Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perilaku Pamer atau Flexing Apakah Dipengaruhi Narsistik?

image-gnews
ilustrasi pamer (pixabay.com)
ilustrasi pamer (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perilaku flexing alias pamer kekayaan bisa ditemukan di media sosial. Menurut kajian psikologi perilaku pamer itu dipengaruhi dorongan untuk membuat rasa aman. Sebab perilaku flexing merupakan terkadang muncul karena rasa ketaknyamanan dalam hal tertentu.

Sebelum era media sosial, perilaku pamer kekayaan agar terlihat mencolok sudah disebut sejak 1899 oleh Thorstein Veblen dalam bukunya The Theory of the Leisure Class: An Economic Study in the Evolution of InstitutionsFlexing hanya istilah modern untuk perilaku suka pamer pada masa kini.

Mengapa orang berperilaku pamer?

"Ini (pamer) telah menjadi sangat umum pada era media sosial," menurut Pascal Wallisch, profesor di Departemen Psikologi Universitas New York. Ia menambahkan, perilaku narsistik yang mempengaruhi dorongan pamer. .

Pandangan itu merujuk publikasi dalam jurnal Personality and Individual Differences. "Para narsistik ini bukan muluk-muluk, melainkan tidak aman. Pamer cara mereka mengatasi rasa tidak aman itu," katanya.

Riset itu menyurvei hampir 300 orang yang sekitar 60 persen di antaranya perempuan dan 40 persen laki-laki. Adapun usia rata-rata 20 tahun. Mereka diminta menjawab 151 pertanyaan melalui komputer.

Wallisch menjelaskan, narsistik terkait perilaku memuji diri sendiri, karena orang lain mungkin saja tidak memikirkan dia. Narsistik dipahami sebagai adaptasi timbal balik untuk mengatasi dan menutupi harga diri yang rendah. Sebab itulah, orang narsistik merasa tak aman dengan kondisinya itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Mereka mengatasi rasa tidak aman ini secara pamer untuk melenturkan. Selama jangka panjang perilaku itu membuat orang lain kurang menyukai,” kata Mary Kowalchyk yang juga penulis dalam makalah itu. Jika diteruskan, perilaku pamer akan menjerumuskan dalam situasi yang justru membuat tidak merasa aman di lingkungannya. Sebab, perilaku pamer akan tak disukai orang lain di sekitarnya.

Flexing  rentan berdampak hubungan dengan orang lain. Misalnya, saat seseorang berada pada lingkungan yang baru. Perilaku pamer mengakibatkan sulit bergaul atau diterima oleh orang lain. Pamer terkait keuangan juga meningkatkan konsumtif, karena dorongan meningkatkan status sosial dalam hal kemampuan berbelanja, bukan kebutuhan.

Baca: Mengenal Flexing, Aksi Pamer yang Banyak Dilakukan Tokoh Terkenal

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kaesang Cengengesan di Podcast Usai Dicari KPK, Reaksi Netizen: Enggak Punya Malu

11 jam lalu

Kaesang saat tampil di podcast pribadinya, 6 September 2024. Foto: Youtube.
Kaesang Cengengesan di Podcast Usai Dicari KPK, Reaksi Netizen: Enggak Punya Malu

Reaksi netizen melihat Kaesang aktif podcast tapi tak klarifikasi soal penggunaan jet pribadi saat plesiran di Amerika Serikat bersama istrinya.


Dinilai Berbahaya, Australia akan Larang Media Sosial untuk Anak-anak

14 jam lalu

Ilustrasi anak makan sambil bermain gadget. Kuali.com
Dinilai Berbahaya, Australia akan Larang Media Sosial untuk Anak-anak

Pemerintah Australia akan memperkenalkan undang-undang yang melarang anak-anak menggunakan platform media sosial.


Terkini: Jokowi akan Reshuffle Menteri lagi, Sri Mulyani Didesak Keluarkan Aturan Antidumping Keramik Cina

1 hari lalu

Presiden Jokowi mengunjungi Pasar Soponyono di kawasan Rungkut Asri Utara, Surabaya pada Jumat 6 September 2024. TEMPO/Hanaa Septiana
Terkini: Jokowi akan Reshuffle Menteri lagi, Sri Mulyani Didesak Keluarkan Aturan Antidumping Keramik Cina

Terkini: Jokowi akan kembali melakukan reshuffle menteri menjelang akhir jabatan. Sri Mulyani didesak keluarkan aturan antidumping keramik Cina.


Presiden Jokowi: Medsos Makin Dominan, Media Konvensional Mulai Terdesak

1 hari lalu

Presiden Jokowi menyampaikan sambutan saat membuka Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Nasional ke-30 Tahun 2024 di Stadion Gelora Kadrie Oening, Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu, 8 September 2024. MTQ Nasional ke-30 yang bertema Mewujudkan Masyarakat Cinta Al-Quran untuk Bangsa yang Bermartabat di Bumi Nusantara itu diikuti 1.998 peserta terdiri dari 1.567 peserta inti dan 431 cadangan dari 35 provinsi yang akan mengikuti delapan cabang perlombaan. ANTARA/M Risyal Hidayat
Presiden Jokowi: Medsos Makin Dominan, Media Konvensional Mulai Terdesak

Presiden Jokowi mengatakan, perkembangan pesat dunia digital membawa kemudahan di mana setiap orang kini bisa menjadi wartawan pelapor informasi


7 Tips Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Arus Deras Kampanye Negatif di Media Sosial

3 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
7 Tips Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Arus Deras Kampanye Negatif di Media Sosial

Kampanye negatif di media sosial semakin rawan saat pilkada.


Pakar Ungkap Pentingnya Media Sosial untuk Sampaikan Informasi tentang Hepatitis

4 hari lalu

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock.com
Pakar Ungkap Pentingnya Media Sosial untuk Sampaikan Informasi tentang Hepatitis

Upaya penyebaran informasi dengan memanfaatkan media sosial dapat menjadi strategi dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap hepatitis.


X Memperkenalkan Fitur Edit Pesan

5 hari lalu

Logo baru media sosial X, dahulu Twitter. REUTERS/Dado Ruvic
X Memperkenalkan Fitur Edit Pesan

Media sosial X milik Elon Musk meluncurkan fitur edit pesan untuk pengguna iOS


Strategi Kampanye Politik di Media Sosial untuk Ungkit Elektabilitas Kandidat

7 hari lalu

Foto ilustrasi sosial media. Dok. Freepik
Strategi Kampanye Politik di Media Sosial untuk Ungkit Elektabilitas Kandidat

Kampanye p0litik di media sosial menjadi salah satu metode paling ampuh di era serba digital saat ini.


X Dilarang Beroperasi di Brasil, Imbas Perseteruan Elon Musk dengan Moraes

7 hari lalu

Logo baru media sosial X, dahulu Twitter. REUTERS/Dado Ruvic
X Dilarang Beroperasi di Brasil, Imbas Perseteruan Elon Musk dengan Moraes

Pengadilan tinggi di Brasil melarang platform X beroperasi di negaranya


Cara Menghapus Jejak Digital di X

8 hari lalu

Logo baru media sosial X, dahulu Twitter. REUTERS/Dado Ruvic
Cara Menghapus Jejak Digital di X

Keberadaan jejak digital membuat orang-orang bisa dengan mudah menemukan informasi pribadi orang lain di internet.