Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Masyarakat Masih Malas ke Dokter Gigi, Waspadai Akibatnya

Reporter

image-gnews
Ilustrasi merawat gigi (pixabay.com)
Ilustrasi merawat gigi (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 oleh Kemenkes, sebanyak 94,9 persen masyarakat perkotaan tidak pernah ke dokter gigi dalam setahun terakhir. Dari 57 persen masyarakat yang mengalami masalah gigi dan mulut, hanya 10,2 persen yang berkunjung ke dokter gigi.

Spesialis prostodonsi drg. Andy Wirahadikusumah berpesan untuk tidak menunda perawatan atau pengobatan gigi demi mencegah kondisi yang semakin parah dan membuat proses pengobatan menjadi lebih kompleks bahkan berbiaya mahal.

“Kalau sudah sakit giginya itu biasanya masalahnya sudah cukup kronis. Jadi, untuk pengobatannya atau perawatannya juga jadi lebih kompleks,” kata anggota Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) dan Ikatan Prostodonsia Indonesia (IPROSI) itu.

Menurut Andy, langkah pencegahan masalah gigi dan mulut yang sederhana bisa dilakukan sejak awal. Pencegahan tersebut antara lain menyikat gigi secara rutin dua kali sehari dengan cara yang baik dan benar ditambah kontrol rutin setiap enam bulan sekali walaupun tidak ada keluhan.

“Minimal untuk dilakukan pembersihan karang gigi. Itu sebetulnya sudah suatu langkah pencegahan yang sangat baik,” ujarnya.

Menurut pengalaman Andy, setidaknya ada dua tipe pasien, yang rajin berkunjung ke dokter gigi walau tidak ada masalah pada kesehatan gigi dan mulut serta pasien yang datang dalam keadaan sudah sakit. Ia mengatakan tipe pasien pertama biasanya lebih memiliki kesadaran terhadap kesehatan gigi dan mulut sehingga ia juga menekankan pentingnya menjadi tipe pasien pertama itu.

Ia mengatakan masih banyak orang yang merasa lebih baik datang ke dokter gigi ketika sudah sakit karena beranggapan biaya yang lebih murah daripada harus rutin kontrol. Justru sebaliknya, biaya untuk pengobatan dan perawatan menjadi lebih mahal jika pasien sudah mengalami masalah gigi dan mulut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Justru nanti kalau datangnya sudah sakit gigi maka biayanya lebih tinggi, perawatannya lebih kompleks, kunjungannya lebih banyak, dan ada kemungkinan giginya yang sakit ini karena kerusakan sudah cukup berat harus dilakukan pencabutan,” papar Andy.

Ketika gigi telah tanggal, masalah bukan berarti sudah selesai. Menurutnya, jika gigi tidak direstorasi maka kemungkinan dapat timbul masalah-masalah lain di kemudian hari. Jika dilakukan pencabutan, gigi memang dapat diganti dengan gigi palsu dengan bentuk semirip mungkin. Namun Andy menekankan gigi palsu, sebagus apapun itu, tidak dapat menggantikan fungsi gigi asli.

“Paling 60 sampai 70 persen fungsinya bisa semirip gigi asli. Kalau bentuk mungkin iya, tapi secara fungsi enggak bisa persis 100 persen seperti gigi asli, sarafnya enggak bisa kita rekonstruksi,” ujarnya.

Penambalan gigi juga bukan sebuah solusi yang bisa dianggap enteng. Jika kerusakan gigi sudah cukup berat, perawatan tidak berhenti pada penambalan saja. Salah satu contoh perawatan lanjutan yaitu perawatan saluran akar gigi untuk membersihkan bagian saluran akar sampai benar-benar bersih dan steril.

“Kalau memang sudah tidak bisa dilakukan lagi perawatan itu, berarti jalan terakhir harus dicabut, harus direlakan giginya. Mau enggak mau karena misalkan dipertahankan mungkin akan terjadi komplikasi yang lebih parah lagi, jadi mau enggak mau harus dilakukan pencabutan,” imbaunya.

Baca juga: Jaga Selalu Kebersihan Gigi Palsu untuk Cegah Penyakit Mulut

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

1 hari lalu

Dua anak perempuan menangis setelah serangan udara Israel terhadap rumah-rumah di Rafah di selatan Jalur Gaza 12 Desember 2023. Setidaknya dua ibu terbunuh setiap 60 menit, sementara tujuh perempuan terbunuh setiap dua jam di daerah kantong yang terkepung tersebut, kata para dokter di wilayah tersebut kepada organisasi tersebut. REUTERS/Fadi Shana
Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

Naim berasal dari keluarga dokter dan dokter gigi. Dia hidup gelimang kebahagiaan, namun penjajahan Israel telah membuat hidupnya hampa.


Fakta Mulut yang Unik dan Anda Mungkin Belum Tahu

1 hari lalu

Ilustrasi mulut pria. Shutterstock
Fakta Mulut yang Unik dan Anda Mungkin Belum Tahu

Mulut adalah bagian tubuh penting dan pintu saluran pencernaan. Berikut fakta menarik dan aneh terkait mulut sebagai organ yang kompleks.


Tips agar Gigi Putih bak Mutiara dari Pakar Kesehatan Mulut

3 hari lalu

Ilustrasi gigi putih meski makan banyak. shutterstock.com
Tips agar Gigi Putih bak Mutiara dari Pakar Kesehatan Mulut

Menjaga gigi putih dan bersinar adalah tantangan karena berbagai faktor bisa membuat warnanya berubah. Berikut tujuh tips dari dokter gigi.


6 Masalah di Mulut yang Tak Boleh Diabaikan, Bisa Jadi Gejala Kanker

20 hari lalu

Ilustrasi sakit gigi. Shutterstock.com
6 Masalah di Mulut yang Tak Boleh Diabaikan, Bisa Jadi Gejala Kanker

Masalah di mulut bisa jadi merupakan tanda kondisi yang lebih serius. Pakar menyebut kanker mulut salah satunya.


Siwak: Kandungan, Manfaat, dan Asal-usul Penggunaannya

29 hari lalu

Ilustrasi Siwak. shutterstock.com
Siwak: Kandungan, Manfaat, dan Asal-usul Penggunaannya

Sebagian besar masyarakat dunia menggunakan siwak, karena faktor religi, budaya, dan sosial


Terjadi Penurunan Jumlah Kunjungan Pasien Dokter Gigi Selama Puasa

40 hari lalu

Konferensi Pers Senyum Sehat Indonesia Ramadan 2024/Tempo-Mitra Tarigan
Terjadi Penurunan Jumlah Kunjungan Pasien Dokter Gigi Selama Puasa

Sebenarnya kunjungan ke dokter gigi bisa tetap dapat dilakukan di bulan Ramadan.


8 Gejala Diabetes yang Terdeteksi di Mulut

44 hari lalu

Ilustrasi mulut pria. Shutterstock
8 Gejala Diabetes yang Terdeteksi di Mulut

Banyak gejala diabetes minor yang sebenarnya perlu diwaspadai dan sebagian bisa berawal dari mulut. Berikut delapan di antaranya.


5 Masalah Gigi yang Tak Boleh Diabaikan atau Berujung Fatal

54 hari lalu

Ilustrasi sakit gigi. Shutterstock
5 Masalah Gigi yang Tak Boleh Diabaikan atau Berujung Fatal

Kesehatan gigi terkait dengan kesehatan secara menyeluruh. Berikut lima masalah gigi dan mulut yang tak boleh diabaikan menurut dokter gigi.


Akreditasi Unggul, FKG Universitas Moestopo Hasilkan 4.721 Dokter Gigi

27 Februari 2024

Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) melaksanakan upacara pengambilan sumpah dokter gigi baru pada Selasa, 27 Februari 2024. (Universitas Moestopo)
Akreditasi Unggul, FKG Universitas Moestopo Hasilkan 4.721 Dokter Gigi

Universitas Moestopo telah melahirkan 4.721 dokter gigi yang melayani masyarakat Indonesia.


Rekomendasi Obat Sakit Gigi yang Bisa Dicoba Supaya Tidak Kambuh Lagi

7 Februari 2024

Ilustrasi sakit gigi. Shutterstock
Rekomendasi Obat Sakit Gigi yang Bisa Dicoba Supaya Tidak Kambuh Lagi

Deretan rekomendasi obat sakit gigi yang bisa dicoba agar tidak kambuh lagi. Alternatif yang mudah dilakukan di rumah.