Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Laura Anna Mengalami Spinal Cord Injury, Apa Itu Cedera Saraf Tulang Belakang

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Gangguan pada tulang punggung.
Gangguan pada tulang punggung.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Selebgram Edelenyi Laura Anna meninggal pada Rabu, 15 Desember 2021. Laura Anna mengalami spinal cord injury setelah kecelakaan pada 2019. Spinal cord injury adalah cedera saraf tulang belakang yang mengakibatkan kesulitan bergerak dan memicu komplikasi.

Ketua Umum Perhimpunan Spesialis Bedah Saraf Indonesia atau PERSPEBSI Cabang Jakarta, Wawan Mulyawan menjelaskan apa itu cedera saraf tulang belakang. "Selain otak, sumsum tulang belakang merupakan bagian terpenting jaringan dalam sistem saraf dan disebut sistem saraf pusat," kata Wawan. Dan sistem saraf di luar saraf di otak dan sumsum tulang belakang disebut dengan sistem saraf perifer.

Wawan menjelaskan, jaringan sistem saraf membawa informasi dalam bentuk impuls listrik saraf dari dan ke seluruh tubuh. Impuls yang melewati jaringan sistem saraf mengatur semua aktivitas tubuh. Unit dasar sistem saraf adalah sel saraf atau neuron, yang terdiri atas badan sel, akson dan dendrit.

Ada dua sistem utama yang beroperasi untuk menyampaikan informasi dari otak ke tubuh dan sebaliknya yang melalui sumsum tulang belakang. Jalur pertama adalah jalur keluar (eferen) yang mengirimkan perintah dari otak ke tubuh untuk mengendalikan otot gerak (jalur motorik) dan jalur otonom yang bertugas mengendalikan jantung, usus, dan organ lainnya.

Nama Laura Anna mencuat setelah dirinya mengalami kecelakaan bersama kekasihnya, Gaga Muhammad, 8 Desember 2019, silam. Mobil yang dikendarai oleh Gaga Muhammad menabrak truk yang tepat berada di depannya. FOTO/Instagram

Jalur kedua disebut jalur aferen atau jalur masuk atau jalur sensorik. Jalur ini mengirimkan informasi dari luar melalui kulit, otot, dan organ lainnya ke otak (jalur sensorik). "Ini semua ada di sumsum tulang belakang yang terbentuk lebih dari 20 juta akson, tersusun dalam jalur atau traktus spinalis, yang keluar kemudian masuk otak," ujar Wawan.

Setiap bagian dalam sumsum tulang belakang terdiri atas sejumlah segmen. Berikut nama-namanya berdasarkan posisi dari atas ke bawah. Segmen servikal setinggi yang posisinya di daerah leher, segmen totakal dengan area setinggi daerah dada, segmen lumbal di bagian setinggi daerah pinggang, dan segmen sakral dengan area setinggi daerah panggul.

Wawan menjelaskan ada dua kerusakan yang memicu cedera saraf tulang belakang. Pertama, kerusakan langsung akibat benturan atau penekanan (kerusakan primer) dan kedua, kerusakan tambahan atau sekunder. Cedera pada saraf tulang belakang biasanya terjadi akibat trauma pada tulang belakang, mulai dari leher atau servikal sampai tulang belakang sakral.

Tulang yang retak atau patah akan menekan sumsum tulang belakang atau bahkan merobeknya. Cedera saraf tulang belakang dapat terjadi tanpa patah tulang belakang yang jelas. Namun sebaliknya, seseorang bisa saja mengalami patah tulang belakang tanpa terjadi cedera tulang belakang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Pada sebagian besar cedera saraf tulang belakang, sumsum tulang belakang tertekan atau robek," ujar Wawan. "Sedangkan berat ringannya kerusakan saraf tergantung pada kekuatan penekanan saraf oleh tulang belakangnya, keras ringannya energi yang menghantam, dan lamanya penekanan atau lamanya pertolongan."

Sementara kerusakan sekunder dapat terjadi akibat terus berlangsungnya kerusakan primer karena kurang cepatnya pertolongan atau tidak tepatnya pertolongan. Akibatnya, kerusakan yang seharusnya lebih ringan menjadi lebih berat atau permanen dibandingkan kerusakan langsung di awal cedera atau benturan.

Dalam beberapa menit setelah kecelakaaan atau cedera, jika tidak segera ditangani, maka dapat mengakibatkan pengiriman nutrisi dan oksigen yang tidak cukup ke sel saraf. Akhirnya, sel saraf mati permanen. Ketika sel saraf di sumsum tulang belakang, akson, atau astrosit cedera, jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat, akan bisa merusak diri sendiri (self-destruction) akibat memproduksi bahan kimia beracun yang disebut zat radikal bebas.

Jika sel pada saraf pusat yang ada di sumsum tulang belakang mati atau tidak bisa beregenerasi atau tidak bisa tergantikan dengan sel baru, maka kondisi kerusakannya kian kompleks dan memburuk. Akibatnya, fungsi saraf sensorik yang memberikan sinyal untuk rasa nyeri misalkan, akan hilang, tidak bekerja, atau mati rasa.

Demikian juga fungsi saraf motorik atau gerak, juga bisa hilang, sehingga lengan dan tangan atau tungkai dan kaki menjadi lemah bahkan lumpuh. Apabila saraf otonom rusak, Wawan menjelaskan, akibatnya bisa terjadi gangguan buang air kecil atau buang air besar, tekanan darah tidak stabil, sistem peredaran darah terganggu, dan pada laki-laki dapat berakibat alat vitalnya tidak bisa ereksi.

Orang dengan cedera di tulang leher bagian atas umumnya memerlukan alat bantu napas atau ventilator agar tetap dapat bernapas. Cedera tulang yang mengakibatkan penderitanya terlalu lama berbaring karena lumpuh akan memicu luka akibat tubuh menekan alas tidur atau disebut decubitus. Kondisi ini juga membuat pasien lebih mudah terinfeksi pada sistem kerja paru-paru dan saluran kencing. Pada beberapa kasus dapat mengakibatkan peningkatan tekanan darah.

Baca juga:
Kekurangan Kalium, Ini yang Perlu Dilakukan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gaga Muhammad Bebas Bersyarat, Ini Isi Tuntutan yang Membuatnya Divonis 4,5 Tahun Penjara

6 jam lalu

Tampilan Gaga Muhammad, mantan kekasih Laura Anna saat mabuk. Foto: Instagram Erika Carlina.
Gaga Muhammad Bebas Bersyarat, Ini Isi Tuntutan yang Membuatnya Divonis 4,5 Tahun Penjara

Setelah dua tahun mendekam di bui, kini Gaga Muhammad bebas bersyarat. Vonisnya 4,5 tahun penjara. Apa isi tuntutan saat itu?


Gaga Muhammad sudah Bebas Bersyarat, Ini Kasus Pidana yang Menjeratnya dan Vonis 4,5 Tahun Penjara

7 jam lalu

Tampilan Gaga Muhammad, mantan kekasih Laura Anna saat mabuk. Foto: Instagram Erika Carlina.
Gaga Muhammad sudah Bebas Bersyarat, Ini Kasus Pidana yang Menjeratnya dan Vonis 4,5 Tahun Penjara

Gaga Muhammad sudah bebas dan kembali aktif di media sosial. Kronologi kasus yang menyeret Gaga ke bui dan divonis 4,5 tahun penjara.


Gaga Muhammad Bebas, Pengacara: Menjalani Hukuman Bentuk Tanggung Jawabnya

1 hari lalu

Tampilan Gaga Muhammad, mantan kekasih Laura Anna saat mabuk. Foto: Instagram Erika Carlina.
Gaga Muhammad Bebas, Pengacara: Menjalani Hukuman Bentuk Tanggung Jawabnya

Gaga Muhammad, terpidana kasus kecelakaan lalu lintas di Tol Jagorawi pada Desember 2019 yang menyebabkan Laura Anna cedera parah, bebas bersyarat.


Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

29 hari lalu

ilustrasi periksa mata (pixabay.com)
Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

Papiledema adalah pembengkakan kepala saraf kedua yang terjadi secara bersamaan antara dua mata. Cek gejalanya.


Mengenal Neuroferritinopathy, Penyakit Genetik yang Hanya Dimiliki Sekitar 100 Orang di Dunia

39 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Mengenal Neuroferritinopathy, Penyakit Genetik yang Hanya Dimiliki Sekitar 100 Orang di Dunia

Neuroferritinopathy penyakit genetik yang hanya dimiliki sekitar 100 orang di dunia. Bagaimana gejala dan pengobatannya?


Lebih Banyak Menyerang Wanita, Simak Penjelasan Pakar soal Migrain

47 hari lalu

Headache, Migrain
Lebih Banyak Menyerang Wanita, Simak Penjelasan Pakar soal Migrain

Selain multiple sclerosis dan stroke, migrain juga lebih banyak menyerang wanita. Pakar beri saran pencegahan dan cara mengatasi.


Perlunya Deteksi Dini untuk Perlambat Perkembangan Glaukoma

47 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan mata. shutterstock.com
Perlunya Deteksi Dini untuk Perlambat Perkembangan Glaukoma

Deteksi dini penting untuk mencegah glaukoma tidak semakin parah. Dokter mata sebut penyebabnya.


Sebabkan Nyeri pada Pergelangan Kaki, Kenali Penyebab dan Perawatan Sindrom Tarsal Tunnel

56 hari lalu

Ilustrasi wanita memijat pergelangan kaki bengkak. Freepik.com/Stefamerpik
Sebabkan Nyeri pada Pergelangan Kaki, Kenali Penyebab dan Perawatan Sindrom Tarsal Tunnel

Sindrom Tarsal Tunnel dapat menyebabkan nyeri, kesemutan, mati rasa, sensasi terbakar, atau kelemahan pada pergelangan kaki.


Mengenal Saraf Kranial dan Fungsinya

19 Februari 2024

Ilustrasi otak. Pixabay
Mengenal Saraf Kranial dan Fungsinya

Saraf kranial adalah saraf yang menghubungkan otak ke berbagai bagian kepala, leher, dan tubuh.


Lengan Prostesis Sudah Dapat Merasakan Panas dan Dingin

10 Februari 2024

Baraka Lusambo mencoba lengan prostetik barunya di RS Shriners di Philadelphia, Pennsylvania, AS, 30 Mei 2017. Bocah berusia tujuh tahun ini kehilangan lengannya setelah diserang oleh seseorang. REUTERS/Carlo Allegri
Lengan Prostesis Sudah Dapat Merasakan Panas dan Dingin

Lengan prostesis yang dimodifikasi, memungkinkan orang yang diamputasi mendeteksi perubahan suhu obyek dan merasakan sensasi saat menyentuh manusia.