Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gangguan Saraf: Cara Diagnosis dan Perawatan Ataksia Friedreich

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Ilustrasi otak. medicalnews.com
Ilustrasi otak. medicalnews.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ataksia Friedreich merupakan kondisi gangguan saraf yang membuat pengidapnya sulit berjalan, kehilangan kontrol pada tangan dan kaki, serta kesulitan berbicara. Penyakit ini bersifat progresif yang artinya dapat memburuk seiring waktu.

Nama Ataksia Friedreich berasal dari Nikolaus Friedreich, seorang ahli patologi yang pertama kali memperkenalkan kondisi tersebut pada tahun 1863.

Mengutip Cleveland Clinic, Penyakit ini disebabkan mutasi genetik bernama FXN yang berfungsi yang membawa kode genetik untuk protein esensial yang disebut frataxin. Frataxin penting untuk menunjang fungsi mitokondria. Mutasi pada gen FXN sangat mengganggu keseimbangan produksi frataxin sehingga sel-sel tertentu di tubuh menghasilkan energi yang kurang efektif.

Mengutip healthline, dalam mendiagnosis Ataksia Friedreich, dokter akan melihat riwayat kesehatan dan melakukan pemeriksaan fisik lengkap yang mencakup neuromuskular secara terperinci.

Tes kemudian akan berfokus pada pemeriksaan sistem saraf. Tanda-tanda kerusakan meliputi keseimbangan yang buruk, refleks yang kurang, dan kurangnya sensasi di lengan dan kaki yang dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh, termasuk persendian.

Dokter mungkin juga melakukan scan CT atau MRI. Tes ini memberikan gambar otak dan sumsum tulang belakang yang membantu memperlihatkan kondisi neurologis lainnya. Pengidap juga mungkin diminta menjalani rontgen kepala, tulang belakang, dan dada.

Tes genetik dapat menunjukkan apakah seseorang memiliki kerusakan pada gen frataxin yang menyebabkan ataksia Friedreich. Dokter dapat melakukan tes elektromiografi untuk mengukur aktivitas listrik di sel otot. Sebuah studi konduksi saraf dapat dilakukan untuk melihat seberapa cepat saraf mengirim impuls.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dokter mungkin menyarankan pengidap menjalani pemeriksaan mata untuk memeriksa kesehatan saraf optik. Selain itu, dokter mungkin melakukan prosedur ekokardiogram untuk mendiagnosis penyakit jantung.

Ataksia Friedreich tidak dapat disembuhkan. Dokter akan berfokus mengobati kondisi dan gejala yang mendasarinya. Terapi fisik dan terapi wicara dapat membantu. Pengidap juga mungkin memerlukan alat bantu berjalan.

Pemasangan perangkat ortopedi lainnya atau operasi mungkin diperlukan jika pengidap gangguan saraf ini mengalami tulang belakang yang melengkung atau masalah dengan kaki. Sejumlah obat-obatan juga dapat diresepkan untuk mengobati komplikasi lain seperti penyakit jantung dan diabetes.

HATTA MUARABAGJA
Baca juga : Mengenal Penyakit Parkinson

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gangguan Saraf pada Wajah: Seluk-beluk Trigeminal Neuralgia

9 hari lalu

Ilustrasi gangguan syaraf di wajah. Freepik
Gangguan Saraf pada Wajah: Seluk-beluk Trigeminal Neuralgia

Trigeminal neuralgia adalah kondisi yang ditandai oleh nyeri hebat atau gangguan saraf daerah wajah, terutama yang dipersarafi oleh saraf trigeminal


3 Film Korea Populer yang Dibintangi Kim Ji Won yang Berkunjung ke Indonesia

31 hari lalu

Kim Ji Won. Dok. HighZium Studio
3 Film Korea Populer yang Dibintangi Kim Ji Won yang Berkunjung ke Indonesia

Film apa saja yang diperankan oleh Kim Ji Won? Berikut ini ulasannya.


Virus Covid-19 Varian JN.1 Menyebar Cepat Hanya Karena Mutasi Satu Gen

54 hari lalu

Orang-orang mengantri di pusat vaksinasi komunitas, menjelang pembukaan kembali perbatasan  dengan Cina, selama pandemi penyakit virus COVID-19 di Hong Kong, 4 Januari 2023. REUTERS/Tyrone Siu
Virus Covid-19 Varian JN.1 Menyebar Cepat Hanya Karena Mutasi Satu Gen

Mutasi satu gen diduga berada di balik penyebaran cepat varian virus Covid-19 JN.1 di dunia tahun lalu, termasuk di Indonesia.


Ditemukan di Australia, Katak Biru Ini Diduga Alami Mutasi Gen yang Langka

16 Juli 2024

Katak pohon yang luar biasa (Litoria splendida) biasanya berwarna hijau, tetapi katak mutan ini berwarna biru. AWC
Ditemukan di Australia, Katak Biru Ini Diduga Alami Mutasi Gen yang Langka

Satwa amfibi ini normalnya hijau, yang mana adalah warna yang umum pula untuk jenis katak pohon. Warna itu diyakini menjadi alat kamuflase.


Hipotensi Ortostatik: Gejala, Penyebab, dan Alasan Rawan Bagi Lanjut Usia

13 Juli 2024

Ilustrasi cek tekanan darah. shutterstock.com
Hipotensi Ortostatik: Gejala, Penyebab, dan Alasan Rawan Bagi Lanjut Usia

Hipotensi ortostatik adalah kondisi medis di mana tekanan darah seseorang turun secara signifikan saat mereka berdiri dari posisi duduk atau berbaring


Kupas Tuntas Skoliosis: Jenis hingga Gejala Kelainan Tulang Belakang yang Melengkung

26 Mei 2024

Skoliosis
Kupas Tuntas Skoliosis: Jenis hingga Gejala Kelainan Tulang Belakang yang Melengkung

Skoliosis, gangguan sistem rangka, terutama tulang belakang jenis ini dapat menyerang bayi yang baru lahir, anak dalam masa pertumbuhan hingga lansia.


Anak-anak Berpotensi Terkena Skoliosis, Berikut Gejalanya

25 Mei 2024

Skoliosis
Anak-anak Berpotensi Terkena Skoliosis, Berikut Gejalanya

Biasanya pada anak-anak, skoliosis didiagnosis pada usia antara 10 dan 16 tahun dan umumnya tidak memerlukan pengobatan.


Mengenal Kanker Darah dan Penyebabnya

25 Mei 2024

Peneliti Israel Lena Neufeld memeriksa model 3D tabung mirip pembuluh darah, sebagai bagian dari penelitian kanker otak yang menggunakan sel pasien untuk membuat model tumor cetak 3D, di Universitas Tel Aviv, Israel 17 Agustus 2021. Para peneliti sering kali mencetak model tumor 3D untuk merencanakan operasi. REUTERS/Nir Elias
Mengenal Kanker Darah dan Penyebabnya

Kanker darah terjadi ketika ada gangguan proses produksi sel darah mengakibatkan pembentukan sel darah abnormal yang menguasai jumlah sel darah normal


Hindari Pendarahan, Ini yang Perlu Diperhatikan Pasien Hemofilia

17 April 2024

Hidup Normal dengan Hemofilia
Hindari Pendarahan, Ini yang Perlu Diperhatikan Pasien Hemofilia

Hemofilia terjadi karena adanya gangguan dalam pembekuan darah. Penderita dapat mengalami pendarahan meski tidak terjadi trauma.


Ribuan Anak Afrika Terserang Sindrom Mengangguk, Gangguan Saraf yang Masih Misterius

29 Maret 2024

Sejumlah anak-anak yang mengalami malnutrisi bermain di rumah sakit anak di Bangui, Republik Afrika Tengah, 11 Februari 2016. AP/Jerome Delay
Ribuan Anak Afrika Terserang Sindrom Mengangguk, Gangguan Saraf yang Masih Misterius

Sindrom mengangguk menyerang ribuan anak di Afrika. Gangguan saraf ini masih misterius dan belum diketahui pasti penyebabnya.