Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Saran Dokter untuk Cegah Kematian di Lomba Maraton

Reporter

image-gnews
Ilustrasi lari maraton (pixabay.com)
Ilustrasi lari maraton (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis kedokteran olahraga Antonius Andi Kurniawan berpendapat layanan medis yang mumpuni, mulai dari kelengkapan alat hingga kecakapan petugas, diperlukan untuk meminimalkan kasus kematian mendadak di ajang lomba lari maraton. Menurut riset di New England Journal of Medicine pada 2012, pelari yang mengalami kematian mendadak paling sering terjadi menjelang kilometer akhir, di sekitar 40-42 km, kebanyakan karena berlari sekuat tenaga menuju garis finis.

Walau kasus tersebut sangat jarang terjadi, ia menekankan pentingnya layanan medis mumpuni di setiap lomba maraton sebagai upaya pencegahan. Andi juga menjelaskan pelari yang mendadak pingsan sebetulnya memiliki peluang untuk bertahan hidup.

“Mereka yang survive itu ketika ditangani mendapatkan resusitasi jantung paru atau alat pijat jantung, itu kurang lebih 1,5 sampai 1-4 menit (setelah kejadian). Jadi kalau di bawah 3 menit harus segera diresusitasi jantung paru. Kalau sudah di atas 5 menit atau 5-9 menit, dia terlambat dan tidak survive,” katanya.

Scientific Chairman di Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO) itu mengatakan kasus kematian mendadak, walau hanya satu pelari, merupakan kejadian luar biasa di dunia medis. Menurutnya, insiden tersebut cukup tragis mengingat niat awal pelari ingin berolahraga supaya sehat namun yang terjadi justru sebaliknya.

“Kejadian ini juga dramatis dan membuat resah. Kadang-kadang orang tua kita (memberi nasihat), ‘Kamu tidak usah lari, nanti malah meninggal,' atau apa segala macam. Padahal sebenarnya lari itu bermanfaat buat kesehatan. Jadi, ini yang menurut saya penting banget untuk kita edukasi masyarakat,” jelasnya.

Pedoman medis
Andi mengaku ia selalu mengecek kembali pedoman layanan medis berstandar internasional ketika menjadi direktur medis untuk sebuah lomba lari. Ia mengatakan ketentuan layanan medis di lomba lari maraton sudah tertuang dalam pedoman yang dikeluarkan oleh badan atletik dunia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Medical services itu (harusnya) setiap 2,5 km. Setiap water station itu ada medical services-nya, ada petugas medisnya. Tapi yang ada, itu setiap 5 km, ada yang 10 km, ada yang 42 km, ambulansnya cuma tiga sampai lima, jadi tidak banyak,” paparnya.

Di setiap tenda atau titik layanan medis dan stasiun air, Andi menganjurkan agar petugas medis senantiasa siap siaga. Berdasarkan pengalamannya, ia juga akan memberi pelatihan sehingga para petugas medis memang berkualifikasi dan memiliki kemampuan serta memahami yang harus dilakukan jika menemukan pelari pingsan. 

Selain petugas medis, kelengkapan alat-alat medis seperti alat kejut jantung atau automated external defibrillator (AED) juga penting untuk disiapkan di setiap tenda medis.

“Perlengkapan-perlengkapan yang ada di medical station juga harus lengkap, ada oksigen, ada kejut jantung, dan sebagainya. Itu semua sudah ada di World Athletic dan tinggal ceklis saja sebetulnya. Pertanyaannya, management organization mau tidak spend untuk itu,” kata Andi.

Baca juga: Tips buat yang Mau Mencoba Lari Maraton

Iklan

Berita Selanjutnya

Ilustrasi minum susu. Shutterstock


Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Finish Strong di Kategori Marathon, Apa Saja Tantangannya

3 hari lalu

Asics Marathon Team 2024, M Riza Pahlevi/Tempo-Mitra Tarigan
Finish Strong di Kategori Marathon, Apa Saja Tantangannya

Apa saja tantangan menjalani full marathon di Pocari Sweat Run 2024?


Tren Hobi Lari Terus Meningkat, Kesadaran Masyarakat Pun Perlu Diperbaiki

4 hari lalu

Atlet ASICS Indonesia Robi Syianturi/Asics
Tren Hobi Lari Terus Meningkat, Kesadaran Masyarakat Pun Perlu Diperbaiki

Kesadaran masyarakat di luar negeri luar biasa dalam mendukung pelari mengikuti lomba lari maraton.


42 Ribu Pelari Ikuti Pocari Sweat Run 2024

4 hari lalu

Para pelari berhasil memasuki garis finish Pocari Sweat Run 2024 di Bandung, Jawa Barat, 21 Juli 2024. Pocari Sweat Run 2024 diikuti 42.000 pelari yang terdiri dari 15.800 pelari hadir langsung di Kota Bandung dan 26.000 peserta lainnya mengikuti secara virtual. Event olahraga lari tahunan ini digelar dengan berbagai kategori seperti 5K, 10 K, Half Marathon dan Marathon. TEMPO/Prima Mulia
42 Ribu Pelari Ikuti Pocari Sweat Run 2024

Sebanyak 42 ribu pelari mengikuti kegiatan Pocari Sweat Run Indonesia 2024 secara hybrid.


Cerita Nagita Slavina Virgin 10 Kilometer di Pocari Sweat Run 2024

5 hari lalu

Raffi Ahmad dan Nagita Slavina setelah berlari di Pocari Sweat Run 2024 pada 21 Juli 2024/Instagram - @raffinagita1717
Cerita Nagita Slavina Virgin 10 Kilometer di Pocari Sweat Run 2024

Nagita Slavina baru pertama kali menjalani lomba lari selama 10 kilometer. Ia pun menceritakan pengalamannya mengikuti olahraga tahunan itu.


Lari 15 Kilometer di Pocari Sweat 2024, Pj Gubernur Jabar Ajak Pejabat Ikut Olahraga

5 hari lalu

Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin. ANTARA/Ricky Prayoga
Lari 15 Kilometer di Pocari Sweat 2024, Pj Gubernur Jabar Ajak Pejabat Ikut Olahraga

PJ Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin mengajak para pejabat untuk ikut bergerak dan berolahraga. dalam keterangan Pocari Sweat


Viral Video Sejumlah Warga di Banjarmasin Mabuk Kecubung, Apa Itu Bunga Setan dan Seberapa Bahaya?

13 hari lalu

Buah Kecubung Bisa Membuat Halusinasi? Begini Penjelasannya
Viral Video Sejumlah Warga di Banjarmasin Mabuk Kecubung, Apa Itu Bunga Setan dan Seberapa Bahaya?

Viral perilaku 'aneh' sejumlah warga di Banjarmasin yang diduga mabuk kecubung. Apakah itu kecubung, seberapa berbahayanya bunga setan ini?


LPSK Lakukan Asesmen Psikologi Bagi Para Saksi dan Korban Kasus Kematian Afif Maulana

13 hari lalu

Orangtua Afif Maulana, pelajar SMP yang tewas diduga dianiaya oknum polisi, menabur bunga di pusara anaknya di pemakaman umum (TPU) Tanah Sirah, Padang, Sumatera Barat, Rabu, 10 Juli 2024. Keluarga Afif Maulana bersama LBH Padang dan mahasiswa menggelar doa bersama dan tabur bunga bertepatan dengan 31 hari meninggalnya Afif Maulana dan keluarga berharap mendapatkan keadilan atas peristiwa itu. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
LPSK Lakukan Asesmen Psikologi Bagi Para Saksi dan Korban Kasus Kematian Afif Maulana

LPSK mulai melakukan serangkaian asesmen psikologi saksi dan korban dalam kasus kematian Afif Maulana pada Sabtu, 13 Juli 2024.


Tips Ikut Ultramaraton untuk Pelari Pemula

16 hari lalu

Ilustrasi lomba lari. Freepik.com/Drazen Zigic
Tips Ikut Ultramaraton untuk Pelari Pemula

Pelari Hendra Siswanto membagikan tips penting bagi yang hendak mengikuti lomba lari ultramaraton


Tegur Putin, Modi: Hati Saya Berdarah atas Kematian Anak-anak dalam Perang

16 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri India Narendra Modi menghadiri pertemuan di kediaman negara Novo-Ogaryovo dekat Moskow, Rusia 8 Juli 2024. Sputnik/Gavriil Grigorov/Pool via REUTERS
Tegur Putin, Modi: Hati Saya Berdarah atas Kematian Anak-anak dalam Perang

PM India Narendra Modi mengatakan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa kematian anak-anak yang tidak bersalah adalah hal yang menyakitkan


Singapura Punya Taman Neraka tentang Kehidupan Setelah Mati, Yuk Intip Isinya

17 hari lalu

Turis berfoto di sebelah patung singa Merlion di kawasan pusat bisnis Singapura 6 Februari 2015. [REUTERS / Edgar Su]
Singapura Punya Taman Neraka tentang Kehidupan Setelah Mati, Yuk Intip Isinya

Taman Neraka di Singapura berisi pemandangan mengerikan tentang kehidupan pendosa setelah mati.