TEMPO.CO, Jakarta - Jangan abaikan cedera lutut bila sudah mengganggu. Kategori cedera lutut yang berat adalah bila hasil MRI menyatakan pasien mengalami rupture tingkat 3 atau tingkat 2 dengan gejala.
Spesialis Bedah Ortopedi dr. Adisa Yusuf R., SpOT(K) mengatakan cedera lutut atau anterior cruciate ligaments (ACL) rupture berat bila tidak segera dioperasi dapat memicu lutut lain yang sehat mengalami cedera serupa.
"Semakin dia aktif olahraga tanpa stabilitas yang baik, itu akan memicu lutut yang sehat juga bisa terjadi ACL rupture," kata Adisa. "Gejalanya mungkin ada rasa goyang pada saat gerakan-gerakan tertentu, rasa tidak stabil, kemudian ada nyeri di lutut pada saat melakukan aktivitas olahraga," jelasnya.
Pulih sendiri
Sementara cedera lutut tingkat 1 dan 2 dapat pulih tanpa operasi. Adisa menjelaskan bila cedera ACL rupture tingkat 3 atau 2 dengan gejala, tidak dioperasi, maka kemungkinan terjadinya Osteoarthritis (OA) atau pengapuran sendi lutut akan meningkat.
"Setelah terjadi cedera otot yang cukup berat atau ACL rupture itu, pengapuran dini probabilitas-nya menjadi 50 : 50," ujarnya.
Dengan prosedur operasi, kemudian rehabilitasi dan fisioterapi, maka akan membantu menurunkan kemungkinan terjadinya pengapuran sendi lutut. Dokter yang berpraktik di RSCM ini menambahkan proses pemulihan pascaoperasi cedera ACL akan memakan waktu enam bulan hingga satu tahun.
"Minimal untuk fisioterapi membutuhkan waktu sekitar enam bulan kalau pasien adalah atlet. Kalau bukan atlet, butuh waktu lebih lama lagi untuk kestabilannya, minimal sembilan bulan sampai setahun. Jangan heran atlet-atlet itu dia baru come back itu setahun setelah cedera lutut," katanya.
Baca juga: Kurangi Risiko Cedera Lutut dengan Jaga Berat Badan