TEMPO.CO, Jakarta - Meski di satu sisi mengandung banyak nutrisi, keju juga mengandung kalori, lemak, dan garam yang dapat berdampak negatif pada kesehatan. Ada juga yang mengandung tiramin tinggi, yang dikenal sebagai pemicu migrain dan sakit kepala.
Walau penelitian yang menghubungkan asupan keju dengan penyakit kronis tidak konsisten, dilansir dari Eat This Not That, tetap penting untuk membatasi berapa banyak produk susu yang dimakan secara teratur. Berhenti makan keju dapat berefek luar biasa pada tubuh dan pikiran. Berikut tujuh efek samping berikut untuk mengetahui beberapa manfaat yang akan dialami saat melakukannya.
Warna dan tekstur kulit membaik
Menurunkan asupan keju dan produk susu bisa berefek positif pada warna dan tekstur kulit. Ini karena produk susu dapat memicu produksi minyak berlebih yang dapat menyebabkan jerawat atau pori-pori tersumbat.
Mengurangi sakit kepala dan migrain
Jika sering mengalami migrain, pola makan tinggi keju dan susu bisa menjadi penyebabnya. Mengurangi keju dapat mengurangi sakit kepala dan migrain yang disebabkan oleh efek tiramin yang ditemukan dalam keju. Tiramin adalah senyawa alami dalam tanaman dan produk hewani. Menurut penelitian, jumlah tiramin yang tinggi dalam tubuh dapat memicu sakit kepala dan migrain.
Berat badan turun
Makan keju berlebih juga dapat mempersulit proses penurunan berat badan. Mengurangi keju dapat membantu menurunkan berat badan karena gula, lemak, dan kalori yang ada dalam keju. Misalnya, satu porsi cheddar 100 gram dapat mengandung hingga 33 gram lemak.
Mengurangi risiko kanker
Mengurangi konsumsi keju dan produk susu secara umum dapat membantu menurunkan risiko kanker. Ini karena dengan makan lebih sedikit keju Anda menelan lebih sedikit kasein, protein yang ditemukan dalam susu yang terkait dengan penyakit. Kasein telah terbukti meningkatkan pertumbuhan tumor untuk jenis tertentu, seperti kanker prostat dan kemungkinan kanker payudara.
Lebih ramah lingkungan
Dari perspektif lingkungan, keju sangat padat sumber energi. Dibutuhkan banyak lahan untuk menghasilkan susu yang cukup dan ribuan galon air untuk membuat 1 kg keju. Proses ini mengeluarkan banyak metana dari sapi itu sendiri.
Mengurangi peradangan di tubuh
Keju dan susu mengandung banyak zat aditif, pengawet, dan hormon yang dapat menyebabkan peradangan dalam tubuh. Jika masih ingin makan keju, direkomendasikan untuk memilih keju dengan bahan tambahan yang lebih sedikit atau dari peternakan yang dibesarkan secara alami.
Mengurangi kembung
Jika sering kembung, maka mengurangi atau membatasi keju dan produk susu dapat menguranginya. Bagi banyak orang, susu dapat menyebabkan sakit perut dan kembung karena kekurangan enzim yang cukup untuk memecah gula susu atau alergi yang sebenarnya.
Baca juga: 5 Makanan yang Kaya Kandungan Vitamin K