TEMPO.CO, Jakarta - Ada banyak arti ketika manusia memaknai hubungan percintaan. Mengutip Verywell Mind, cinta platonik adalah hubungan orang yang berbagi ikatan erat, tapi tanpa hasrat seksual. Konsep ini berasal dari filsuf Yunani, Plato. Penggunaan istilah modern difokuskan tentang gagasan orang menjadi teman dekat.
Kebalikan dari cinta platonik, hubungan seksual atau percintaan romantis. Hubungan platonik teman dekat dalam hidup yang dengannya merasa selaras dan memiliki kepercayaan, keyakinan, kesetiaan. Jenis hubungan ini sering merupakan persahabatan
Adapun beberapa istilah untuk menggambarkan jenis hubungan platonik. Bromance, ini istilah yang digunakan untuk menggambarkan tanpa hubungan seksual, penuh kasih sayang antara dua pria. Womance, menggambarkan ikatan emosional, tanpa hubungan seksual, non-romantis antara dua wanita. Pasangan kerja (work spuse), frasa ini terkadang digunakan untuk menggambarkan hubungan dekat nonseksual antara rekan kerja yang melibatkan ikatan kedekatan terkadang mirip seperti hubungan pernikahan.
Menjaga hubungan cinta platonik
Publikasi Friends Wanted dalam Monitor on Psychology menunjukkan, cinta dan dukungan dari orang-orang dalam hidup bermanfaat kesehatan. Dukungan cinta menurunkan risiko penyakit, meningkatkan kekebalan, dan mengurangi risiko depresi juga kecemasan.
Hubungan platonik dianggap membantu orang menjadi lebih tangguh menghadapi tantangan hidup. Entah itu masalah hubungan romantis, keluarga, pekerjaan, atau tantangan kesehatan.
Hubungan platonik tidak selalu mudah ketika sudah membangun ikatan yang kuat. Hubungan tetap perlu dirawat dan memperkuat. Saling menghubungi seperti umumnya, telepon atau mengirim pesan menjaga komunikasi tetap terbuka.
Saling berkabar bicara sesuatu ketika memikirkan dirinya atau berbagi cerita jenaka yang bisa dinikmati bersama. Berada ketika ia membutuhkan, terutama untuk mendengarkan keluhan atau ceritanya. Itu bermanfaat untuk menjadi sumber dukungan emosional yang penting.
Jika mempertahankan hubungan platonik, maka berfokus untuk menetapkan dan mempertahankan batasan yang jelas . Misalnya, menetapkan batasan waktu bersama, intesitas berkontak, dan kedekatan fisik.
Hubungan platonik diartikan tidak sama dengan cinta tak berbalas. Hubungan platonik tak melibatkan emosi yang tidak seimbang. Misalnya, menaksir seseorang secara romantis atau seksual tak berbalas perasaan yang sama. Hubungan platonik pun rentan berubah menjadi romantis atau seksual. Tapi, jika itu terjadi, maka berisiko kehilangan persahabatan.
Baca: Mengenali 5 Bahasa Cinta dalam Psikologi
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.