Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cara Menjadi Manusia Silver, Cat Kayu Dicampur Minyak Goreng

Reporter

image-gnews
Anak-anak dengan tubuh penuh cat silver mengamen di Jakarta, Selasa, 16 Februari 2021. Manusia silver juga dapat dengan mudah ditemui di berbagai sudut ibu kota. TEMPO/Muhammad Hidayat
Anak-anak dengan tubuh penuh cat silver mengamen di Jakarta, Selasa, 16 Februari 2021. Manusia silver juga dapat dengan mudah ditemui di berbagai sudut ibu kota. TEMPO/Muhammad Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Manusia Silver, seakan-akan sejenis spesies baru manusia, homo sapiens baru. Populasinya seperti terus bertambah, terutama di lampu lalu lintas persimpangan jalan.       

Manusia silver, mereka mengecat tubuh dengan cat warna silver, lalu berpura-pura menjadi patung terdiam atau mengamen, lalu mengedarkan kotak kardus kecil ke pengendara mobil atau motor, meminta uang. Eksistensi manusia silver ini bisa sampai malam hari. 

Dilansir dari laman puspensos.kemensos.go.id., maraknya fenomena manusia silver diperkirakan sejak 2020. Mereka sering dijumpai di sejumlah kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan lainnya.

Manusia silver ini juga beragam, tak hanya laki-laki saja. Tetapi, ada pula perempuan bahkan anak-anak. Biasanya mereka bekerja sejak pukul 12.30 WIB hingga sore hari sekitar pukul 17.00 WIB.

"Saya terpaksa melakukan ini, mau bagaimana lagi? Ini yang bisa ku lakukan buat hidup, urusan perut, Mas. Saya tidak maling, hanya minta pecahan koin dari rejeki orang-orang," kata seorang manusia silver di Kota Yogyakarta, Mawar (bukan nama sebenarnya), seperti yang dikutip Tempo dari laman puspensos.kemensos.go.id., Senin, 12 Juli 2021.

Sebelum menjadi manusia silver, Mawar pernah menjadi pengamen, penjual koran, penjual tisu, dan pengamen boneka di beberapa tempat. Ia memilih menjadi manusia silver lantaran modalnya terbilang murah, yakni sebesar 40 ribu rupiah.

Uang tersebut ia gunakan untuk membeli cat kayu berwarna silver, minyak goreng, dan sabun cuci piring. Warna silver selain terlihat mencolok, juga sebagai penarik perhatian pengendara supaya bersimpati dan memberikan uang receh mereka.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mawar lalu menjelaskan, supaya cat mudah dihilangkan harus dicampur dengan minyak goreng dengan perbandingan 1:1. Butuh waktu sekitar 15 hingga 20 menit untuk melumuri badannya dengan campuran cat silver itu. Setelah selesai bekerja nanti, badannya yang dilumuri cat silver akan ia bersihkan dengan sabun cuci piring.

Saat akan berangkat bekerja, tak lupa ia membawa kardus untuk menampung recehan dari pengendara. Di jalan, ia tak sendiri. Gadis berusia 16 tahun ini bekerja sebagai manusia silver bersama ketiga temannya. 

Di jalanan, Mawar dan teman-temannya terkadang harus kejar-kejaran dengan Satpol PP. Meski ia tahu dirinya melanggar peraturan pemerintah, tapi menurutnya menjadi manusia silver adalah pekerjaan yang halal.

AMELIA RAHIMA SARI  

Baca juga: Pensiunan Polisi yang Mengemis Jadi Manusia Silver Dapat Bantuan dan Pekerjaan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

2 hari lalu

Ilustrasi Minyak Goreng. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/YU
Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.


Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

5 hari lalu

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Isy Karim, usai rapat bersama Komisi VI DPR RI di Senayan, Jakarta, Rabu, 21 Juni 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari.
Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

Kementerian Perdagangan mengatakan bahwa utang rafaksi minyak goreng akan segera dibayarkan.


Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

14 hari lalu

Pedagang di Pasar Palmerah mengeluh mahalnya harga cabai rawit merah dan cabai merah kriting yang menyentuh harga Rp 100 ribu-Rp 110 ribu. Tempo/Mutia Yuantisya
Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

Harga komoditas pangan seperti daging, telur, cabai, dan garam turun pada Senin, 15 April 2024.


Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

18 hari lalu

Sejumlah personel Satgas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) RI-Malaysia dari Yonif Raider 641/Beruang Hitam berpatroli di Perbatasan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Kamis, 9 Januari 2020. Pada patroli yang dilakukan di sayap kiri dan kanan kawasan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong tersebut Satgas Pamtas menemukan banyak pagar pembatas antara wilayah Indonesia dan Malaysia dalam kondisi rusak serta lima jalan tikus baru yang diduga menjadi jalur penyelundupan barang dari negeri jiran secara ilegal. ANTARA
Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

Badan Karantina di Pos Lintas Batas Negara Entikong menemukan ratusan kilogram beras dan minyak goreng di jalur tikus perbatasan RI-Malaysia.


Pertamina Kembangkan Penggunaan Minyak Goreng Bekas untuk Campuran Bahan Bakar Pesawat

24 hari lalu

Pertamina Kembangkan Penggunaan Minyak Goreng Bekas untuk Campuran Bahan Bakar Pesawat

Penggunaan campuran minyak goreng bekas ditargetkan 1 persen pada 2027


Luhut soal Utang Minyak Goreng Rp 474 Miliar: Kasihan Pedagang Itu, Mereka Modalnya Terbatas

35 hari lalu

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan memberi sambutan saat acara penandatanganan dokumen transaksi pengambilalihan saham Divestasi PT Vale Indonesia Tbk. di Jakarta, Senin, 26 Februari 2024. TEMPO/Tony Hartawan
Luhut soal Utang Minyak Goreng Rp 474 Miliar: Kasihan Pedagang Itu, Mereka Modalnya Terbatas

Menteri Luhut Pandjaitan menegaskan pemerintah berkomitmen memenuhi pembayaran utang selisih harga atau rafaksi minyak goreng kepada para pedagang.


Relaksasi HET Diklaim Redam Kenaikan Harga Beras di Jawa Barat

40 hari lalu

Petugas memotret penerima beras saat penyaluran bantuan pangan beras di Kantor Pos Bandung, Jawa Barat, Kamis, 29 Februari 2024. Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional dan Perum Bulog menyalurkan bantuan pangan beras untuk 22.004.007 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan besaran bantuan pangan sebanyak 10 kg beras per KPM. TEMPO/Prima mulia
Relaksasi HET Diklaim Redam Kenaikan Harga Beras di Jawa Barat

Bahan makanan yang diwaspadai bergerak naik menjelang Hari Raya Lebaran di antaranya beras, daging ayam, telur, serta minyak goreng.


Menteri Teten Pamer Kelebihan Minyak Makan Merah di DPR: Murah hingga Dipuji Chef Juna

40 hari lalu

Minyak Makan Merah. Unair
Menteri Teten Pamer Kelebihan Minyak Makan Merah di DPR: Murah hingga Dipuji Chef Juna

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki yakin minyak makan merah atau M3 bakal laku di pasaran sebagai alternatif minyak kelapa sawit.


Mendag Zulkifli Hasan Tanggapi Minyak Makan Merah: Bagus Sekali

42 hari lalu

Presiden Jokowi melihat kemasan minyak makan merah setelah meresmikan pabriknya di Deli erdang, Sumut, 14 Maret 2024.  Foto: BPMI Setpres/Kris
Mendag Zulkifli Hasan Tanggapi Minyak Makan Merah: Bagus Sekali

Zulkifli Hasan tidak menjelaskan secara detail mengenai bagaimana pendistribusian minyak makan merah nantinya.


4 Perbedaan Minyak Makan Merah dengan Minyak Goreng Biasa

43 hari lalu

Presiden Jokowi melihat kemasan minyak makan merah setelah meresmikan pabriknya di Deli erdang, Sumut, 14 Maret 2024. Foto: BPMI Setpres/Kris
4 Perbedaan Minyak Makan Merah dengan Minyak Goreng Biasa

Apa saja perbedaan dari minyak makan merah dengan minyak goreng biasa?