TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan menyebut pemerintah sedang merencanakan vaksinasi booster kedua atau vaksinasi COVID-19 dosis keempat di masa datang. Wacana tersebut merupakan rekomendasi dari para ahli. Program vaksinasi dosis keempat ini kemungkinan akan diterapkan bila pandemi terus berlangsung.
Ketua Satuan Tugas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Profesor Zubairi Djoerban, mendorong masyarakat untuk segera melakukan vaksinasi COVID-19 dosis ketiga atau booster karena penting untuk mencegah kondisi gawat bila terinfeksi COVID-19.
"Booster itu penting, jadi artinya vaksinasi yang ketiga atau booster yang pertama itu penting banget karena terbukti bisa melindungi terhadap kondisi yang gawat," kata Zubairi.
Ia menambahkan vaksinasi booster tidak bisa melindungi orang terhadap infeksi tetapi mampu mencegah kondisi buruk bila orang tersebut terinfeksi.
"Karena prinsip dari varian baru ini adalah dia mutasi. Kemudian akibat mutasi itu mampu menembus kekebalan tubuh kita yang sudah ditingkatkan dengan vaksin. (Vaksin booster) tidak bisa melindungi dari infeksi namun bisa melindungi dari kondisi yang berat," jelas Zubairi.
Zubairi menilai pemerintah lebih baik memprioritaskan untuk menggenjot pencapaian vaksinasi booster.
"Booster yang pertama saja masih belum sampai targetnya, jadi itu dulu prioritasnya. Dari data-data, memang kita masih kurang jadi harus secepatnya," katanya.
Dari sisi kebutuhan nasional, pihaknya melihat adanya urgensi tercapainya target vaksinasi booster pertama (dosis ketiga) sehingga seharusnya pemerintah mengutamakan pencapaian tersebut.
"Dalam hal perlindungan untuk rakyat, tentu saya setuju prioritas booster yang pertama. Booster kedua, nanti dulu dari sisi program nasional," ujarnya.
Hal senada dikatakan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito. Ia menekankan vaksinasi penguat penting untuk mencegah infeksi, mencegah keparahan saat terinfeksi dan meminimalkan risiko penularan virus corona penyebab COVID19.
Ia mengimbau warga yang belum mendapat vaksinasi booster agar memanfaatkan teknologi informasi untuk mencari informasi lokasi sentra pelayanan vaksinasi COVID-19 terdekat. Masyarakat juga diimbau untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.
Baca juga: Pakar Sebut Kaitan Vaksinasi dan Gangguan Saraf, Simak Penjelasannya