Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

4 Jenis Kanker yang Harus Diwaspadai Pria

Reporter

image-gnews
Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kanker termasuk salah satu penyakit paling mematikan di dunia. Peluang terbaik melawan kanker adalah deteksi dini. Tetapi, bahkan ini pun tidak mudah karena sebagian besar kanker tidak menunjukkan gejala pada tahap awal.

Skrining tahunan untuk semua kanker bisa menjadi cara untuk tetap aman dan merupakan pilihan yang mahal. Berikut empat jenis kanker yang sering terjadi pada pria dan harus diwaspadai.

Kanker prostat
Kanker prostat adalah kanker paling umum pada pria dan posisi keempat secara keseluruhan. Data saat ini menunjukkan satu dari delapan pria didiagnosis menderita kanker prostat. Kanker prostat juga salah satu yang paling mematikan di antara pria, sedikitnya di atas 7 persen dari semua kematian akibat kanker di dunia. Kanker ini biasanya tidak menunjukkan gejala pada stadium awal. Karena kebanyakan pria tidak melakukan pemeriksaan secara teratur, tingkat kematian yang tinggi dapat dikaitkan dengan deteksi yang terlambat. Faktor risiko meliputi:

Usia – pria yang lebih tua lebih rentan

Ras – kanker prostat lebih sering terjadi pada pria kulit hitam

Riwayat keluarga

Pilihan pengobatan untuk kanker prostat termasuk pembedahan, kemoterapi, imunoterapi, dan terapi hormon. Jika tumor relatif tidak aktif, dokter mungkin menyarankan untuk observasi sampai menjadi agresif.

Kanker paru
Kanker paru paling umum kedua di antara pria tetapi penyebab utama kematian terkait kanker. Kanker ini membunuh lebih banyak pria daripada gabungan kanker kolorektal dan kandung kemih. Merokok adalah penyebab nomor satu kanker paru. Pria paruh baya dan lansia yang telah merokok selama 15-20 tahun atau lebih memiliki risiko tertinggi terkena kanker paru.

Para ahli juga memperingatkan asap sekunder sama buruknya dengan merokok secara langsung. Polutan udara lain, seperti radon, juga meningkatkan risiko kanker paru. Gejalanya meliputi batuk terus-menerus, batuk darah, tenggorokan gatal, dan sesak napas. Ada skrining terbatas yang tersedia untuk kanker paru dibandingkan dengan jenis kanker lain. Namun, jika sudah mengalami gejala tersebut konsultasikan ke dokter.

Kanker kolorektal
Kanker ini mempengaruhi bagian rektum dan usus besar dari sistem pencernaan. Menggabungkan jumlah pria dan wanita, kanker kolorektal menyebabkan lebih banyak kematian terkait kanker daripada kanker prostat. Gejala yang harus diwaspadai antara lain:

-Diare, sembelit, dan kondisi terkait usus lain yang berlangsung lebih dari beberapa hari.
-Perubahan mendadak dalam kebiasaan buang air besar.
-Darah di kotoran atau di jaringan (menunjukkan pendarahan rektum).
-Penurunan berat badan dan kelelahan yang tidak dapat dijelaskan.

Jika melihat salah satu dari gejala ini, hubungi dokter. Gejalanya mirip penyakit lain, seperti buang-buang air besar. Dokter akan menguji untuk mengesampingkan hal ini sebelum skrining kanker. Tidak seperti kanker paru-paru, skrining untuk kanker usus besar dan rektum lebih mudah didapat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kanker kandung kemih
Meskipun kanker kandung kemih mempengaruhi pria dan wanita, tapi lebih sering terjadi pada pria. Penyakit ini memiliki tahapan yang berbeda termasuk:

-Tahap non-invasif,yakni hanya sel-sel di lapisan dalam kandung kemih yang terpengaruh.

-Invasif, kanker telah menyebar dan mempengaruhi sebagian besar kandung kemih.

-Kanker telah menyebar ke bagian tubuh lain.

Tidak ada alat skrining untuk kanker kandung kemih tetapi waspadai gejala berikut:
-Darah dalam urine
-Sering buang air kecil
-Sakit saat buang air kecil

Merokok dianggap meningkatkan risiko kanker kandung kemih. Paparan beberapa bahan kimia, beberapa jenis obat, dan riwayat keluarga juga merupakan faktor predisposisi utama. Untuk semua jenis kanker, deteksi dini meningkatkan peluang sembuh setelah pengobatan. Rencanakan untuk dites secara teratur, terutama jika rentan karena usia, ras, riwayat keluarga, atau gaya hidup.

Deteksi dini kanker juga membantu mendapatkan pengobatan yang terjangkau. Namun, pencegahan selalu merupakan pilihan terbaik. Hindari gaya hidup yang tidak banyak bergerak, merokok, dan pola makan yang tidak sehat untuk menjauhkan kanker.

Baca juga: Berbagai Penyakit Tersebab Radikal Bebas

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

1 hari lalu

Warga Palestina, yang menjadi pengungsi akibat serangan militer Israel di Gaza selatan, berusaha untuk kembali ke rumah mereka di Gaza utara melalui pos pemeriksaan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, seperti yang terlihat dari Jalur Gaza tengah 15 April. 2024. REUTERS/Ramadan Abed
10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel


Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

3 hari lalu

Ilustrasi penderita kanker. shutterstock.com
Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.


Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

6 hari lalu

Migran dari Thailand Cheng
Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker


Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

6 hari lalu

Ilustrasi Kanker. shutterstock.com
Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.


Kilas Balik Operasi Batu Ginjal Sebesar Kepala di Indonesia, Kasus Langka namun Tak Masuk Rekor Dunia

6 hari lalu

Batu ginjal.
Kilas Balik Operasi Batu Ginjal Sebesar Kepala di Indonesia, Kasus Langka namun Tak Masuk Rekor Dunia

Di Indonesia pernah ditemukan kasus batu ginjal langka. Ukurannya sebesar kepala manusia.


Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

8 hari lalu

Pada Senin (5/2), Istana Buckingham mengumumkan bahwa Raja Charles III didiagnosis menderita kanker. Istana juga mengatakan bahwa sang Raja telah mulai menjalani perawatan. REUTERS/Toby Melville
Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

12 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

13 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

13 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

16 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.