Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penggumpalan Darah dan Covid-19, Seperti Apa Kaitannya?

Reporter

image-gnews
Ilustrasi - Pembekuan atau penggumpalan darah (trombus) di vena. ANTARA/Shutterstock/pri.
Ilustrasi - Pembekuan atau penggumpalan darah (trombus) di vena. ANTARA/Shutterstock/pri.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu komplikasi dari Covid-19 adalah kecenderungan terjadinya penggumpalan darah. Selain pembuluh darah, Covid-19 juga meningkatkan risiko pembekuan di arteri yang disebut trombosis arteri. Gumpalan ini dapat memblokir sirkulasi darah di ekstremitas yang mengarah ke gangren.

Amputasi atau pengangkatan anggota badan sebagai satu-satunya pilihan untuk menyelamatkan nyawa pasien. Gumpalan darah ini juga dapat menyebar ke seluruh tubuh dan menimbulkan malapetaka pada organ lain. Dilansir dari Indianexpress, konsultan bedah vaskular dan endovaskular Rumah Sakit Kokilaben Dhirubhai Ambani, Dr. Raghuram Sekhar, menjelaskan selama beberapa bulan terakhir ada kasus pembentukan gumpalan di arteri yang membawa darah kaya oksigen ke tubuh dari jantung.

Ketika aliran darah di arteri tersumbat oleh gumpalan, aliran oksigen ke bagian tubuh terputus yang mengarah ke gangren. Jika tidak ditangani tepat waktu dapat menyebabkan amputasi anggota badan.

"Saya telah merawat lebih dari 35 pasien Covid-19 dengan pembekuan darah ini di anggota badan selama pandemi," kata Sekhar.

Dia juga mengatakan pada gelombang kedua telah melihat kasus pada orang yang lebih muda, di bawah usia 32 tahun. Gumpalan darah gangren ini agresif dan sulit diobati. Studi menunjukkan infeksi Covid-19 menyebabkan peningkatan kekentalan darah. Darah mengental, yang pada gilirannya menyebabkan pembentukan gumpalan.

Namun, penyebab pasti dari penggumpalan darah belum diketahui. Apakah ini hanya terjadi ketika pasien positif Covid-19? Tidak. Pada sebagian besar kasus, gejalanya baru terlihat 2-3 minggu setelah sembuh dari Covid-19, bahkan saat pasien sudah dipulangkan.

Hal ini dapat menyebabkan gejala yang terlewatkan oleh pasien yang menyebabkan keterlambatan dalam pengobatan. Oleh karena itu, penting untuk memahami gejala yang ditimbulkan oleh trombosis arteri Covid-19.

Ada lima tanda awal trombosis arteri terkait Covid-19 yang harus diwaspadai, yang dapat didefinisikan dengan lima P. Pertama adalah pain, nyeri di tungkai yang intensitasnya meningkat secara bertahap dari waktu ke waktu, membuat pasien merasakan sakit yang luar biasa.

Gejala kedua adalah parestesia, yaitu mati rasa pada jari tangan dan kaki. Ketiga adalah kelumpuhan, yakni kehilangan gerak pada anggota tubuh. Keempat, pucat. Pucat yang dimaksud adalah karena kurangnya pasokan darah kemudian membuat anggota badan menjadi biru atau hitam seiring waktu. Kemudian pucat berpasangan dengan dingin, salah satu tanda pertama gangren menetap.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gejala kelima, pada titik ini hampir tidak mungkin untuk merasakan denyut nadi pada ekstremitas. Untuk pasien Covid-19 yang telah pulih sangat penting untuk mewaspadai gejala-gejala ini. Jika diketahui tepat waktu dan ditangani dengan tepat, pasien dapat sembuh total dari penyakitnya.

Masa penting untuk mengobati penyakit ini adalah 6-8 jam pertama setelah gejala terlihat. Dalam kebanyakan kasus ketika pasien tiba di rumah sakit dengan gejala-gejala ini, ahli bedah vaskular akan memeriksanya dan melakukan prosedur yang disebut doppler vaskular. Doppler ini pada dasarnya adalah sonografi untuk pembuluh darah untuk menunjukkan penyumbatan.

Setelah prosedur dilakukan, kemudian langkah angiografi juga diperlukan dalam banyak kasus. Sama seperti ketika angiografi dilakukan pada jantung untuk serangan jantung, angiografi perifer dilakukan pada tungkai dalam kasus trombosis arteri. Ini membantu ahli bedah vaskular menyimpulkan tingkat keparahan gumpalan dan membentuk rencana perawatan.

Jika pasien tiba di rumah sakit pada tahap awal, yaitu dalam waktu 8-24 jam, pembekuan darah mungkin belum mengeras sepenuhnya. Dalam kasus seperti itu, trombolisis atau trombosuction dapat dilakukan selama angiografi, di mana obat-obatan dan bahan kimia yang diresepkan dikirim melalui pembuluh darah untuk melarutkan gumpalan.

Kadang-kadang, pasien datang terlambat dan gumpalan telah mengeras dan tidak dapat diobati dengan trombolisis. Itulah saat membutuhkan operasi terbuka dengan pasien di bawah anestesi penuh. Prosedur tersebut disebut embolektomi. Ini juga cukup berhasil jika pasien datang ke rumah sakit dalam 1-2 hari pertama.

Dengan demikian, jika didiagnosis tepat waktu, nyawa dapat diselamatkan dari gangren dan amputasi. Singkatnya, pasien harus mengetahui dan membaca dengan baik tentang gejala trombosis arteri.

#CuciTangan #JagaJarak #PakaiMasker #DiamdiRumah

Baca juga: Penggumpalan Darah Akibat Covid-19 dan Dampak Terburuk

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Juru bicara KPK, Ali Fikri, menghadirkan anggota DPRD Labuhan Batu, Yusrial Suprianto Pasaribu dan pihak swasta Wahyu Ramdhani Siregar, resmi memakai rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat, 26 Januari 2024. KPK resmi meningkatkan status perkara ke tahap penyidikan dengan menetapkan dan melakukan penahnan secara paksa selama 20 hari pertama terhadap dua orang tersangka baru Yusrial Suprianto Pasaribu dan Wahyu Ramdhani Siregar terkait Operasi Tangkap Tangan KPK terhadap empat tersangka Bupati Labuhan Batu, Erik A. Ritonga, anggota DPRD Labuhan Batu, Rudi Syahputra Ritonga, dua orang pihak swasta Efendy Sahputra dan Fazar Syahputra, dalam dugaan tindak pidana korupsi berupa pemberian hadiah atau janji terkait proyek pengadaan barang dan jasa dari APBD Tahun 2013 dan Tahun 2014 sebesar Rp.1,4 triliun di lingkungan Pemerintah Kabupatan Labuhan Batu. TEMPO/Imam Sukamto
Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.


Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

1 hari lalu

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.


Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

2 hari lalu

Dwina Septiani Wijaya. Dok. Peruri
Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.


Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

3 hari lalu

ilustrasi memar (pixabay.com)
Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

Bedakan memar biasa dengan hematoma, yang biasanya lebih serius karena melibatkan lebih banyak darah dan pulih lebih lama.


Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

4 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

Jantung bocor terjadi ketika salah satu dari empat katup di jantung Anda tidak menutup rapat.


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

6 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

9 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

9 hari lalu

Bupati Muna (nonaktif), Muhammad Rusman Emba, menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024. Muhammad Rusman, diperiksa sebagai tersangka dalam pengembangan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait pengajuan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional daerah Kabupaten Muna Tahun 2021 - 2022 di Kementerian Dalam Negeri. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.


Hindari Pendarahan, Ini yang Perlu Diperhatikan Pasien Hemofilia

10 hari lalu

Hidup Normal dengan Hemofilia
Hindari Pendarahan, Ini yang Perlu Diperhatikan Pasien Hemofilia

Hemofilia terjadi karena adanya gangguan dalam pembekuan darah. Penderita dapat mengalami pendarahan meski tidak terjadi trauma.


Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

16 hari lalu

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.