Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Akar Bajakah, Tumbuhan yang Sering Dibicarakan Khasiatnya untuk Mengobati Kanker

Reporter

Editor

Bram Setiawan

image-gnews
Viralnya bajakah tunggal sebagai obat kanker, membuat banyak penjual bajakah dadakan di Palangkaraya, Agustus 2019. (Tempo/Karana)
Viralnya bajakah tunggal sebagai obat kanker, membuat banyak penjual bajakah dadakan di Palangkaraya, Agustus 2019. (Tempo/Karana)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tanaman akar bajakah (Spatholobus littoralis Hassk) dianggap berkhasiat untuk pengobatan herbal. Akar bajakah bersumber dari tumbuhan merambat pohon kayu Karl dari suku Phaseolea, seperti dikutip dari laporan ilmiah Karakterisasi Tumbuhan Akar Bajakah (Spatholobus littoralis Hassk) dari Loa Kulu Kabupaten Kutai Kartanegara.dalam Jurnal Riset Teknologi Industri.

Akar bajakah sering dibicarakan khasiatnya untuk mengobati kanker, karena mengandung metabolit sekunder (golongan senyawa mikroorganisme). Akar bajakah memiliki kandungan senyawa kimia yang berlainan tergantung jenisnya.

Tumbuhan itu terdiri atas 29 spesies, misalnya tanaman akar bajakah merah dan putih. Menurut penelitian, kadar air di kulit tanaman akar bajakah merah sebesar 5,95 persen dan flavonoid 32,49 parts per million. Sedangkan akar bajakah putih memiliki kandungan fenolik sebesar 163,88 atau kurang lebih 74,75 parts per million. Adapun kadar tanin sebesar 635,63 atau kurang lebih 61,69 parts per million.

Peneliti di Laboratorium Kimia Bahan Alam Pusat Penelitian Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ahmad Fathoni mengatakan, tumbuhan akar bajakah memiliki banyak kandungan senyawa. Kandungan akar bajakah, yaitu fenolik, steroid, tannin, alkaloid, saponin, terpenoid, hingga alkaloid.

“Senyawa aktif antioksidan yang berlimpah membuatnya mampu menjadi penawar radikal bebas," kata Fathoni kepada Tempo.

Pada 2019, akar bajakah menarik perhatian publik bermula ketika tiga siswa SMA Negeri 2 Palangkaraya, Kalimantan Tengah meneliti tumbuhan itu yang berkhasiat mengobati kanker. Penelitian itu sampai di ajang kompetisi Life Science di Seoul, Korea Selatan pada 25 Juli 2019.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penelitian siswa itu menggunakan dua ekor mencit atau tikus putih kecil putih telah dipengaruhi zat pertumbuhan sel tumor atau kanker. Sel kanker yang berkembang memunculkan benjolan, dari kepala hingga ekor. Cairan kayu bajakah mampu menyelamatkan tikus itu.

Fathoni menjelaskan, perlu isolasi senyawa aktif agar lebih efektif digunakan sebagai obat antikanker. Menurut dia, perlu riset lanjutan tumbuhan bajakah sebagai obat antikanker yang aman terjaga khasiatnya juga berkualitas tinggi "Diperlukan upaya bersama untuk tetap menjaga kelestariannya,” katanya.

Uji klinis (pengujian ke manusia) juga diperlukan terkait aspek keamanan dan khasiat. Itu supaya nilai obat tradisional (jamu) kayu bajakah meningkat menjadi bentuk ketersediaan herbal standardisasi maupun fitofarmaka.

WILDA HASANAH

Baca: Langkah Pemerintah Dukung Penelitian Bajakah Sebagai Obat Kanker

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

1 hari lalu

Dosen FMIPA UGM Prof. Edi Suharyadi dikukuhkan menjadi Guru Besar. Foto : UGM
Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

UGM mengukuhkan Edi Suharyadi sebagai guru besar aktif FMIPA UGM ke-42.Ini profil dan pidato pengukuhannya soal perkembangan riset bidang nanomaterial


Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

1 hari lalu

Bob Marley, saat tampil dalam acara Hammersmith Odeon, London, Inggris pada 1977. Keluarga penyanyi reggae asal Jamaika, Bob Marley meluncurkan produk yang mereka klaim sebagai merek ganja pertama di dunia. Anwar Hussein/Getty Images
Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

Musisi Bob Marley meninggal dunia karena penyakit melanoma. Apa itu? Bagaimana cara mencegahnya?


Alasan Perlu Rutin Makan Jeruk Bali dan Siapa Pula yang Tak Dianjurkan

2 hari lalu

Jeruk bali. ANTARA/Dedhez Anggara
Alasan Perlu Rutin Makan Jeruk Bali dan Siapa Pula yang Tak Dianjurkan

Penelitian menyebut manfaat jeruk bali bagi kesehatan, selain vitamin C juga mengandung potasium dan serat. Semua nutrisi itu penting bagi imun tubuh.


Lupakan Keripik, Ini Alasan Anda Perlu Mengganti Camilan dengan Kismis

4 hari lalu

Ilustrasi Kismis Hitam/ANTARA/Shutterstock/Kriacho Oleksii
Lupakan Keripik, Ini Alasan Anda Perlu Mengganti Camilan dengan Kismis

Karena dibuat dari buah asli, kismis pun baik kesehatan karena mengandung tinggi serat yang baik buat pencernaan dan jantung


10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

8 hari lalu

Warga Palestina, yang menjadi pengungsi akibat serangan militer Israel di Gaza selatan, berusaha untuk kembali ke rumah mereka di Gaza utara melalui pos pemeriksaan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, seperti yang terlihat dari Jalur Gaza tengah 15 April. 2024. REUTERS/Ramadan Abed
10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel


Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

10 hari lalu

Ilustrasi penderita kanker. shutterstock.com
Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.


Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

12 hari lalu

Migran dari Thailand Cheng
Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker


Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

13 hari lalu

Ilustrasi Kanker. shutterstock.com
Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.


Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

15 hari lalu

Pada Senin (5/2), Istana Buckingham mengumumkan bahwa Raja Charles III didiagnosis menderita kanker. Istana juga mengatakan bahwa sang Raja telah mulai menjalani perawatan. REUTERS/Toby Melville
Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

19 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.