Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Apa Gejala dan Penyebab Mata Bintitan?

Reporter

Editor

Bram Setiawan

image-gnews
Ilustrasi mata bengkak. shutterstock.com
Ilustrasi mata bengkak. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Benjolan di tepi kelopak mata berisi nanah merupakan kondisi bintitan, seperti dikutip dari Mayo Clinic. Bintitan biasanya terbentuk di bagian luar kelopak mata. Bintitan bisa hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari. Cara meredakan rasa sakit atau ketaknyamanan akibat bintitan bisa mengompres kain hangat di kelopak mata.

Bintitan di kelopak mata sering disebabkan infeksi akibat kelenjar minyak yang tersumbat. Kelopak mata memiliki banyak kelenjar minyak yang menjaga tingkat kelembapan yang stabil di mata. Itu juga menghilangkan partikel asing dengan memproduksi air mata. Kelenjar ini terkadang tersumbat oleh minyak, sel kulit mati, dan bakteri. Ketika ini terjadi, zat dan kuman mulai menumpuk di kelenjar yang menyebabkan infeksi. Hasilnya benjolan kecil berwarna merah di kelopak mata. Pertumbuhan ini akan terasa bengkak dan nyeri.

Gejala bintitan

Merujuk Healthline, gejala yang disebabkan oleh bintil kelopak mata luar bervariasi untuk tiap orang. Namun secara umum, bintitan paling sering diidentifikasi adanya benjolan merah di kelopak mata. Gejala lain yang umumnya terkait dengan bintitan, yaitu nyeri, sering keluar air mata, kelopak bengkak atau kemerahan, sensitif cahaya, terasa seperti ada butiran pasir (kelilipan).

Meskipun gejala ini berhubungan dengan bintitan, tapi bisa juga bisa indikasi infeksi mata lainnya.

Penyebab bintitan

Bintitan kelopak mata terbentuk ketika kelenjar minyak di kelopak mata terinfeksi. Infeksi paling sering disebabkan oleh bakteri Staphylococcus. Bakteri ini biasanya hidup di sekitar permukaan kelopak mata tanpa menyebabkan kerusakan apa pun. Namun, ketika kelenjar tersumbat oleh sel kulit mati atau minyak, bakteri ini terperangkap di dalam kelenjar dan menyebabkan infeksi.

Infeksi bisa terjadi di beberapa bagian, yaitu folikel bulu mata. Bagian kecil ini tempat tumbuhnya bulu mata. Bagian lain, kelenjar sebasea yang melekat di folikel bulu mata dan menghasilkan zat berminyak atau sebum. Zat ini melumas bulu mata untuk mencegah mengering. Adapun apokrin, kelenjar keringat ini melekat di folikel bulu mata. Itu membantu menjaga mata agar tidak terlalu kering.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Orang yang sering menggosok mata dengan tangan yang tidak dicuci juga berisiko lebih tinggi. Biasanya anak-anak cenderung paling banyak terpapar langsung dengan bakteri dan mungkin tak selalu mencuci tangan secara bersih. Kecenderungan itu menyebabkan, anak-anak rentan berisiko mengalami bintitan daripada orang dewasa.

YOLANDA AGNE 

Baca: 6 Cara Mengobati Mata Bintitan Menurut Dokter Kulit

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

6 jam lalu

Ilustrasi Glaukoma. Wikipedia
7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

Setiap individu harus memahami tantangan yang dihadapi saat didiagnosis glaukoma dan harus mempertahankan kualitas hidup dengan manajemen tepat.


Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

3 hari lalu

ilustrasi memar (pixabay.com)
Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

Bedakan memar biasa dengan hematoma, yang biasanya lebih serius karena melibatkan lebih banyak darah dan pulih lebih lama.


Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

14 hari lalu

Ilustrasi pria menggunakan ponsel di toilet. buzznigeria.com
Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

Penelitian menyebut kebiasaan main ponsel di toilet tentu saja tidak baik karena membuat tubuh lebih mudah terpapar bakteri dan kuman berbahaya.


3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

20 hari lalu

Ilustrasi menyaksikan gerhana matahari. AP/Shizuo Kambayashi
3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

Berikut tiga mitos terkait gerhana matahari dan penglihatan serta faktanya. Lindungi selalu mata saat menontonnnya.


4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

22 hari lalu

Warga lanjut usia memeriksakan matanya dalam pelayanan kesehatan gratis di Kranji, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (31/1). Pemeriksaan diberikan kepada kalangan warga lanjut usia kurang mampu untuk mencegah bertambahnya angka kebutaan di Indonesia, khususnya perkotaan. TEMPO/Tony Hartawan
4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

Setelah usia mencapai 40-an, risiko masalah mata pun meningkat dan perlu diwaspadai. Berikut empat masalah tersebut.


Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

26 hari lalu

Ilustrasi wanita bekerja di kantor. shutterstock.com
Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

Beberapa titik bisa menjadi tempat berkumpulnya kuman dan bakteri di kantor sehingga Anda harus selalu menjaga kebersihan diri setelah menyentuhnya.


Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

31 hari lalu

Ilustrasi banjir. Dok. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?


Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

31 hari lalu

Ilustrasi obat Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

Anak penderita TBC harus menjalani pengobatan sampai tuntas agar bakteri penyebab infeksi bisa dibasmi sampai habis.


Gejala Diabetes yang Terdeteksi di Mata, Bahaya Jika Didiamkan

40 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan mata. shutterstock.com
Gejala Diabetes yang Terdeteksi di Mata, Bahaya Jika Didiamkan

Ada beberapa gejala diabetes yang terdeteksi di mata dan bila didiamkan akan menyebabkan kehilangan penglihatan.


Macam Faktor Risiko yang Memperparah Glaukoma

42 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan mata. Shutterstock
Macam Faktor Risiko yang Memperparah Glaukoma

Dokter mata menyebut sejumlah faktor risiko yang dapat memperparah kondisi glaukoma, seperti faktor usia dan penyakit vaskular.