5. Penelitian mengenai vaksin menggunakan autologus ini dilakukan berdasarkan nota kesepakatan antara Kementerian Kesehatan dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan TNI AD.
6. Kesepatakan ini dibuat pada bulan April 2021 lalu dengan basis riset bertajuk “‘Penelitian Berbasis Pelayanan Menggunakan Sel Dendritik untuk Meningkatkan Imunitas Terhadap Virus SARS-CoV-2”.
7. Penelitian terbatas mengenai vaksin Nusantara tidak memaksa masyarakat untuk ikut. Masyarakat yang menginginkan mendapat vaksin Nusantara secara pribadi akan dijelaskan mengenai manfaat dan efek sampingnya terlebih dahulu.
8. Nadia menjelaskan vaksin Nusantara akan diberikan hanya jika pasien atau calon penerima setuju. “Kemudian, jika pasien tersebut setuju, maka vaksin Nusantara baru dapat diberikan atas persetujuan pasien tersebut,” ujarnya.
9. Karena individual dan tidak bisa dikomersialkan, tidak benar bahwa Turki telah memesan Vaksin Nusantara sebanyak 5 juta dosis.
TATA FERLIANA
Baca juga: 6 Isu Seputar Polemik Vaksin Nusantara Gagasan Eks Menteri Kesehatan Terawan