Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tips Budidaya Ikan dan Sayur dengan Teknik Budikdamber

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Petugas membersihkan kolam bersama Anggota Jurnalis mancing Indonesia yang mengikuti Pelatihan dan Usaha Ikan Nila oleh mentor Bioflok dalam program #Ayo Bangkit di Kecamatan Sereal,  Bogor,  Jawa Barat, Minggu, 25 April 2021. Dalam program tersebut, para anggota JMI diberi pelatihan budidaya ikan nila yang meliputi kebutuhan teknis media kolam dengan sistem biofolk, pembesaran, pengolahan hingga penjualan. Tempo/Amston Probel
Petugas membersihkan kolam bersama Anggota Jurnalis mancing Indonesia yang mengikuti Pelatihan dan Usaha Ikan Nila oleh mentor Bioflok dalam program #Ayo Bangkit di Kecamatan Sereal, Bogor, Jawa Barat, Minggu, 25 April 2021. Dalam program tersebut, para anggota JMI diberi pelatihan budidaya ikan nila yang meliputi kebutuhan teknis media kolam dengan sistem biofolk, pembesaran, pengolahan hingga penjualan. Tempo/Amston Probel
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Budikdamber atau yang biasa disebut dengan budidaya ikan dalam ember adalah salah satu solusi untuk budidaya ikan di lahan sempit. Teknik ini baik untuk penduduk kota yang kurang memiliki lahan luas, namun ingin memelihara ikan lele. 

Budikdamber memadukan antara sektor perikanan dan pertanian. Melalui budikdamber kita dapat membudidayakan ikan serta menanam sayur. Budikdamber mengadaptasi teknik budidaya aquaponik yang merupakan teknik budidaya tanaman sayuran dengan media tanam selain tanah. 

Menurut penelitian yang dilakukan Universitas Panca Marga, berikut beberapa langkah untuk melakukan budikdamber: 

1. Persiapan Wadah

Perangkat budikdamber terdiri dari wadah budikdamber berupa ember ukuran 80 liter yang kemudian dilubangi untuk dipasang kran air. Setelah itu dipasang kawat untuk mengkait gelas plastik dan gelas plastik tersebut digunakan sebagai wadah untuk budidaya kangkung.

Gelas plastik bagian bawah dilubangi agar tanaman lebih mudah memanfaatkan nutrisi dari kotoran ikan, yang jika dibiarkan di dalam kolam akan menjadi racun bagi ikan.

Lalu tanaman akan berfungsi sebagai filter fegetasi yang akan mengurangi zat racun tersebut menjadi zat yang tidak berbahaya bagi ikan dan suplai oksigen pada air yang digunakan untuk memelihara ikan.

2. Penebaran Bibit Lele dan Penanaman Sayur Kangkung 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kegiatan yang dilakukan setelah pembuatan wadah budikdamper adalah persiapan media budikdamber. Ember 80 liter diisi air sampai 60 liter. Gelas plastik diisi arang yang sudah dihancurkan untuk media tanam sayur. Setiap ember diisi sekitar 15 ekor bibit lele, kualitas air terjaga.

3. Panen Ikan Lele 

Kegiatan budikdamber dapat dilakukan selama satu bulan. Hasil dari kegiatan ini berupa ikan lele dan sayuran kangkung. Ikan lele yang sudah bisa dipanen berukuran sekitar 15- 20 sentimeter. Panen ikan lele tidak dilakukan secara bersamaan untuk seluruh ember karena ukuran lele tidak seragam untuk pemeliharaan selama satu bulan tersebut. Panen pertama tiga lele dan panen kedua tujuh lele.

4. Panen Kangkung 

Panen kangkung pertama kali setelah pemeliharaan selama dua sampai tiga minggu. Jumlah awal panen kangkung rata-rata satu ikat per ember. Jumlah panen kangkung akan berkurang ketika sudah memasuki bulan ke tiga dan ke empat pemeliharaan. Ketika jumlah panen kangkung sudah mulai berkurang, bisa dilakukan penanaman kembali dengan pergantian bibit baru.

MELINDA KUSUMA NINGRUM

Baca juga: Begini Cara Budidaya Ikan Lele di dalam Ember

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

1 hari lalu

PSDKP KKP menangkap kapal asing berbendera Malaysia melakukan illegal fishing di perairan Selat Malaka, Kamis, 25 April 2024. Foto: PSDKP KKP
KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.


Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

1 hari lalu

PSDKP KKP menangkap kapal asing berbendera Malaysia melakukan illegal fishing di perairan Selat Malaka, Kamis, 25 April 2024. Foto: PSDKP KKP
Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.


Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

3 hari lalu

Ilustrasi bau badan. shutterstock.com
Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

Ada beberapa makanan yang memicu timbulnya bau badan. Berikut adalah jenis makanan yang menyebabkan bau badan.


Cegah Krisis Pangan ala Gang 8 Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur

4 hari lalu

Suasana Gang 8, Jalan Nusa Indah IV, RT8/RW4 Kelurahan Malaka Jaya, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin, 22 April 2024. Tersedia 32 item pencegah krisis planet di lokasi ini, mulai dari kolam gizi warga, tanaman produktif hingga akuaponik. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Cegah Krisis Pangan ala Gang 8 Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur

Inisiatif lokal untuk mitigasi krisis pangan lahir di jalan gang di Kelurahan Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur. Berbekal dana operasional RT.


DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

9 hari lalu

Delapan awak kapal WNI di  kapal kargo di Taiwan, 28 Oktober 2022. (ANTARA FOTO/FAHMI FAHMAL SUKARDI)
DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia mendesak pemerintah untuk mengusut dugaan kejahatan perikanan di laut Arafura.


Manfaat Konsumsi Ikan Sarden dan Teri bagi Kesehatan

14 hari lalu

Ikan sarden. Pixabay.com/Dana Tentis
Manfaat Konsumsi Ikan Sarden dan Teri bagi Kesehatan

Mengganti daging merah dengan ikan seperti ikan sarden, herring, hingga ikan teri dapat mencegah 750 ribu kematian setiap tahun pada 2050.


Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

20 hari lalu

Ilustrasi nelayan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.


Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

39 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait pemberian tunjangan hari raya (THR) dan gaji ke-13 untuk aparatur sipil negara (ASN) di Jakarta, Jumat 15 Maret 2024. Pemerintah menganggarkan  sebesar Rp48,7 triliun untuk pembayaran THR dan Rp50,8 triliun untuk gaji ke-13 ASN pada 2024 atau total tersebut naik Rp18 triliun dibandingkan anggaran pada 2023. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

Sri Mulyani masih yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap bisa mencapai 5,2 persen pada tahun ini.


Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

39 hari lalu

Permintaan Ikan Meningkat Selama Ramadan dan Lebaran, KKP: Harganya Terjangkau dan Stabil
Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

KKP menargetkan inflasi komoditas perikanan tahun 2023 sebesar 3+1 persen.


KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

39 hari lalu

Para pekerja membongkar muat ikan di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Selasa, 23 Januari 2024. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan nilai ekspor hasil perikanan di dalam negeri pada 2024 sebesar USD7,20 miliar atau setara Rp112,1 triliun. Angka tersebut naik signifikan dari realisasi ekspor produk perikanan hingga November 2023, di mana nilai sementara ada di kisaran USD5,6 miliar atau setara Rp87,25 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

Anggaran untuk mendukung perempuan dan disabilitas yang ada dalam sektor perikanan nasional.