg). TEMPO/Tony Hartawan
Bapanas Naikkan Harga Acuan Gula Jadi Rp 17.500 per Kilogram

Badan Pangan Nasional (Bapanas) merespons kenaikan harga gula di tingkat konsumen. Saat ini harga gula sudah jauh melampaui Harga Acuan Pemerintah (HAP) Rp 15.500 per kilogram. Karena itu, Bapanas menaikan HAP gula mulai 5 April 2024 menjadi Rp 17.500 per kilogram.


Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

11 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

Berikut makanan yang sebaiknya Anda hindari jika Anda menderita diabetes.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

11 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

12 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


Pentingnya Jaga Asupan Gula Anak di Libur Lebaran

13 hari lalu

Ilustrasi makanan manis (pixabay.com)
Pentingnya Jaga Asupan Gula Anak di Libur Lebaran

Dokter anak mengingatkan orang tua untuk mengawasi dan menjaga asupan gula anak saat libur Lebaran 2024.