Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wastra Indonesia selain Batik: Jumputan, Tenun, Songket, dan Kain Sulam

image-gnews
Peserta membawa kain songket saat mengikuti parade 1.000 songket, pada Festival Pandai Sikek, di Nagari Pandai Sikek, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Sabtu 27 Agustus 2022. Festival Pandai Sikek tersebut digelar Nagari Pandai Sikek dalam rangka memperkenalkan seni budaya dan produk khas daerah itu seperti tenun songket dan ukiran. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Peserta membawa kain songket saat mengikuti parade 1.000 songket, pada Festival Pandai Sikek, di Nagari Pandai Sikek, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Sabtu 27 Agustus 2022. Festival Pandai Sikek tersebut digelar Nagari Pandai Sikek dalam rangka memperkenalkan seni budaya dan produk khas daerah itu seperti tenun songket dan ukiran. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Wastra atau kain tradisional adalah peninggalan turun temurun leluhur yang menjadi salah satu kekayaan budaya Indonesia. Umumnya, masyarakat Indonesia hanya mengenal batik sebagai salah satu wastra yang diakui PBB sebagai warisan tak benda Indonesia.

Selain batik, sebenarnya ada empat wastra lainnya yang terdiri dari jumputan, tenun, songket, dan kain sulam. Masing-masing kain ini berciri khas yang dapat dibedakan dari simbol, warna, ukuran hingga material yang digunakan.

  • Jumputan

Dikutip dari publikasi Pelatihan Pembuatan Batik Jumput dari jurnal.unipasby.ac.id, batik jumputan adalah batik yang dikerjakan dengan cara ikat celup. Cara ikat celup yang dimaksud adalah dengan mengikat dengan tali kemudian dicelup dengan warna.

Kata “jumputan" berasal dari bahasa Jawa menjumput. Menjumput berarti memungut atau mengambil dengan semua ujung jari tangan. Penggunaan teknik celup ikat ini dapat ditemukan di Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Bali. Batik jumputan juga sering juga disebut dengan batik ikat celup karena proses pembuatannya dengan mengikat dan mencelupkan kain ke dalam pewarna.

Dalam pembuatan jumputan, kain yang digunakan pada batik jumput adalah kain mori, bahan yang lazim digunakan dalam pembatikan. Kain mori dapat dipilih sesuai kebutuhan yang dikehendaki dari mulai golongan mori yang paling halus sampai yang berkuali rendah. Selain kain mori, dalam pembuatan jumputan juga dapat menggunakan kain katun dan sutera karena memudahkan proses pengikatan dan pencelupan. 

  • Songket

Merujuk pada publikasi Kain Songket dari digilib.unimed.ac.id, songket merupakan karya seni kerajinan tangan masyarakat Melayu dengan cara ditenun menggunakan alat-alat tradisional. Dalam bahasa Melayu, songket disebut dengan “kait” atau “mengait”. Yang dapat diartikan sebagai menyulam. Menurut KBBI, songket merupakan kain tenun yang bersulam benang emas, dan menyongket adalah menyulam dengan benang emas atau perak.

Songket merupakan salah satu pilihan utama dalam pakaian di acara-acara besar seperti pesta pernikahan dan acara resmi. Kain ini kerap dikenakan  dengan kebaya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Angkat Tenun Bima, Festival Rimpu Mantika jadi Daya Tarik Turis Mancanegara

14 hari lalu

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengunjungi sentra Tenun dalam Festival Rimpu Mantika Sabtu 27 Apri 2024.
Angkat Tenun Bima, Festival Rimpu Mantika jadi Daya Tarik Turis Mancanegara

Festival Rimpu Mantika tidak hanya pawai semata, selain tradisi busana, juga disuguhkan kekayaan keindahan budaya Bima dan ekonomi kreatif.


Pawai Rimpu Mantika di Bima Diikuti Puluhan Ribu Peserta, Ada Fashion Show

14 hari lalu

Puluhan ribu orang mengikuti pawai rimpu dalam Festival Rimpu Mantika di Bima, Nusa Tenggara Barat, Sabtu, 27 April 2024 (TEMPO/Akhyar M. Nur)
Pawai Rimpu Mantika di Bima Diikuti Puluhan Ribu Peserta, Ada Fashion Show

Pawai rimpu merupakan acara puncak dari Festival Rimpu Mantika Kota Bima 2024.


Mengenal Kain Tenun Bima, Ada Tembe Mee yang Dipercaya Bisa untuk Pengobatan Penyakit Kulit

15 hari lalu

Kain tenun tembe mee Donggo  yang berusia puluhan tahun dan diwariskan turun-temurun (TEMPO/Akhyar M. Nur)
Mengenal Kain Tenun Bima, Ada Tembe Mee yang Dipercaya Bisa untuk Pengobatan Penyakit Kulit

Kain tenun Bima yang sudah ada sejak sebelum Islam masuk ke Bima ini memiliki ciri khas, misalnya warna hitam pada tenun Donggo.


Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

18 hari lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".


Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

20 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director International Finance Corporation (IFC) Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat, Ahad, 21 April 2024. Sumber: Instagram @smindrawati
Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.


Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

23 hari lalu

Sejumlah remaja perwakilan dari berbagai daerah berjalan dengan mengenakan busana kolaborasi kebaya, adat, dan batik saat mengikuti pagelaran fesyen Batik Specta Nusantara di Kawasan Cagar Budaya Nasional Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 1 Oktober 2022.  Pagelaran fesyen yang menampilkan 1.000 busana batik nusantara itu sebagai upaya Pemerintah Kota Semarang mendukung Gerakan Peningkatan Produk Dalam Negeri (P3DN) sekaligus dalam rangka menyambut Hari Batik Nasional. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.


PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

48 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.


Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

50 hari lalu

Batik Ecoprint dari Kampung Brontokusuman Karangkajen Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.


Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

6 Maret 2024

Desainer, pengusaha, dan direktur kreatif IKAT Indonesia, Didiet Maulana/Foto: Doc. Pribadi
Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.


Meraup Cuan di Kerajinan Kain Shibori

3 Maret 2024

Rosalia Endah pengrajin kain motif Shibori di pameran Inacraft di Jakarta Convention Center pada Ahad, 3 Maret 2024. TEMPO/Desty Luthfiani.
Meraup Cuan di Kerajinan Kain Shibori

Bagaimana pengrajin asal Yogyakarta meraup keuntungan dari kerajinan kain shibori.