Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Masih Merebak, Perlunya Sosialisasi Menyeluruh tentang Cacar Monyet

Reporter

image-gnews
Ilustrasi Cacar Monyet. shutterstockcom
Ilustrasi Cacar Monyet. shutterstockcom
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Guru Besar Fakultas Kedokteran UI, Profesor Tjandra Yoga Aditama, mengingatkan perlunya sosialisasi intensif terkait cacar monyet atau monkeypox kepada masyarakat hingga ke tingkat desa atau kelurahan.

"Sosialisasi dan edukasi sangat diperlukan agar masyarakat semakin memahami apa itu cacar monyet," katanya.

Ia menjelaskan sosialisasi dan edukasi secara garis besar harus meliputi dua hal. Pertama apa itu cacar monyet, bagaimana gejala, bagaimana penularan dan pencegahannya, termasuk juga mengenai bagaimana penanganannya. Kedua, sosialisasi mengenai pengertian darurat kesehatan, hal ini diperlukan karena Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memutuskan cacar monyet merupakan keadaan darurat kesehatan yang menjadi perhatian internasional.

"Dengan demikian, perlu ada sosialisasi kepada masyarakat mengenai apa itu kedaruratan kesehatan agar masyarakat tetap waspada namun tidak panik secara berlebihan," jelasnya.

Mantan direktur WHO Asia Tenggara itu juga menambahkan dengan adanya sosialisasi yang intensif maka dapat mendukung upaya kewaspadaan terkait cacar monyet. Melalui sosialisasi dan edukasi yang komprehensif juga diharapkan akan dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat.

Sementara itu, virolog dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Dr. Daniel Joko Wahyono, MBiomed, mengatakan sosialisasi mengenai perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) guna mencegah virus cacar monyet perlu terus diperkuat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Sosialisasi diperlukan sebagai bentuk kewaspadaan terhadap virus cacar monyet," ujarnya.

Dosen Fakultas Biologi Unsoed yang mengajar mata kuliah virologi itu juga menjelaskan virus cacar monyet ini merupakan anggota genus Orthopoxvirus yang merupakan keluarga Poxviridae. Seperti virus cacar, virus ini memiliki ciri khas genom untai ganda DNA. Virus dengan genom untai ganda DNA relatif tidak mudah mengalami mutasi karena dalam mekanisme penggandaan atau replikasi genom virusnya memiliki kontrol terhadap mutasi yaitu proses proofreading DNA. 

Virus cacar monyet dapat dideteksi secara molekuler dengan teknik PCR untuk mengetahui etiologi patogen penyakit. "Selain itu juga teknik sekuensing atau pengurutan DNA guna mengetahui strain virusnya," katanya.

Baca juga: Cacar Monyet Merebak: Definisi, Gejala-gejala hingga Pencegahan Cacar Monyet

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

13 hari lalu

Ilustrasi cacar monyet atau monkeypox (Kemkes)
Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

Epidemiolog Dicky Budiman menyatakan, infeksi cacar monyet berpotensi menjadi penyakit endemik karena minimnya penanganan.


Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

13 hari lalu

Cacar monyet. WHO
Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

Cacar monyet atau Mpox bukanlah penyakit yang berasal dari Indonesia.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

14 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

23 hari lalu

Ilustrasi monyet peliharaan. AP/Rajesh Kumar Singh
Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada


Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

25 hari lalu

Flu Singapura.
Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?


BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

25 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.


Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

29 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.


Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

30 hari lalu

Ilustrasi virus flu. freepik.com
Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.


Bedanya Flu Singapura dengan Sariawan dan Cacar, Waspada Bintik Merah pada Anak

30 hari lalu

Flu Singapura.
Bedanya Flu Singapura dengan Sariawan dan Cacar, Waspada Bintik Merah pada Anak

Flu Singapura berbeda dengan sariawan biasa meskipun sama-sama menyebabkan lesi di mulut. Simak perbedaan gejala penyakit ini.


Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

31 hari lalu

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.