Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyebab, Pencegahan dan Pengobatan TBC

Reporter

image-gnews
Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Selain Covid-19,  penyakit menular yang bisa menyebar melalui droplet di di udara adalah tuberkulosis atau TBC. Penyakit ini menyerang paru-paru, walau juga bisa menyerang otak serta tulang belakang. 

Penyakit ini bisa menimbulkan kondisi serius dan berakibat fatal meskipun sebagian besar pasien dengan kasus TBC dapat ditangani. Bahkan, Organisasi Kesehatan dunia (WHO) mencatat penyakit yang disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis ini merupakan penyakit mematikan nomor 13 di dunia. 

Sebanyak 1,5 juta dari 10 juta pengidap TBC meninggal pada 2020 walaupun 214 juta di antaranya juga mengidap HIV. Salah satu benua yang langganan penyakit ini adalah Asia. Hal ini membuat orang di Asia harus paham mengenai TBC. Berikut gejala, penyebab, penanganan, serta pencegahan TBC menurut Medicalnewstoday dan Webmd

Gejala TBC terbagi menjadi dua sesuai dengan jenisnya. Pada TBC laten, penderita tidak akan menunjukkan gejala apapun, bahkan kerusakan tidak akan terlihat walau sudah melakukan rontgen dada. Salah satu hal yang bisa menunjukkan adanya infeksi penyakit ini adalah dengan melakukan tes darah. 

Sedangkan TBC aktif akan menimbulkan beberapa gejala yang bisa memburuk dari waktu ke waktu namun akan hilang dengan sendirinya lalu kambuh lagi sewaktu-waktu. Gejala tersebut di antaranya batuk berdahak, kelelahan, demam, kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan, dan juga menggigil.

Selain itu, gejala lain yang perlu diwaspadai yakni batuk selama tiga minggu lebih, mengeluarkan dahak yang mengandung darah, kehilangan nafsu makan, berat badan turun, terjadi bengkak di leher, demam, berkeringat pada malam hari, dan juga merasakan nyeri dada, Pasien harus segera memeriksakan kondisi ke dokter. 

Penyebab 
Tuberkulosis disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis. Cara penyebarannya melalui droplet yang menyebar di di udara. Inilah mengapa penyakit ini mudah sekali menular.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jika TBC diobati pada awal-awal gejala timbul akan mempermudah proses penyembuhan. Karena penyakit ini adalah bakteri, biasanya dokter akan memberikan resep antibiotik untuk pasien. 

Waktu pengobatan dan jenis antibiotik yang diberikan bergantung pada beberapa faktor, di antaranya: 
-Usia pasien 
-Kondisi kesehatan pasien 
-Jenis TBC 
-Lokasi infeksi 
-Resistensi obat 

Pada pengidap TBC laten, waktu lamanya pengobatan cukup beragam. Biasanya sekitar 3-9 bulan. Selama periode pengobatan itu, pasien harus meminum antibiotik seminggu sekali. Sedangkan untuk pasien dengan TBC aktif, lama pengobatan sekitar 6-9 bulan. 

Pengobatan TBC bersifat berkelanjutan. Ini berarti ketika pasien berhenti melakukan pengobatan sebelum waktu yang ditentukan atau sebelum mendapat arahan dari dokter, itu memungkinkan bakteri dalam tubuh akan resisten terhadap antibiotik. 

Cara terbaik mencegah penyakit ini adalah dengan peka terhadap kondisi tubuh sehingga dapat mendeteksi dini TBC. Menjaga jarak dari orang dengan gejala penyakit ini juga dianjurkan. Lalu, biasakan memakai masker dan berdiam di ruangan berventilasi.

Baca juga: Lebih Banyak Laboratorium Dibutuhkan untuk Tangani Tuberkulosis

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ingin Gigi Putih Secara Alami, Gunakan 3 Bahan Ini

1 hari lalu

Ilustrasi veneer gigi. Foto: Freepik.com/jannoon028
Ingin Gigi Putih Secara Alami, Gunakan 3 Bahan Ini

Memutihkan gigi bisa dilakukan dengan bahan-bahan alami sekitar kita. Salah satunya soda kue bisa buat gigi putih.


Apa yang Terjadi jika Digigit Nyamuk Wolbachia?

3 hari lalu

Pengamatan sampel nyamuk Aedes aegipty ber-Wolbachia di Laboratorium WMP Yogyakarta. Riset ini dipimpin Profesor Adi Utarini dari UGM yang terpilih menjadi satu di antara 100 orang paling berpengaruh 2021 versi Majalah Time. Dok Tim WMP
Apa yang Terjadi jika Digigit Nyamuk Wolbachia?

Nyamuk yang terinfeksi Wolbachia biasanya tak menyebabkan efek langsung yang berbeda bagi manusia saat digigit.


Nyamuk Wolbachia Disebut Juga Nyamuk Bill Gates, Apa Hubungannya dengan Bos Microsoft Itu?

4 hari lalu

Pengamatan sampel nyamuk Aedes aegipty ber-Wolbachia di Laboratorium WMP Yogyakarta. Riset ini dipimpin Profesor Adi Utarini dari UGM yang terpilih menjadi satu di antara 100 orang paling berpengaruh 2021 versi Majalah Time. Dok Tim WMP
Nyamuk Wolbachia Disebut Juga Nyamuk Bill Gates, Apa Hubungannya dengan Bos Microsoft Itu?

Nyamuk Wolbachia ramai dibicarakan karena terbukti mengatasi Demam Berdarah Dengue. Nyamuk ini juga disebut nyamuk Bill Gates. Apa keterkaitan Bill Gates dengan nyamuk ini?


Cara Kerja Tes Cepat Molekuler untuk Deteksi Dini Penyakit TBC

5 hari lalu

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Cara Kerja Tes Cepat Molekuler untuk Deteksi Dini Penyakit TBC

Deteksi TBC bisa dilakukan dengan pemeriksaan Tes Cepat Molekuler atau TCM menggunakan alat GeneXpert System.


Aturan Baru Jepang, Pelancong Asal Indonesia dan 5 Negara Lain Wajib Tes TBC

6 hari lalu

Pengunjung menaiki perahu di samping bunga sakura yang bermekaran di Taman Chidorigafuchi di Tokyo, Jepang, 22 Maret 2023. REUTERS/Issei Kato
Aturan Baru Jepang, Pelancong Asal Indonesia dan 5 Negara Lain Wajib Tes TBC

Beleid baru menjalani tes TBC mulai tahun 2024 ini berlaku bila berkunjung ke Jepang lebih dari tiga bulan atau jangka menengah hingga jangka panjang.


Jepang Wajibkan Turis Indonesia Tes TBC Mulai Tahun Depan, Sandiaga: Liburan di Indonesia Saja

7 hari lalu

Menparekraf Sandiaga Uno bakal menggencarkan promosi Piala Dunia U-17 2023 demi mendongkrak wisatawan dari jumlah penonton kejuaraan sepakbola internasional di Indonesia itu, Minggu, 12 November 2023. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Jepang Wajibkan Turis Indonesia Tes TBC Mulai Tahun Depan, Sandiaga: Liburan di Indonesia Saja

Sandiaga Uno buka suara soal kebijakan Pemerintah Jepang yang mewajibkan wisatawan dari Indonesia melakukan tes TBC mulai tahun depan.


Ini Sederet Bakteri Berbahaya yang Biasa Ditemukan di Toilet

8 hari lalu

Ilustrasi wanita di toilet. Shutterstock
Ini Sederet Bakteri Berbahaya yang Biasa Ditemukan di Toilet

E.Coli , Salmonella dan Staphylococcus Aureu adalah kuman dan bakteri yang sering ditemukan di permukaan toilet dan lantai kamar mandi.


2024, Jepang Wajibkan Tes TBC untuk Wisatawan dari Indonesia dan Lima Negara Ini

8 hari lalu

Puluhan wisatawan memadati Istana Kekaisaran di Tokyo, Jepang, 30 April 2019. Kaisar Akihito akan melepas Takhta Krisantemum lewat satu upacara yang dilangsungkan sore ini. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
2024, Jepang Wajibkan Tes TBC untuk Wisatawan dari Indonesia dan Lima Negara Ini

Kewajiban tes TBC khusus untuk wisatawan yang akan berkunjung lebih dari tiga bulan. Jika hasil tes positif, Jepang tidak akan mengeluarkan visa.


Indonesia Masih di Urutan 2 Jumlah Terbanyak Penderita TBC Sedunia, Berikut Penjelasannya

10 hari lalu

Ilustrasi obat Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Indonesia Masih di Urutan 2 Jumlah Terbanyak Penderita TBC Sedunia, Berikut Penjelasannya

Indonesia masih berkutat pada peringkat dua penderita TBC sedunia, setelah India. Berikut beberapa pencetus dan kendala penganan tuberkulosis.


Gejala Leptospirosis yang Rawan di Musim Hujan

10 hari lalu

Ilustrasi hujan gerimis. REUTERS
Gejala Leptospirosis yang Rawan di Musim Hujan

Leptospirosis akibat terkena bakteri Leptospira interrogans rawan terjadi di musim hujan. Berikut dua gejala yang perlu dikenali.