TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat perlu memahami penanganan pertama pada gejala hepatitis akut misterius. Pasalnya, apabila pasien hepatitis akut misterius terlambat mendapatkan penanganan, hal itu akan memperkecil rasio kesempatan tenaga kesehatan dalam menolong pasien. Juru bicara Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, mengimbau masyarakat dapat mengenali gejala awal dan sesegera mungkin membawa pasien menuju fasilitas kesehatan terdekat.
“Berdasarkan hasil investigasi kontak terhadap kasus yang meninggal dunia, ketiganya datang ke fasilitas kesehatan pada kondisi stadium lanjut sehingga hanya memberikan sedikit waktu bagi tenaga kesehatan untuk melakukan tindakan pertolongan,” ujarnya.
Dikutip dari rilis Kemenkes, setidaknya ada empat langkah awal yang bisa dilakukan untuk menangani gejala hepatitis akut misterius ini.
Paham dan waspada gejala awal
Gejala awal yang timbul dari hepatitis akut antara lain diare, mual, muntah, sakit perut, dan biasanya disertai demam ringan.
Jangan panik
Jika gejala awal seperti yang sudah disebut di atas muncul, jangan panik. Hal yang selanjutnya perlu dilakukan adalah segera membawa pasien ke fasilitas kesehatan terdekat seperti Puskesmas atau rumah sakit untuk segera mendapatkan penanganan lanjutan.
Segera lakukan tindakan
Poin terpenting yang perlu diingat adalah jangan menunggu hingga muncul gejala lanjutan, seperti kulit dan mata menguning, agar pasien tidak terlambat mendapatkan penanganan.
Jika ada gejala, segera bawa pasien ke RS
Selanjutnya, jika pasien hingga mengalami penurunan kesadaran, orang tua diminta untuk tidak panik dan tetap tanggap dalam melakukan tindakan. Dalam kondisi ini, segera bawa anak menuju rumah sakit yang memiliki fasilitas ICU anak untuk menghindari hal yang tak diinginkan terjadi. Spesialis anak Hanifah Oswari mengimbau masyarakat untuk waspada dan mengenali gejala-gejala awal hepatitis akut misterius, seperti diare, mual, muntah, sakit perut, dan demam ringan.
"Jika muncul gejala-gejala tersebut, jangan panik dan segera bawa pasien ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk memperoleh pertolongan,” tegas Hanifah.
Untuk diketahui, penyebaran virus hepatitis akut misterius ini dapat terjadi melaui saluran cerna dan saluran napas. Oleh karena itu, untuk mencegah penularan orang tua juga diimbau untuk tetap membimbing anak senantiasa disiplin menerapkan protokol kesehatan, seperti mencuci tangan dengan sabun, tidak bergantian menggunakan alat makan, menghindari kontak dengan orang sakit, menggunakan masker, menjaga jarak, hingga mengurangi mobilitas. Selain itu, orang tua juga harus memastikan makanan anak dalam keadaan matang dan bersih, serta senantiasa menjaga kebersihan rumah dan lingkungan.
Baca juga: Alasan KLB Hepatitis Akut Belum Tentu Jadi Pandemi