Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sama-Sama Gangguan Indra Pengecap, Disgeusia dan Ageusia Berlainan

image-gnews
Ilustrasi mengunyah. shutterstock.com
Ilustrasi mengunyah. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Disgeusia kondisi ketika seseorang mengalami gangguan indra pengecap. Kondisi ini menyebabkan makanan rasa apa pun menjadi tak enak dalam mulut. Mengutip Cleveland Clinic, disgeusia merupakan gangguan mengecap rasa makanan, misalnya hanya berubah hanya asin, asam, manis. Sedangkan kondisi saat lidah tak bisa merasakan makanan sama sekali, yakni ageusia.

Disgeusia

Merujuk publikasi Prevention in Clinical Oral Health Care, disgeusia menyebabkan kondisi abnormal lidah untuk merasakan makanan. Kondisi ini bisa dalam waktu lama atau hanya jangka pendek tergantung penyebabnya. 

Gangguan kesehatan yang rentan menyebabkan disgeusia, antara lain infeksi mulut dan saluran pernapasan atas seperti hidung dan tenggorokan, masalah asam lambung GERD, diabetes, Alzheimer, Parkinson dan bell’s palsy. 

Prosedur medis seperti kemoterapi dan konsumsi obat-obatan seperti antiinflamasi, diuretik, antihipertensi, antimikrob dan allopurinol juga rentan mempengaruhi kondisi itu. Konsumsi obat mengakibatkan xerostomia atau kurang produksi air liur yang menyebabkan berkurang stimulasi penerima rasa. Kebersihan mulut juga mempengaruhi disgeusia. Gejala yang dirasakan saat mengalami disgeusia tiap orang berlainan, merujuk Cleveland Clinic.

1. Makanan rasanya enak terkadang terasa busuk.

2. Makanan yang manis atau asin tidak lagi terasa

3. Semua makanan terasa seperti logam atau pahit

4. Ada rasa dalam mulut, meskipun belum atau tidak makan apa pun

Ageusia

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kehilangan kemampuan untuk mengecap rasa secara total atau ageusia bisa terjadi karena beberapa kondisi kesehatan. Kondisi ini bisa dialami semua usia. Walaupun begitu, ageusia hanya bertahan dalam jangka waktu tertentu dan sedikit orang yang mengalami ageusia permanen.

Kondisi yang bisa menyebabkan ageusia seperti terinfeksi Covid-19, radang tenggorokan, periodontal (penyakit gusi), flu, sinusitis, dan infeksi kelenjar ludah. Pengobatan kanker, penyakit neurologis, obesitas, diabetes, merokok, dan xerostomia yang menyebabkan disgeusia juga bisa juga berakibat ageusia. Obat tiroid dan yang mengandung lithium juga dapat mempengaruhi ageusia. 

Gejala yang mungkin dirasakan saat mengalami ageusia selain tak bisa membedakan rasa juga nafsu makan turun, tekanan darah tinggi (hipertensi), hidung tersumbat, terdapat masalah pada mulut, dan alergi. 

Sama halnya dengan disgeusia untuk mengobati dan mencegah ageusia tergantung penyebabnya. Misalnya seseorang yang mengalami ageusia akibat flu, indra pengecap akan kembali berfungsi saat penyakit itu sembuh. Untuk mengurangi risiko ageusia sebaiknya mengurangi atau berhenti merokok juga tetap menjaga kebutuhan cairan tubuh (terhidrasi). Menjaga kebersihan mulut agar tidak mudah terinfeksi penyakit.

Baca: 5 Kondisi Penyebab Disgeusia Gangguan Indra Pengecap

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Fakta Mulut yang Unik dan Anda Mungkin Belum Tahu

4 hari lalu

Ilustrasi mulut pria. Shutterstock
Fakta Mulut yang Unik dan Anda Mungkin Belum Tahu

Mulut adalah bagian tubuh penting dan pintu saluran pencernaan. Berikut fakta menarik dan aneh terkait mulut sebagai organ yang kompleks.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

16 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


6 Masalah di Mulut yang Tak Boleh Diabaikan, Bisa Jadi Gejala Kanker

23 hari lalu

Ilustrasi sakit gigi. Shutterstock.com
6 Masalah di Mulut yang Tak Boleh Diabaikan, Bisa Jadi Gejala Kanker

Masalah di mulut bisa jadi merupakan tanda kondisi yang lebih serius. Pakar menyebut kanker mulut salah satunya.


Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

25 hari lalu

Flu Singapura.
Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?


Ini Cara Membedakan Flu Singapura dengan Flu Musiman

28 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Ini Cara Membedakan Flu Singapura dengan Flu Musiman

Gejalanya sama-sama ada demam, nyeri tenggorok, mungkin lemas. Tetapi flu singapura tidak disertai batuk.


Yang Perlu Diperhatikan setelah Operasi Kanker Lidah

28 hari lalu

Ilustrasi pria periksa lidah ke dokter. shutterstock.com
Yang Perlu Diperhatikan setelah Operasi Kanker Lidah

Penderita kanker lidah yang menjalani operasi pengangkatan kanker yang mencakup pemotongan bagian lidah perlu memperhatikan hal ini.


Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

28 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.


Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

29 hari lalu

Flu Singapura.
Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

Flu Singapura merupakan infeksi yang diakibatkan oleh virus. Penyakit ini sering menjangkiti anak-anak, terutama di bawah 7 tahun.


Siwak: Kandungan, Manfaat, dan Asal-usul Penggunaannya

32 hari lalu

Ilustrasi Siwak. shutterstock.com
Siwak: Kandungan, Manfaat, dan Asal-usul Penggunaannya

Sebagian besar masyarakat dunia menggunakan siwak, karena faktor religi, budaya, dan sosial


6 Cara Sederhana Redakan Batuk Membandel

36 hari lalu

Ilustrasi batuk pilek. Shutterstock
6 Cara Sederhana Redakan Batuk Membandel

Batuk bisa bertahan selama beberapa waktu. Berikut beberapa pengobatan rumahan yang bisa dicoba untuk meredakan batuk.