Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Penyebab dan Cara Mencegah Kelahiran Prematur

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Kelahiran prematur.
Kelahiran prematur.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kelahiran prematur atau kelahiran sebelum minggu ke-37 kehamilan terjadi lebih dari 150 ribu kasus per tahun di Indonesia. Terlebih, Indonesia menempati urutan ke-5 negara dengan jumlah kelahiran prematur terbanyak di dunia. Bahkan, World Health Organization (WHO) mencatat bahwa kasus ini terus meningkat tiap tahunnya di setiap negara.

Mengutip dari laman resmi WHO, kelahiran prematur dapat memicu komplikasi yang dapat menjadi penyebab utama kematian anak usia di bawah lima tahun. Pada 2015, tercatat sekitar satu juta kematian akibat komplikasi kelahiran prematur.

Penyebab kelahiran prematur berbeda-beda tiap kasusnya. Dilansir dari laman resmi Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Masyarakat dan Desa (DPPKBMD) Kabupaten Bantul, berikut penyebab kelahiran prematur:

1. Infeksi pada kelamin dan saluran kemih

Sebenarnya, infeksi selain pada kelamin dan saluran kemih pun dapat membahayakan janin. Contoh infeksi yang menyebabkan kelahiran prematur yaitu infeksi rubella, toksoplasmosis, herpes simpleks, infeksi bakteri vagina, infeksi selaput ketuban, infeksi saluran kemih, infeksi Streptokokus grup B (GBS), trikomoniasis, serta klamidia. 

2. Penyakit bawaan yang kronis seperti diabetes, penyakit jantung, gangguan ginjal, dan tekanan darah tinggi.

3. Gaya hidup tidak sehat

Kebiasaan merokok dan minum alkohol, apalagi saat sedang hamil, sangat berpotensi pada kondisi kelahiran prematur. Selain itu, asupan nutrisi yang kurang juga harus diwaspadai.

4. Penyebab lain

Penyebab lain di antaranya hamil kembar, terlalu dekat dengan jarak kehamilan sebelumnya, kehamilan melalui bayi tabung, pernah mengalami aborsi atau keguguran, memiliki riwayat melahirkan secara prematur, mengalami trauma atau stress berat saat kehamilan, serta berusia di bawah 17 tahun atau di atas 35 tahun saat hamil.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, tentu saja kelahiran prematur dapat dicegah terutama pada ibu hamil dengan kondisi fisik tertentu. Sebagaimana dikutip dari Mayo Clinic, berikut cara mencegah kelahiran prematur:

1. Mengonsumsi suplemen progesteron

Seperti yang telah disinggung di atas, perempuan yang pernah melahirkan secara prematur memiliki risiko lebih besar untuk mengalami hal yang sama. Selain itu, perempuan dengan leher rahim yang pendek juga berisiko melahirkan secara prematur. Untuk mencegahnya, suplemen progesteron sangat disarankan.

2. Cervical cerclage

Ini adalah operasi untuk perempuan dengan leher rahim pendek. Prosedurnya yaitu menjahit leher rahim dengan kuat. Jahitan dapat dilepas apabila sudah waktunya untuk melahirkan.

Perlu diingat bahwa bisa saja kelahiran prematur dapat terjadi meskipun tidak memiliki faktor-faktor penyebab di atas. Hal terpenting adalah tetap menjaga kesehatan dan selalu memerhatikan kondisi janin.

VIOLA NADA HAFILDA

Baca juga: 1 dari 10 anak Lahir Prematur, Kenali Faktor Risiko Persalinan Dini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

1 jam lalu

Presiden AS Joe Biden besama mantan presiden AS Barack Obama meninggalkan Air Force One di Bandara Internasional John F Kennedy di New York, AS 28 Maret 2024. REUTERS
Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden


Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

13 jam lalu

Tenaga kesehatan memberikan pelayanan imunisasi dasar kepada bayi di Puskesmas 3 Denpasar Utara, Bali, Kamis 12 Januari 2023. Pemerintah Provinsi Bali menargetkan penurunan angka stunting hingga 7,71 persen pada tahun 2023 sehingga Bali tetap menjadi provinsi dengan angka kasus stunting terendah di Indonesia. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?


Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

16 jam lalu

Jenderal Sudan Abdel Fattah al-Burhan. REUTERS
Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.


Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

17 jam lalu

PM Israel Benyamin Netanyahu dan istrinya, Sara. REUTERS
Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

19 jam lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

19 jam lalu

Warga Palestina, yang menjadi pengungsi akibat serangan militer Israel di Gaza selatan, berusaha untuk kembali ke rumah mereka di Gaza utara melalui pos pemeriksaan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, seperti yang terlihat dari Jalur Gaza tengah 15 April. 2024. REUTERS/Ramadan Abed
10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel


WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

1 hari lalu

Warga Palestina menikmati pantai pada hari yang panas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 24 April 2024. REUTERS/Mohammed Salem
WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

1 hari lalu

Ilustrasi wanita sedih. Shutterstock
Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

Kehilangan orang yang disayangi memang berat. Tak jarang, kesedihan bisa berlangsung lama, bahkan sampai bertahun-tahun.


Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

2 hari lalu

Ilustrasi anak sedang menggambar/UNICEF
Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.