Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

Reporter

image-gnews
ilustrasi periksa mata (pixabay.com)
ilustrasi periksa mata (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta, Syntia Nusanti, menjelaskan beberapa penyebab papiledema. Salah satunya tumor di otak yang menyebabkan peningkatan tekanan di bagian intrakranial atau hambatan dalam pengeluaran cairan di otak.

"Papiledema ini adalah pembengkakan saraf kepala yang terjadi secara bersamaan antara dua mata. Jadi, dua-duanya bukan satu. Kalau satu mata kita sebutnya kebalikannya, edema papil," katanya di Jakarta, Rabu, 3 April 2024.

Dia menjelaskan papiledema bukan penyakit yang berhubungan dengan usia dan banyak sekali penyebabnya. Selain tumor otak dan hambatan pengeluaran cairan, ada sebab-sebab lain. Contohnya infeksi di otak seperti meningitis.

"Namun ada juga yang kita sebut sebagai idiopatik. Idiopatik ini terjadi peningkatan tekanan di intrakarnialnya tanpa sebab khusus," jelasnya.

Mengintai perempuan obesitas
Menurutnya, papiledema yang sifatnya idiopatik banyak ditemukan pada perempuan obesitas berusia 30-40 tahun. Dia juga mengatakan papiledema dijumpai pada pasien dengan hipertensi, terutama hipertensi emergensi yang menyebabkan tekanan darah naik hingga saraf mata bengkak.

Gejala biasanya berupa sakit kepala hebat yang membuat mual, bahkan muntah. Kemudian, penglihatan buram tidak serta-merta terjadi namun perlahan-lahan dan sementara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Terjadi penurunan tajam penglihatan sementara saat pasien biasanya bangun dari jongkok, kemudian dia batuk. Jadi, segala sesuatu yang menyebabkan terjadi peningkatan penanganan intrakranial," papar Syntia.

Dia juga menyebut contoh lain adalah ketika mengejan saat buang air besar, di mana selama 1-2 menit terjadi penurunan penglihatan. "Biasanya pertama mungkin kehilangan kemampuan melihat warna atau kemudian kontras. Jadi, terang gelap itu akan sulit dan lama-lama terjadi penurunan penglihatan. Kadang-kadang ini disertai juga dengan penglihatan ganda," tambahnya.

Perawatan yang diberikan untuk papiledema berbeda, tergantung penyebabnya. Contoh, pada kasus perempuan obesitas biasanya digunakan obat-obatan serta terapi gizi untuk menurunkan berat badan.

"Indikasi operasinya adalah kalau setelah pengobatan jangka waktu tertentu kemudian tidak juga turun tekanannya baru kita mulai bersiap tindakan operasi," katanya. Apabila disebabkan tumor maka yang perlu ditangani terlebih dulu adalah tumornya, begitu pula yang disebabkan oleh infeksi.

Pilihan Editor: Perlunya Deteksi Dini untuk Perlambat Perkembangan Glaukoma

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

1 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas berolahraga. Kevin Frayer/Getty Images
Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.


Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

1 hari lalu

Parto Patrio  di Trans TV, Jakarta, 13 November 2002. [TEMPO/ Rendra].
Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

Komedian Parto Patrio sedang menjalani pemulihan usai operasi batu ginjal. Lantas, apa yang menyebabkan dan tanda-tanda dari penyakit ini?


7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

2 hari lalu

Ilustrasi Glaukoma. Wikipedia
7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

Setiap individu harus memahami tantangan yang dihadapi saat didiagnosis glaukoma dan harus mempertahankan kualitas hidup dengan manajemen tepat.


10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

8 hari lalu

Ilustrasi makanan manis seperti cupcakes. Unsplash.com/Viktor Forgacs
10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

Ada banyak efek makanan manis yang tidak bagus untuk kesehatan, di antaranya bisa meningkatkan risiko diabetes hingga bertumbuhnya sel kanker.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

15 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

15 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

16 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas/obesitas dan kesehatan. Shutterstock.com
Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, suatu kondisi yang mengakibatkan kurangnya sel darah merah yang sehat.


4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

24 hari lalu

Warga lanjut usia memeriksakan matanya dalam pelayanan kesehatan gratis di Kranji, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (31/1). Pemeriksaan diberikan kepada kalangan warga lanjut usia kurang mampu untuk mencegah bertambahnya angka kebutaan di Indonesia, khususnya perkotaan. TEMPO/Tony Hartawan
4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

Setelah usia mencapai 40-an, risiko masalah mata pun meningkat dan perlu diwaspadai. Berikut empat masalah tersebut.


Sebab Miras Oplosan Bisa Memicu Kebutaan Menurut Dokter Mata

24 hari lalu

Ilustrasi minuman keras atau miras oplosan metanol. Antara/Adeng Bustomi
Sebab Miras Oplosan Bisa Memicu Kebutaan Menurut Dokter Mata

Awas, kandungan metanol pada miras oplosan dapat menyerang saraf mata sehingga berisiko menyebabkan kebutaan.


Mengenal Neuroferritinopathy, Penyakit Genetik yang Hanya Dimiliki Sekitar 100 Orang di Dunia

36 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Mengenal Neuroferritinopathy, Penyakit Genetik yang Hanya Dimiliki Sekitar 100 Orang di Dunia

Neuroferritinopathy penyakit genetik yang hanya dimiliki sekitar 100 orang di dunia. Bagaimana gejala dan pengobatannya?