Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menkes Sebut Subvarian Omicron XBB Sudah Masuk ke Indonesia, Waspada Gejalanya

image-gnews
Ilustrasi Omicron
Ilustrasi Omicron
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Subvarian Omicron XBB terkonfirmasih telah masuk ke Indonesia. Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin mengimbau semua pihak dapat bekerja sama memperkuat efektivitas Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) serta penerapan protokol kesehatan (prokes).

"Singapura kasusnya naik lagi ke 6.000 per hari, karena ada varian baru namanya XBB, varian ini juga sudah masuk ke Indonesia, kita amati terus," ujar Budi dalam acara webinar, Jumat 21 Oktober 2022. Ia mengatakan, subvarian baru Covid-19 Omicron XBB yang merebak di Singapura, sudah masuk ke Indonesia. Subvarian tersebut sudah meluas di negara tetangga Singapura dengan total infeksi mencapai 6.000 kasus per hari. .

Dilansir dari Antara, Menkes menyebutkan di Singapura tercatat kasus penyebaran Covid-19 mencapai 6 ribu per hari semenjak adanya varian baru Omicron XBB ini. Selain Singapura, subvarian XBB juga telah menyerang negara Australia, Denmark, Jepang, Amerika Serikat dan India. Subvarian Omicron XBB pun telah masuk ke Indonesia dan sedang pihaknya amati.

Meski sudah masuk ke Indonesia, Budi meminta masyarakat tidak perlu khawatir karena Indonesia memiliki sistem penanganan Covid-19 yang sudah teruji.

"Kita beruntung karena vaksinasi kita sangat baik, karena 440 juta (vaksinasi) ke lebih 204 juta komunitas penghuni kita, sehingga imunitas kita sudah baik. Dan juga protokol kita relatif baik, masyarakat kita masih pakai masker," ujar Budi.

Subvarian Omicron XBB

Disarikan dari berbagai sumber, subvarian ini sebenarnya telah masuk ke India sejak Agustus 2022 namun penyebarannya kian meluas ke negara-negara lain.

Berdasarkan penelitian, subvarian Omicron XBB lebih mudah menular dan jumlah kasusnya terus. Selain itu, hasil penelitian sementara menyatakan subvarian Omicron XBB kebal terhadap vaksin daripada subvarian BA.5. 

Gejala-gejalanya subvarian kali ini juga tidak berbeda jauh dengan infeksi varian Omicron sebelumnya, yaitu demam dan sakit tenggorokan. Namun, bagi seseorang yang sudah pernah vaksin dan booster setidaknya gejalanya lebih ringan dan kecil kemungkinan terinfeksi subvarian Omicron XBB.

Saat ini kasus COVID-19 subvarian Omicron XBB menjadi perhatian, tetapi belum ada bukti kalau subvarian ini akan memicu penyakit yang lebih parah.

Namun, seseorang yang belum menerima vaksin kemungkinan gejalanya dapat lebih parah dan memicu penyakit lain. Sebab, subvarian Omicron XBB dapat merusak antibodi tubuh, sehingga pemberian obat antibodi seperti evusheld dan bebtelovimab tidak bisa melawan infeksinya. 

Gejala Omicron XBB

Dilansir dari laman Centers for Disease Control and Prevention, sejauh ini gejala dari XBB tampak mirip seperti gejala Covid-19 pada umumnya, yang meliputi: 

1. Demam atau kedinginan

2. Batuk

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Sesak napas atau kesulitan bernapas

4. Kelelahan

5. Nyeri otot atau tubuh

6. Sakit kepala

7. Hilangnya indera rasa atau bau

8. Sakit pada tenggorokan

9. Hidung tersumbat atau pilek

10. Mual atau muntah

11. Diare.

ANNISA FIRDAUSI  I  SDA

Baca juga: Mengenal XBB Virus Corona Jenis Baru yang Menyerang Singapura

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

2 jam lalu

UNDP, WHO dan Kemenkes kolaborasi proyek yang didanai oleh Green Climate Fund (GCF) untuk waspadai dampak Perubahan Iklim di bidang Kesehatan/Tempo- Mitra Tarigan
Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.


Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

6 jam lalu

Ilustrasi petugas kesehatan memberikan vaksinasi kepada seorang anak murid perempuan. FOTO ANTARA/Ampelsa/FR
Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.


Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

4 hari lalu

ilustrasi Haji (pixabay.com)
Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

5 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

7 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Pesan Menkes buat Pemudik, Hindari 3 Masalah Kesehatan Ini

20 hari lalu

Pemudik bersepeda motor berteduh saat antre menunggu kapal di Pelabuhan Ciwandan, Cilegon, Banten, Minggu, 7 April 2024. Kondisi di lokasi diperparah dengan panas matahari yang menyengat sehingga sejumlah pemudik yang dibonceng memilih meninggalkan motor untuk berteduh hingga beberapa harus dibawa ke pos kesehatan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Pesan Menkes buat Pemudik, Hindari 3 Masalah Kesehatan Ini

Menkes mengatakan tiga masalah kesehatan berikut bisa muncul ketika pemudik terlalu memaksakan diri sehingga membahayakan keselamatan.


Macam Penyakit yang Rawan Menyerang Anak di Masa Mudik Lebaran

21 hari lalu

Ilustrasi mudik bersama anak dengan sepeda motor. ANTARA
Macam Penyakit yang Rawan Menyerang Anak di Masa Mudik Lebaran

Dokter mengatakan anak berisiko diare selama mudik Lebaran akibat pola makan yang tidak teratur. Penyakit apa lagi yang juga mengintai?


Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

24 hari lalu

Flu Singapura.
Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

Vaksin untuk menangkal penyebaran flu Singapura belum ada di Indonesia, padahal tingkat penyebaran dan infeksinya cukup signifikan mengalami lonjakan.


Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

27 hari lalu

Petugas fogging melakukan pengasapan di RW 05, Sunter Agung, Jakarta Utara, Selasa, 8 Agustus 2023. Kegiatan fogging ini sebagai upaya untuk mencegah meluasnya demam berdarah dengue (DBD) di daerah tersebut. Sebelumnya, salah seorang warga di RW 05 terkena DBD. Masyarakat diminta untuk mewaspadai akan ancaman DBD saat musim kemarau dengan tetap menjaga kebersihan dilingkungan tempat tinggal. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

Kasus DBD di Indonesia meningkat hingga Maret 2024, kasus mencapai 43.271 dan kematian 343 jiwa. Perhatikan tips antisipasi dari demam berdarah.


Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

29 hari lalu

Flu Singapura.
Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

Flu Singapura memiliki gejala yang hampir menyerupai cacar air, virusnya hanya memerlukan waktu inkubasi 3-6 hari untuk menyerang imunitas tubuh.