TEMPO.CO, Jakarta - Sekalipun telah menerima vaksin dua kali, seseorang tetap dapat terinfeksi Covid-19 untuk kedua kalinya. Dilansir dari cbc.ca, pada Juni 2021, beberapa rumah sakit di Toronto, Kanada, melaporkan adanya kasus infeksi pada orang yang sudah divaksin dua kali. University Health Network, sebuah jaringan rumah sakit penelitian dan pengajaran publik Toronto, menemukan bahwa infeksi pada orang yang telah divaksin tersebut disebabkan oleh munculnya varian delta.
Tidak dapat dipungkiri bahwa varian varian delta lebih kuat daripada varian sebelumnya. Dilansir dari yalemedicine.org, varian delta merupakan penyebab lebih dari 80 persen kasus di Amerika Serikat. Dalam waktu singkat, varian delta menjadi varian yang dominan di Amerika Serikat. Varian delta mampu menyebar 50 persen lebih cepat daripada varian alpha. Karena itu, varian delta pun dijadikan sebagai variant of concern oleh Center for Disease Control and Prevention (CDC).
Infeksi Covid-19 bagi orang yang sudah divaksin dua kali menimbulkan beberapa gejala. Sebuah studi yang diadakan oleh COVID ZOE menemukan lima gejala yang muncul pada orang yang sudah divaksin dua kali. Dilansir dari tempo.co, berikut adalah lima gejala tersebut:
- Sakit kepala
- Pilek
- Bersin
- Sakit tenggorokan
- Kehilangan bau
Selain kelima gejala tersebut, penelitian itu juga menyebutkan bahwa beberapa gejala Covid-19 juga masih sering ditemukan. Namun, gejala-gejala tersebut tidak lagi dominan. Salah satunya adalah anosmia atau hilangnya kemampuan indera penciuman. Begitu juga dengan beberapa gejala lain, seperti demam, batuk-batuk, dan sesak napas. Karena gejala-gejala umum tersebut menjadi tidak umum, infeksi Covid-19 pada orang yang sudah divaksin menjadi lebih sulit dideteksi.
Meskipun demikian, orang yang sudah divaksin Covid-19 tetap memiliki risiko gejala yang lebih rendah daripada yang belum divaksin. Dilansir dari yalemedicine.org, terjadi perbandingan yang sangat tajam antara kematian pasien yang sudah dan belum divaksinasi di Amerika Serikat. Dilansir dari cdc.gov, hanya ada sekitar 6.000 laporan kasus positif di antara 163 juta kasus aktif. Karena itu, sekalipun vaksin dua dosis tidak mencegah penularan, vaksin dapat mengurangi risiko penularan dan risiko kematian.
NAOMY A. NUGRAHENI
Baca juga: Ini Gejala Covid-19 Orang yang Sudah dan Belum Divaksin