TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia, Tri Rahardjo dalam festival bisnis lisensi dan waralaba BizFest 2021 pada 7 higga 13 Desember 2021, pernah berujar bisnis waralaba saat ini masih berkutat pada sektor makanan dan minuman (F&B) sebesar 58,37%.
Sektor lainnya pada bidang retail, khususnya minimarket yang tercatat jumlah gerai waralaba retail sudah lebih dari 47 ribu lokasi di seluruh Indonesia dalam artikel Peluang Bisnis Waralaba Pasca-Pandemi.
Waralaba atau dikenal sebagai franchise dibagi menjadi beberapa faktor yang berbeda, seperti tingkat investasi, strategi pemilik waralaba, pemasaran, operasi, jenis relasional, dan banyak lagi.
Mengutip dari situs franchiseguardian.com, menyebutkan lima jenis utama waralaba, termasuk:
Waralaba Pekerjaan
Jenis franchise ini merupakan waralaba dengan investasi rendah yang dapat dioperasikan sendiri atau dengan kurang dari 5 staf, penerima waralaba hanya diharuskan membayar biaya waralaba dan biaya awal minimal, seperti peralatan, bahan dasar, dan terkadang kendaraan.
Beberapa contoh industri besar yang dapat diwaralabakan: perbaikan dan aksesoris ponsel, layanan kebersihan, layanan anak-anak, perencanaan acara, reparasi pipa saluran air, perawatan kolam renang, perawatan rumput perumahan, agen perjalanan, hingga waralaba produk
Waralaba Distribusi
Waralaba berbasis produk ini merupakan tempat pemegang waralaba yang mendistribusikan produk perusahaan induk dan beberapa layanan terkait. Waralaba produk sebagian besar sebagai dealer produk besar. Beberapa contohnya seperti: mobil dan suku cadang, peralatan besar, komputer, peralatan elektronik, sepeda, mesin penjual, dan produsen minuman ringan seperti Pepsi dan Coca-Cola.
Waralaba Format Bisnis
Jenis franchise ini paling populer dari semua jenis waralaba, penerima franchise format bisnis menjalankan bisnisnya dibawah perusahaan induk, serta mendapatkan seluruh sistem yang telah terbukti mengoperasikan dan memasarkan produk atau layanan. Biasanya waralaba format bisnis bergerak pada bidang: makanan cepat saji, restoran, fitness, hingga ritel.
Waralaba Investasi
Bisnis berskala besar yang membutuhkan investasi modal yang besar dibandingkan waraba lainnya, penerima waralaba investasi sebenarnya investor utama yang menyediakan uang dan tim manajemen, atau terkadang melibatkan penerima waralaba sendiri. Jenis waralaba ini digunakan terutama untuk menghasilkan laba atas investasi dengan sedikit keterlibatan pribadi, seperti hotel dan restoran besar.
Waralaba Konversi
Penerima waralaba ini mengadopsi merek dagang perusahaan induk, program pemasaran dan periklanan, sistem pelatihan, dan protokol layanan klien. Beberapa contoh jenis waralaba konversi di kalangan industi: tukang listrik, toko bunga, perusahaan jasa professional, pialang real estate.
Baca juga: Restoran Anda Kurang Laku, Jangan Harap Bisa Memulai Waralaba
BALQIS PRIMASARI