Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Benarkah Covid-19 Bisa Menular Melalui Bungkus Makanan?

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Relawan membagikan makanan beserta masker dan vitamin kepada warga di depan Universitas Kristen Indonesia, Jakarta, Kamis, 18 Maret 2021. Dalam rangka membantu meringankan beban masyarakat yang terkena dampak pandemi COVID-19, Universitas Kristen Indonesia mendistribusikan 500 bungkus makanan, masker dan vitamin kepada masyarakat setiap harinya selama 3 bulan. TEMPO/Muhammad Hidayat
Relawan membagikan makanan beserta masker dan vitamin kepada warga di depan Universitas Kristen Indonesia, Jakarta, Kamis, 18 Maret 2021. Dalam rangka membantu meringankan beban masyarakat yang terkena dampak pandemi COVID-19, Universitas Kristen Indonesia mendistribusikan 500 bungkus makanan, masker dan vitamin kepada masyarakat setiap harinya selama 3 bulan. TEMPO/Muhammad Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Beredar kabar bahwa bungkus makanan mampu menjadi sarana penularan Covid-19. Kabar ini tentu membuat panik beberapa orang. Sebab, beberapa orang tentu sering terlibat kontak langsung dengan bungkus makanan.

Meskipun demikian, kabar tersebut ternyata tidak benar. Dilansir dari mayoclinic.org, hingga saat ini, tidak ada bukti bahwa Covid-19 mampu menular melalui makanan, termasuk bungkusnya. Hal tersebut disebabkan oleh karakteristik dari virus itu sendiri.

Virus, sebagaimana dilansir dari webmd.com, memerlukan makhluk hidup sebagai inang untuk dapat terus hidup. Karena itu, benda tidak hidup seperti makanan dan bungkusnya tidak bisa menjadi tempat berkembang biak virus.

Dilansir dari cdc.gov, kasus infeksi Covid-19 yang disebabkan oleh makanan dan bungkusnya pun tidak pernah terjadi. Sekalipun mungkin bisa terjadi, kemungkinannya sangatlah kecil. Meskipun beberapa pekerja pabrik makanan telah dilaporkan terinfeksi Covid-19, tidak ada kasus infeksi yang disebabkan oleh makanan yang diproses pabrik tersebut.

Meskipun demikian, sebagaimana dilansir dari cdc.gov, penularan virus dari makanan dan benda tak hidup masih bisa terjadi secara saintifik. Beberapa varian Covid-19 umumnya menular melalui droplet atau percikan pernapasan. Droplet tersebut dapat keluar melalui bersin, batuk, hingga bicara. Droplet yang dikeluarkan tersebut mampu menempel pada permukaan benda-benda tertentu, termasuk makanan dan bungkusnya. 

Karena itu, setelah menyentuh bungkus makanan, tangan sebaiknya langsung dicuci. Dilansir dari cdc.gov, waktu mencuci tangan yang direkomendasikan adalah minimal 20 detik. Proses mencuci tangan dapat dilakukan dengan atau tanpa menggunakan sabun. Namun, demi perlindungan yang lebih maksimal, tangan sebaiknya dicuci dengan sabun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mencuci tangan juga penting untuk mencegah bakteri penyebab penyakit. Sebab, berbeda dengan virus, bakteri mampu hidup di permukaan benda mati. Berbagai laporan dan riset juga menunjukkan bahwa bakteri mampu menyebabkan penyakit melalui makanan dan bungkus makanan. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri tersebut penting untuk dicegah karena mampu menimbulkan komorbid, yang mampu memperparah gejala dan risiko Covid-19.

Selain mencuci tangan, memasak sendiri makanan yang akan dikonsumsi juga menjadi pilihan yang lebih sehat. Dengan memasak sendiri, berbagai kandungan yang ada di dalam makanan dapat diketahui. Selain itu, kontak erat dengan orang lain juga dapat dikurangi dengan memasak sendiri. Karena itu, risiko penularan Covid-19 melalui makanan pun dapat dikurangi.

BANGKIT ADHI WIGUNA

Baca juga: Siapa Bilang Virus Corona Menular lewat Makanan? Simak Penjelasan Pakar

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 jam lalu

Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Abdul Azis Syah Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Rabu, 11 Maret 2020. Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus DBD di Indonesia telah menelan 100 korban meninggal dari total 16.099 kasus dalam periode Januari sampai dengan awal Maret 2020. ANTARA/Syifa Yulinnas
Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?


Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

9 jam lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia


Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

15 jam lalu

Pada acara vaksinasi booster ini tersedia dosis vaksin Astra Zeneca, Sinovac, dan Pfizer di Polsek Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat 17 Juni 2022. Adanya virus omicron subvarian baru yaitu BA.4 dan BA.5 yang berpotensi membuat lonjakan kasus Covid-19. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah
Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.


Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

18 jam lalu

Mesin robot ekstraksi vaksin Covid-19 bernama AutoVacc, yang dirancang oleh Pusat Penelitian Teknik Biomedis Universitas Chulalongkorn untuk mengekstrak dosis ekstra dari botol vaksin AstraZeneca, terlihat di Bangkok, Thailand 23 Agustus 2021. Gambar diambil 23 Agustus 2021. REUTERS/Juarawee Kittisilpa
Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.


Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?


Ingin Terlihat Awet Muda? Hindari 7 Makanan dan Minuman Ini

2 hari lalu

Penampilan Ibu Negara Korea Selatan, Kim Keon-hee tengah menjadi perbincangan saat mendampingi sang suami dalam KTT G20 di Bali. Parasnya banyak menuai pujian netizen lantaran terlihat awet muda di usianya yang kini mencapai 50 tahun. YouTube Sekretariat Presiden
Ingin Terlihat Awet Muda? Hindari 7 Makanan dan Minuman Ini

Menjaga kulit agar tetap awet muda bisa dimulai dengan olahraga teratur dan makan makanan sehat.


Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

4 hari lalu

Penumpang Kereta Api Menoreh dari Semarang saat tiba di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Sabtu, 13 April 2024. Arus Balik Lebaran 2024 sebanyak 46.474 penumpang tiba di Jakarta dengan rincian turun di Stasiun Pasar Senen 17.000 penumpang, Stasiun Gambir 15,500 penumpang, Bekasi 6.600 penumpang dan sisanya turun di beberapa stasiun Jakarta. Puncak arus balik lebaran 2024 sendiri diprediksi pada tanggal 13, 14, dan 15 April 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

Aturan kompensasi diatur dalam Permenhub Nomor PM 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api.


15 Makanan Penghilang Mual untuk Ibu Hamil yang Wajib Dicoba

4 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil diet. Freepik.com/Our-team
15 Makanan Penghilang Mual untuk Ibu Hamil yang Wajib Dicoba

Saat hamil muda, Anda sebaiknya mengonsumsi makanan penghilang mual untuk ibu hamil. Baiknya konsumsi makanan sehat dan bergizi.


Inilah 5 Makanan yang Meningkatkan Kolagen pada Kulit Secara Alami

4 hari lalu

Threadlift dapat mengencangkan kulit wajah yang kendur dan meremajakan kulit serta merangsang produksi kolagen/Foto: Doc. Derma Express
Inilah 5 Makanan yang Meningkatkan Kolagen pada Kulit Secara Alami

Banyak yang belum menyadari pentingnya mengonsumsi makanan tinggi kolagen yang secara langsung dapat meningkatkan pembentukan kolagen pada kulit.


World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

4 hari lalu

Relawan di salah satu dapur World Central Kitchen (WCK) menyiapkan makanan untuk disajikan kepada pengungsi Palestina di kamp Rafah, Jalur Gaza bagian selatan, 18 Maret 2024. Sejak 07 Oktober 2023, hingga 1,9 juta orang, atau lebih dari 85 persen dari populasi, telah mengungsi di seluruh Jalur Gaza, bahkan ada yang mengungsi lebih dari satu kali, menurut Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA), yang menambahkan bahwa sebagian besar warga sipil di Gaza berada dalam kondisi 'sangat membutuhkan'. bantuan dan perlindungan kemanusiaan'. EPA-EFE/HAITHAMI IMAD
World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

Setelah sebulan kejadian penyerangan pada relawan World Central Kitchen, LSM itu sekarang siap beroperasi kembali