TEMPO.CO, Jakarta - Suami dari model dan aktris Indonesia Baby Margaretha, Christian Bradach meninggal pada Ahad, 13 Maret 2022. Christian, lelaki Australia itu meninggal karena mengidap kolesterol sejak lama dan enggan untuk diperiksa dokter. Christian meninggal di rumahnya di Bandung saat duduk di meja makan dengan tubuh yang sudah dingin dan membiru. Sempat dibawa ke rumah sakit, Christian dinyatakan telah meninggal.
Kolesterol adalah zat lilin yang ditemukan dalam darah dan sel. Hati yang membuang sebagian besar kolesterol dalam tubuh, sisanya berasal dari makanan.
Dilansir dari healtline.com, terdapat dua jenis kolestrol dalam tubuh, Pertama Low-density lipoprotein (LDL) yaitu jenis kolesterol jahat yang tidak sehat. Kolesterol LDL dapat menumpuk di arteri dan membentuk timbunan lemak dan lilin yang disebut plak.
Kedua high-density lipoprotein (HDL) yaitu jenis kolesterol baik yang sehat, mengangkut kelebihan kolesterol dari arteri ke hati dan menghilangkannya dari tubuh.
Kolesterol tidak buruk. Secara harfiah tubuh membutuhkan beberapa kolesterol untuk membuat hormon, vitamin D, dan cairan pencernaan. Kolesterol juga membantu organ untuk berfungsi dengan baik. Namun memiliki terlalu banyak kolesterol LDL bisa menjadi masalah.
Kolesterol LDL tinggi dari waktu ke waktu dapat merusak arteri, menyebabkan penyakit jantung, dan meningkatkan risiko stroke. Rutin memeriksakan kolesterol dan menurunkan risiko penyakit jantung dengan diet, olahraga, perubahan gaya hidup, dan pengobatan dapat membantu mengurangi komplikasi yang terkait dengan penyakit jantung dan meningkatkan kualitas hidup.
Efek Telalu Banyak Kolesterol LDL
Terlalu banyak kolesterol LDL di dalam tubuh dapat menumpuk di arteri, menyumbatnya dan membuatnya kurang fleksibel. Pengerasan pembuluh darah disebut aterosklerosis. Darah tidak mengalir dengan baik melalui arteri yang kaku, sehingga jantung harus bekerja lebih keras untuk mendorong darah melaluinya. Seiring waktu, ketika plak menumpuk di arteri maka dapat mengembangkan penyakit jantung.
Penumpukan plak di arteri koroner dapat mengganggu aliran darah yang kaya oksigen ke otot jantung. Hal ini dapat menyebabkan nyeri dada yang disebut angina. Angina bukanlah serangan jantung, tetapi gangguan aliran darah sementara. Ini peringatan bahwa ada risiko terkena serangan jantung.
Sepotong plak akhirnya dapat pecah dan membentuk gumpalan, bahkan arteri dapat terus menyempit yang dapat sepenuhnya memblokir aliran darah ke jantung yang menyebabkan serangan jantung. Jika proses ini terjadi di arteri yang menuju ke otak atau di dalam otak maka dapat menyebabkan stroke.
Plak juga dapat memblokir aliran darah ke arteri yang memasok darah ke saluran usus, dan kaki yang disebut penyakit arteri perifer (PAD).
Membantu Penghasil Hormon
Kelenjar penghasil hormon tubuh menggunakan kolesterol untuk membuat hormon seperti estrogen, testosteron, dan kortisol. Hormon juga dapat berpengaruh pada kadar kolesterol tubuh.
Penelitian telah menunjukkan bahwa ketika kadar estrogen meningkat selama siklus menstruasi wanita, kadar kolesterol HDL juga naik, dan kadar kolesterol LDL menurun. Ini mungkin salah satu alasan mengapa risiko wanita untuk penyakit jantung meningkat setelah menopause, ketika kadar estrogen turun.
Penurunan produksi hormon tiroid (hipotiroidisme) menyebabkan peningkatan kolesterol total dan LDL. Kelebihan hormon tiroid (hipertiroidisme) memiliki efek sebaliknya.
Terapi kekurangan androgen, yang mengurangi kadar hormon pria untuk menghentikan pertumbuhan kanker prostat, dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL. Kekurangan hormon pertumbuhan juga dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL.
Baca juga: Santan Bermanfaat untuk Kesehatan Jika Dikonsumsi Sewajarnya