Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pola Asuh yang Ideal Menurut Dokter Anak

Reporter

image-gnews
Ilustrasi anak dan orang tua. Freepik.com/Prostoleh
Ilustrasi anak dan orang tua. Freepik.com/Prostoleh
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Citra Amelinda dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengatakan pola asuh responsif paling ideal untuk tumbuh kembang anak agar optimal. Ia menjelaskan pola asuh responsif merupakan kombinasi antara dua pengasuhan yang sebelumnya sudah dikenal, yaitu otoritarian dan neglect parenting.

"Pola asuh responsif ini bisa dibilang yang terbaik untuk saat ini. Posisinya ada di tengah di antara pengasuhan model otoriter dan permisif," kata Citra.

Adapun, pola asuh otoritarian atau otoriter menjadikan orang tua sebagai fokus utama. Biasanya, anak-anak dididik mengikuti semua aturan dan juga keinginan orang tua berdasarkan pengalaman turun temurun yang sudah diberikan. Anak-anak yang tumbuh dengan pola asuh ini cenderung takut berkomunikasi dengan hangat kepada orang tua dan terkadang kurang dapat memaksimalkan potensi diri.

Selanjutnya untuk pola asuh permisif atau dikenal juga dengan istilah neglect parenting biasanya bertumpu hanya pada keinginan anak. Orang tua cenderung mengikuti semua permintaan anak dan pada akhirnya ada aspek-aspek penting seperti kedisiplinan dan keteraturan yang tidak bisa dimiliki anak karena orang tua tidak memperhatikan kebutuhan utama anak. Akhirnya, anak cenderung dimanjakan dan tidak bisa mengembangkan talenta dan potensi untuk bisa belajar menjadi pribadi yang mandiri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Jadi, memang pola asuh yang terbaik itu yang model responsif, berada di tengah tidak terlalu otoriter tapi juga tidak terlalu memanjakan anak," jelas Citra.

Pola asuh responsif dapat membentuk karakter anak untuk tetap seimbang dari segi kedisiplinan, keteraturan, hingga aspek kreativitas. Baik orang tua maupun anak terlibat menjalankan pola asuh ini karena anak dapat mengutarakan pendapat dan orang tua dapat membantunya menghadirkan keputusan-keputusan. Dengan demikian anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang kuat, tidak hanya secara fisik tapi juga mental ketika masuk ke lingkungan yang sesungguhnya di luar keluarga.

Baca juga: Perlunya Peran Keluarga dalam Menerapkan Pola Asuh Antikekerasan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

1 hari lalu

Ilustrasi anak memandang pohon Natal. Unsplash.com/Greg Rosenke
Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

Pakar parenting menyebut ada beberapa kesalahan yang biasa dilakukan orang tua terhadap anak-anak mereka di momen Hari Natal. Apa saja?


Saran buat Orang Tua Baru agar Keuangan Aman sampai Anak Besar

1 hari lalu

Ilustrasi pasangan merencanakan keuangan. Freepik.com/tirachardz
Saran buat Orang Tua Baru agar Keuangan Aman sampai Anak Besar

Pakar membagi saran buat orang tua baru untuk menyiapkan perencanaan keuangan keluarga sedini mungkin. Ini alasannya.


Pentingnya Ketenangan Orang Tua saat Pengobatan Anak di Faskes

2 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan anak / dokter anak. Shutterstock
Pentingnya Ketenangan Orang Tua saat Pengobatan Anak di Faskes

Orang tua berperan cukup besar dalam pengobatan anak di fasilitas kesehatan sehingga diharapkan tetap tenang memberi dukungan dalam prosesnya.


7 Aktivitas untuk Menikmati Hari Tua

6 hari lalu

Sejumlah anggota dari Komunitas Lansia Kebayoran Baru bermain angklung di Taman Literasi Martha Tiahahu, Jakarta, Selasa, 3 Oktober 2023. Kegiatan tersebut diselenggarakan untuk memperingati Hari Batik Nasional. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
7 Aktivitas untuk Menikmati Hari Tua

Aktivitas kreatif berikut ini dapat membantu lansia untuk menaikmati hari tua.


Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

13 hari lalu

Ilustrasi anak marah-marah. Shutterstock.com
Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

Ada anak yang merasa bisa berpikir dan berlaku sesukanya, bisa juga mengacu pada anak manja. Penyebabnya mereka selalu mendapatkan segala keinginan.


Psikolog Sebut Penyebab Perempuan Rentan Alami Kekerasan

16 hari lalu

Ilustrasi KDRT. radiocacula.com
Psikolog Sebut Penyebab Perempuan Rentan Alami Kekerasan

Ada beberapa faktor yang menyebabkan perempuan lebih rentan menjadi korban kekerasan. Berikut penjelasan psikolog.


Perilaku Orang Tua yang Disebut Paling Menjengkelkan

17 hari lalu

Ilustrasi orang tua memarahi anak/anak menangis. Shutterstock.com
Perilaku Orang Tua yang Disebut Paling Menjengkelkan

Ada perilaku yang dianggap sebagian orang, terutama yang tidak punya anak, cukup menjengkelkan. Berikut di antaranya.


Psikiater Sebut Pelaku Perundungan Kebanyakan Mantan Korban

17 hari lalu

Ilustrasi perundungan. Sumber: www.dailymail.co.uk
Psikiater Sebut Pelaku Perundungan Kebanyakan Mantan Korban

Pelaku perundungan biasanya merupakan mantan korban perilaku serupa. Pola asuh orang tua memegang peranan penting dalam hal ini.


4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

18 hari lalu

www.graphics.iparenting.com
4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

Reality show parenting dari Korea yang sedang trending saat ini


Chatib Basri Beberkan Alasan Orang RI Harus Kaya Sebelum Tua

19 hari lalu

M. Chatib Basri. ANTARA/Fanny Octavianus
Chatib Basri Beberkan Alasan Orang RI Harus Kaya Sebelum Tua

Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri membeberkan sejumlah alasan pentingnya orang Indonesia bisa kaya sebelum tua.