Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

7 Langkah Beralih ke Dapur Ramah Lingkungan dan Penyimpanan Awet

Reporter

image-gnews
Ilustrasi memasak (pixabay.com)
Ilustrasi memasak (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi Covid-19 telah mengalihkan fokus banyak orang untuk makan sehat dan mengasah keterampilan di dapur. Selain bereksperimen dengan bahan makanan baru, menciptakan dapur yang ramah lingkungan juga sangat penting mengingat lingkungan alam yang kini semakin rusak karena penggunaan barang yang tidak ramah lingkungan.

Gaya hidup baru yang muncul karena adanya pandemi Covid-19 memaksa orang melakukan segala aktivitas di rumah, termasuk makan. Akhirnya, banyak orang mulai masuk dapur dan bereksperimen dengan bahan-bahan yang ada dan mencerahkan suasana hati ketika kebiasaan makan dari rumah menjadi pusat perhatian.

Namun, selain memperhatikan apa yang dimakan, perlu juga memperhatikan asal makanan dan memastikan peralatan memasak, konsumsi disimpan dengan aman, awet, dan ramah lingkungan. Mempertahankan dapur yang ramah lingkungan dan awet dapat menjadi pilihan sederhana. Dikutip dari Femina.in, berikut beberapa cara mudah dan praktis untuk mencapainya.

Beralih ke kaca, baja, dan alternatif lain
Gunakan wadah kaca kedap udara dan toples yang terbuat dari seratus persen kaca borosilikat untuk solusi penyimpanan karena mudah dibersihkan, tidak melarutkan bahan kimia dalam makanan saat dipanaskan, aman untuk microwave, dan mempertahankan rasa. Gunakan wajan besi cor daripada yang berlapis teflon, talenan kayu sebagai pengganti plastik, serta panci dan wajan yang terbuat dari keramik.

Hindari pemborosan yang berlebihan
Untuk mengurangi limbah, bawa tas belanja yang dapat didaur ulang atau digunakan kembali untuk berbelanja bahan makanan. Selain itu, gunakan wadah kaca kedap udara untuk penyimpanan yang dibuat dengan produk alami alih-alih cling wrap, untuk memastikan buah dan sayuran yang dipotong dan sisa makanan tidak membusuk atau menyerap bahan kimia dari bahan yang digunakan untuk pembungkus.

Gunakan deterjen alami
Dapur pasti memiliki bahan dasar seperti cuka, air lemon, dan soda kue yang berfungsi sebagai pembersih alami yang baik dan tidak beracun dibandingkan yang tersedia di pasar, yang diisi dengan bahan kimia. Pilihan bahan berbahan tumbuhan alami juga sudah tersedia saat ini.

Investasikan pada peralatan masak dan peralatan yang tepat untuk menghemat energi
Berinvestasi pada peralatan listrik hemat energi seperti oven, pemanggang roti, atau pemanggang versus oven besar akan menggunakan lebih sedikit energi untuk memasak makanan yang sama dan akan sangat menghemat tagihan listrik. Belilah panci dan wajan yang cocok untuk gas dan kompor. Panci yang lebih besar dikatakan membuang panas yang dihasilkan oleh kompor listrik. Peralatan masak berkualitas tinggi yang dibuat dengan bahan konduktif memberikan hasil yang sama saat menggunakan sekitar 25 persen panas yang lebih sedikit.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Terapkan pengomposan
Ubah sampah hijau menjadi kekayaan dengan membuat kompos. Semua sisa sayuran, kulit telur, kulit buah, dapat dikumpulkan dalam pot tanah liat (hindari plastik) dan digunakan sebagai pupuk buatan sendiri yang kaya untuk tanaman atau kebun dapur/teras. Pengomposan membantu mengurangi sampah yang dibuang ke tempat pembuangan sampah yang membutuhkan ruang dan melepaskan metana, gas rumah kaca yang kuat.

Toko musiman
Makan produk musiman lokal memiliki dampak positif terhadap lingkungan karena hal ini menghemat energi yang dibutuhkan untuk transportasi, pendinginan, dan penyimpanan, juga mengurangi beban pengemasan. Ini juga akan mendukung komunitas dan petani lokal.

Go green, secara sungguh-sungguh
Tanaman rumah adalah cara yang bagus untuk mendekorasi dapur. Mereka memiliki efek menenangkan saat mengubah karbon dioksida menjadi oksigen, membuat dapur ramah lingkungan dan mengurangi jejak karbon pribadi di lingkungan.

Tujuh langkah di atas dapat diterapkan bagi yang ingin mulai menjadikan dapurnya lebih ramah lingkungan. Langkah kecil yang diterapkan dapat memberikan dampak yang besar terhadap lingkungan alam dan memberikan bantuan, meskipun kecil, pada pejuang ramah lingkungan.

BERNADETTE JEANE WIDJAJA

Baca juga:

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Upaya Wali Kota Zul Elfian Wujudkan Solok Kota Bersih dan Hijau

3 hari lalu

Upaya Wali Kota Zul Elfian Wujudkan Solok Kota Bersih dan Hijau

Solok berhasil kurangi sampah 10 persen


Jadi Duta WWF Ke-10, Berikut Cara Cinta Laura Tingkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Konservasi Air

4 hari lalu

Cinta Laura/Foto: Instagram/Cinta Laura
Jadi Duta WWF Ke-10, Berikut Cara Cinta Laura Tingkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Konservasi Air

Cinta Laura menjelaskan strategi untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya konservasi dan manajemen sumber daya air yang berkelanjutan.


Upaya Pengelolaan dan Pengurangan Sampah di Daerah

4 hari lalu

Upaya Pengelolaan dan Pengurangan Sampah di Daerah

Masalah sampah bisa menjadi bencana jika penanganannya tidak komprehensif dan berkelanjutan.


8 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Memperingati Hari Bumi

8 hari lalu

Ilustrasi Selamatkan Dunia dari Sampah Plastik. shutterstock.com
8 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Memperingati Hari Bumi

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperingati Hari Bumi dengan aktivitas yang menghargai dan melindungi planet ini. Berikut di antaranya.


Berkunjung ke Sustain Market di Kota Padang dan Mengenal Gaya Hidup Ramah Lingkungan

9 hari lalu

Beberapa pengunjung Pra Bumi Sustain Market Vol 2 di Padang, 19-21 April 2024, sedang memilih buku bekas. Foto TEMPO/ Fachri Hamzah.
Berkunjung ke Sustain Market di Kota Padang dan Mengenal Gaya Hidup Ramah Lingkungan

Selain barang-barang ramah lingkungan, di acara ini juga terdapat jualan buku bekas.


Wahana di TMII, Telah Disediakan Angkutan Wara-Wiri Untuk Keliling Taman Mini Indonesia Indah

9 hari lalu

Sejumlah wisatawan mengunjungi Istana Anak di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Kamis 11 April 2024. Pengelola TMII menyebutkan sekitar 20.000 wisatawan mengunjungi obyek wisata tersebut pada hari kedua Lebaran 2024 (data terakhir pukul 15.00 WIB) dan diperkirakan jumlahnya akan terus meningkat hingga Minggu (14/4) atau H+3 Lebaran. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Wahana di TMII, Telah Disediakan Angkutan Wara-Wiri Untuk Keliling Taman Mini Indonesia Indah

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) berusia 49 tahun, suatu kawasan taman wisata bertema budaya Indonesia di Jakarta Timur. Ada apa saja di sana?


Hari Kartini, Jumlah Pelaku Usaha Perempuan di Sejumlah Wilayah Naik 2,5 Kali Lipat

10 hari lalu

Ilustrasi perempuan bekerja dari rumah. (Pixabay/Free-Photos)
Hari Kartini, Jumlah Pelaku Usaha Perempuan di Sejumlah Wilayah Naik 2,5 Kali Lipat

Hari Kartini diperingati masyarakat dalam berbagai cara. Semakin tingginya jumlah pelaku usaha perempuan, bisa jadi cara apresiasi perjuangan Kartini.


Bandara Soekarno-Hatta Sekarang Punya Bus Listrik Ramah Lingkungan

21 hari lalu

Bus listrik VKTR-BYD yang beroperasi di jalur non-BRT Transjakarta. Dok. PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk
Bandara Soekarno-Hatta Sekarang Punya Bus Listrik Ramah Lingkungan

PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) bersama PT Gapura Angkasa meluncurkan bus listrik ramah lingkungan di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng.


Pakar Lingkungan Anjurkan Penerapan Konsep Green Idul Fitri, Apa Maksudnya?

23 hari lalu

Ilustrasi Salat Idul Fitri. ANTARA FOTO/Jojon
Pakar Lingkungan Anjurkan Penerapan Konsep Green Idul Fitri, Apa Maksudnya?

Pakar lingkungan Dr Latifah Mirzatika mengajak masyarakat untuk melaksanakan konsep Green Idul Fitri.


Indonesia Urutan Kedua, Inilah Daftar 10 Negara Paling Berisiko Bencana di Dunia Versi World Risk Report (WRR) 2023, I

24 hari lalu

Ilustrasi bencana alam.
Indonesia Urutan Kedua, Inilah Daftar 10 Negara Paling Berisiko Bencana di Dunia Versi World Risk Report (WRR) 2023, I

Indonesia berada di urutan kedua dengan indeks risiko bencana sebesar 43,5 World Risk Report (WRR) 2023.