Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Covid-19 sebabkan Infeksi Saluran Kemih? Simak Penjelasannya

Reporter

image-gnews
Ilustrasi infeksi saluran kemih. shutterstock.com
Ilustrasi infeksi saluran kemih. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Virus corona tak hanya menyerang sistem pernapasan tapi juga berkembang biak di saluran pernapasan serta dapat mempengaruhi bagian lain tubuh dan setiap organ serta menyebabkan berbagai gejala. Dua tahun setelah pandemi, kita tahu bagaimana Covid-19 dapat mempengaruhi jantung, otot, otak, dan indera.

Sekarang, bukti baru telah terungkap yang menunjukkan bagaimana virus corona bahkan dapat mempengaruhi sistem kemih yang menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK). Infeksi saluran kemih (ISK) dapat mempengaruhi setiap bagian dari sistem kemih ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Sebagian besar waktu infeksi melibatkan saluran kemih bagian bawah kandung kemih dan uretra.

Urine tidak mengandung bakteri dan bergerak melalui sistem kemih tanpa kontaminasi. Bakteri masuk ke dalam tubuh dari luar dan menyebabkan infeksi dan peradangan, yang disebut sebagai ISK. Masalah ISK lebih sering terjadi pada wanita dibanding pria karena pada wanita uretra lebih pendek dan lebih dekat ke anus, jenis umum bakteri yang disebut E. coli ditemukan.

Jika infeksi hanya terbatas pada kandung kemih, itu bisa menyakitkan dan mengganggu. Dalam kasus yang serius dapat menyebar ke ginjal. ISK umumnya diobati dengan antibiotik.

Meskipun ISK sebagian besar disebabkan masalah kebersihan, aktivitas seksual, penggunaan pil KB tertentu, dan juga menopause, penelitian terbaru menunjukkan infeksi COVID-19 juga dapat menjadi penyebab. Virus menular mempengaruhi saluran bawah, menyebabkan gejala khas ISK.

Anehnya, ISK karena infeksi virus corona lebih sering terjadi pada pria dibanding wanita. Orang yang dirawat di rumah sakit karena infeksi COVID-19 yang parah lebih mungkin menderita ISK dibanding orang lain.

Studi lain yang dilakukan untuk memahami hubungan antara infeksi virus corona dan alat kelamin pria menunjukkan keterlibatan saluran kemih bagian bawah. Pada pria, ketidaknyamanan atau rasa sakit pada sistem genital adalah gejala umum ISK yang disebabkan oleh virus corona. Selama penelitian, diamati delapan pasien menderita ketidaknyamanan skrotum, 14 pembengkakan alat kelamin, 16 rasa sakit, dan satu eritema.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meskipun pria yang menderita infeksi ringan tidak mengalami ISK, mereka menunjukkan penurunan konsentrasi sperma yang signifikan.

Gejala Infeksi Saluran Kemih
Gejala khas ISK ketika terinfeksi virus corona meliputi:
-Dorongan terus-menerus untuk buang air kecil.
-Sensasi terbakar saat buang air kecil.
-Sering buang air kecil dalam jumlah sedikit
-Urine yang tampak keruh.
-Urin tampak merah, merah muda cerah atau berwarna cola.
-Urin berbau menyengat.
-Nyeri panggul, pada wanita.

Beberapa pasien bahkan mungkin menderita anyang-anyangan dan gejala iritasi saluran kemih. Tanda-tanda ini lebih sering terjadi pada pria lanjut usia dibanding yang lebih muda.

Bagaimana mendeteksi jika Anda menderita ISK karena COVID
Tidak ada cara pasti untuk mengetahui apakah infeksi COVID-19 akan menyebabkan infeksi ISK. Yang bisa dilakukan hanyalah mendapatkan tes RT-PCR saat menderita gejala khas COVID-19 atau ISK untuk memastikan adanya virus di dalam tubuh. Jika tes positif, itu berarti ISK disebabkan oleh infeksi virus. Jika tidak, itu karena infeksi bakteri normal.

ISK sebagian besar disebabkan oleh bakteri yang disebut Escherichia coli, yang secara alami ada di tubuh. Jika menderita ISK, minumlah banyak air, jaga kebersihan, dan konsultasikan dengan dokter untuk memulai perawatan yang tepat. Biasanya dibutuhkan 4-7 hari untuk pulih dari ISK dalam kasus normal. Jika disebabkan COVID-19, mungkin perlu waktu lebih lama.

Baca juga: Yang Perlu Anda Ketahui tentang Flurona

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

7 jam lalu

Vaksin AstraZeneca menjadi satu di antara vaksin yang digunakan banyak negara termasuk Indonesia dalam melawan pandemi virus corona. Sarah Gilbert juga melepas hak paten dalam proses produksi vaksin tersebut, sehingga harga vaksin bisa lebih murah. Sarah dan sejumlah ilmuwan yang terlibat dalam pembuatan vaksin telah dianugrahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elizabeth II tahun ini. REUTERS
Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.


Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Abdul Azis Syah Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Rabu, 11 Maret 2020. Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus DBD di Indonesia telah menelan 100 korban meninggal dari total 16.099 kasus dalam periode Januari sampai dengan awal Maret 2020. ANTARA/Syifa Yulinnas
Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?


Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia


Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Pada acara vaksinasi booster ini tersedia dosis vaksin Astra Zeneca, Sinovac, dan Pfizer di Polsek Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat 17 Juni 2022. Adanya virus omicron subvarian baru yaitu BA.4 dan BA.5 yang berpotensi membuat lonjakan kasus Covid-19. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah
Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.


Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Mesin robot ekstraksi vaksin Covid-19 bernama AutoVacc, yang dirancang oleh Pusat Penelitian Teknik Biomedis Universitas Chulalongkorn untuk mengekstrak dosis ekstra dari botol vaksin AstraZeneca, terlihat di Bangkok, Thailand 23 Agustus 2021. Gambar diambil 23 Agustus 2021. REUTERS/Juarawee Kittisilpa
Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.


Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?


Kilas Balik Operasi Batu Ginjal Sebesar Kepala di Indonesia, Kasus Langka namun Tak Masuk Rekor Dunia

6 hari lalu

Batu ginjal.
Kilas Balik Operasi Batu Ginjal Sebesar Kepala di Indonesia, Kasus Langka namun Tak Masuk Rekor Dunia

Di Indonesia pernah ditemukan kasus batu ginjal langka. Ukurannya sebesar kepala manusia.


Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Juru bicara KPK, Ali Fikri, menghadirkan anggota DPRD Labuhan Batu, Yusrial Suprianto Pasaribu dan pihak swasta Wahyu Ramdhani Siregar, resmi memakai rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat, 26 Januari 2024. KPK resmi meningkatkan status perkara ke tahap penyidikan dengan menetapkan dan melakukan penahnan secara paksa selama 20 hari pertama terhadap dua orang tersangka baru Yusrial Suprianto Pasaribu dan Wahyu Ramdhani Siregar terkait Operasi Tangkap Tangan KPK terhadap empat tersangka Bupati Labuhan Batu, Erik A. Ritonga, anggota DPRD Labuhan Batu, Rudi Syahputra Ritonga, dua orang pihak swasta Efendy Sahputra dan Fazar Syahputra, dalam dugaan tindak pidana korupsi berupa pemberian hadiah atau janji terkait proyek pengadaan barang dan jasa dari APBD Tahun 2013 dan Tahun 2014 sebesar Rp.1,4 triliun di lingkungan Pemerintah Kabupatan Labuhan Batu. TEMPO/Imam Sukamto
Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.


Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.


Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

10 hari lalu

Dwina Septiani Wijaya. Dok. Peruri
Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.