TEMPO.CO, Jakarta - Pernah mengalami malam-malam tak bisa tidur, atau sangat sulit untuk tidur? Jika pikiran dan cemas terus berputar di kepala Anda, mungkin Anda akan sulit tidur.
Terlalu banyak berpikir di malam hari membuat kita tetap terjaga dan mengurangi kuantitas tidur yang kita butuhkan. Akibatnya, kita akan merasa kelelahan menjalani hari berikutnya. Apa penyebabnya?
- Overthinking
Banyak orang membawa pulang pekerjaan, baik secara fisik maupun metaforis. Itu masuk akal. Namun, beban kerja yang menuntut itu seringkali sulit membiarkan Anda pulang dengan tenang. Otomatis, Anda sulit berhenti memikirkan semuanya, bahkan ketika sudah di rumah dan waktunya beristirahat.
Overthinking juga tak jarang dialami pelajar yang memikirkan studi mereka. Orang tua yang pikirannya selalu sibuk memikirkan anak-anak mereka.
Jika Anda menemukan diri Anda masih berusaha untuk memecahkan masalah di penghujung hari, ini bisa membuat tidur menjadi jauh lebih sulit. Bahkan setelah tertidur pun, pikiran dapat mengganggu tidur Anda. Contohnya saat Anda bertransisi di antara tahap-tahap tidur.
- Kafein
Kafein juga menjadi faktor yang berpengaruh terhadap tidur seseorang. Orang yang stres cenderung mengkonsumsi kafein dalam jumlah yang signifikan untuk mendorong mereka menjadi bersemangat di pagi hari atau membantu mereka menjalani hari. begitu pula dengan orang yang dikejar tenggat. Mereka cenderung mengkonsumsi kafein saat menyelesaikan tugasnya.
Menurut situs Very Well Mind, kafein sebenarnya dapat memperburuk tingkat stres sehingga signifikan berpengaruh terhadap kuantitas dan kualitas tidur.
- Cemas
Seperti halnya overthinking, cemas dapat membuat sulit tidur. Bahkan, dapat membangunkan Anda di malam hari. Kecemasan membuat pikiran Anda sibuk saat Anda membayangkan skenario yang mengancam dan khawatir tentang apa yang mungkin terjadi selanjutnya. Anda mungkin menjadi sibuk mencari solusi.
Sibuknya pikiran dapat merampas kualitas dan kuantitas tidur dari Anda. Kecemasan membuat kadar kortisol Anda tetap tinggi, sehingga membuat Anda lebih sulit tidur.
- Hormon Kortisol
Hormon stres kortisol adalah salah satu pemain utama yang bertanggung jawab atas respons melawan atau sentakan energi yang Anda dapatkan ketika sedang stres atau terancam. Stres yang kronis dapat menyebabkan kadar kortisol menjadi berlebihan. Akhirnya, dapat mengganggu pola tidur yang sehat.
- Penjadwalan yang Berlebihan
Overscheduling atau penjadwalan yang berlebihan juga berperan dalam menghambat Anda untuk tidur. Kehidupan yang sibuk dapat merampas waktu yang sebenarnya dapat Anda dedikasikan untuk tidur. Jika Anda mendapati diri Anda sulit tidur untuk menyelesaikan sesuatu, atau bangun lebih awal atas nama produktivitas, Anda mungkin merasa lelah sepanjang waktu. Akan tetapi, terkadang tidak menyadari kerugian akibat kurang tidur itu.
Hindarilah lima faktor itu agar Anda mendapatkan tidur yang cukup dan berkualitas.
ANNISA FEBIOLA