TEMPO.CO, Jakarta - Momentum libur Lebaran akan segera berakhir. Beberapa kantor dan sekolah mulai beroperasi seperti semula. Para pemudik kini harus bersiap untuk kembali ke jalan dan melaju pulang ke kampung halaman. Sama seperti perjalanan saat mudik, perjalanan pulang kampung atau arus balik memiliki tantangan tersendiri. Salah satu tantangan paling umum saat berkendara adalah mabuk perjalanan.
Mabuk darat, yang memiliki istilah medis motion sickness, merupakan sebuah gejala yang umum terjadi apabila seseorang berada di atas suatu objek yang bergerak.
Dilansir dari health.howstuffworks.com, sebuah organ yang berada pada bagian dalam mata dan telinga, yang berfungsi untuk mendeteksi gerakan, mengirimkan pesan yang bertentangan kepada otak. Hal ini terjadi ketika seseorang berada di atas sebuah objek bergerak, tetapi melihat pola gerakan yang berbeda dengan mata mereka. Akibatnya, keseimbangan tubuh pun terganggu.
Secara spesifik, keseimbangan tubuh ditopang oleh sebuah organ khusus dalam telinga yang disebut kanalis semisirkularis. Dalam organ tersebut, terdapat sebuah rambut yang dapat mendeteksi gerakan cairan yang berada dalam kanalis semisirkularis.
Dilansir dari WebMD, gerakan cairan ini ditentukan oleh arah gerakan kepala. Apabila kepala miring ke kiri, cairan tersebut akan bergerak ke kiri. Gerakan tersebut akan dideteksi oleh rambut dalam kanalis semisirkularis, lalu dikirimkan sinyalnya ke otak. Kemudian, otak mampu mendeteksi apabila kepala sedang miring ke kiri, bahkan apabila posisi mata sedang ditutup.
Pada saat yang bersamaan, mata juga memiliki fungsi sebagai pendeteksi gerakan. Dengan kemampuan visualnya, mata mampu mendeteksi suatu gerakan yang ada di hadapannya. Namun, gerakan yang dideteksi mata ini sering kali bertentangan dengan gerakan yang dideteksi kanalis semisirkularis.
Dilansir dari familydoctor.org, hal inilah yang membuat mabuk darat, laut, dan udara terjadi. Tidak hanya itu, motion sicknesss juga dapat terjadi ketika seseorang menaiki wahana permainan di tempat bermain.
BANGKIT ADHI WIGUNA
Baca juga: 7 Fakta tentang Mabuk Perjalanan yang Jarang Diketahui