Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Mitos HIV/AIDS yang Perlu Anda Ketahui

Reporter

Editor

Nurhadi

Ilustrasi HIV/AIDS. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Ilustrasi HIV/AIDS. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Masih banyak beredar mitos terhadap penyakit HIV/AIDS di masyarakat. Tentu kesalapahaman itu akan memperparah stigma bagi pengidap dan penyakit HIV/AIDS itu sendiri. Berikut lima mitos HIV/AIDS tersebut:

1. Penularan terjadi karena berada di sekitar orang yang positif HIV

Mengutip WebMD, penularan HIV bukanlah menyebar karena adanya sentuhan, air mata, keringat, air liur, atau kencing dari seorang pengidap HIV. Bahkan bukan juga dapat tertular dari penggunaan peralatan yang bersamaan dengan seorang positif.

Adapun secara spesifik yang mengatakan penularan terjadi karena intensnya berpelukan, berciuman, atau berjabat tangan. Namun yang benar, penularan HIV dapat terjadi karena darah yang terinfeksi, penyaluran air mani, cairan vagina, atau ASI. 

2. Nyamuk menyebarkan HIV

Mitos umum mengatakan HIV disebarkan langsung oleh nyamuk. Asumsi dari mitos ini karena virus ini ditularkan melalui darah, sedangkan nyamuk adalah penggigit atau penghisap darah. Khususnya ketika menghinggap ke seorang yang positif HIV, masyarakat sering khawatir akan terkena juga dari nyamuk tersebut.

Padahal sudah beberapa penelitian menunjukkan bahwa mitos ini tidak dapat terjadi. Bahkan pada nyamuk yang sebelumnya menyedot darah pengidap kasus HIV. Saat serangga menggigit, mereka tidak menyuntikkan darah orang atau hewan yang mereka gigit sebelum Anda. Selain itu, faktanya HIV hidup hanya untuk waktu yang singkat di dalam mereka.

3. HIV pasti selalu mengarah kepada AIDS

Perlu dipahami bahwa HIV merupakan infeksi yang dapat menyebabkan AIDS. Semua orang yang mengidap HIV belum tentu akan berkembang menjadi AIDS. Mengutip Healthline, HIV pada AIDS akan menurunkan sistem kekebalan tubuh dan infeksi oportunistik dari waktu ke waktu. Namun HIV masih dapat dikontrol dengan pengobatan dini infeksi HIV.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4. Jika menggunakan PrEP, tidak perlu memakai kondom saat berhubungan badan

Pre-exposure prophylaxis atau disingkat PrEP merupakan obat yang berguna untuk mencegah infeksi HIV terlebih dahulu. Menurut sebuah studi pada 2015, seseorang yang telah aktif menggunakan PrEP setiap hari selama dua setengah tahun terbukti efektif untuk mencegah infeksi HIV.

Namun obat tersebut tentu tak menghalangi ataupun melindungi Anda dari penyakit atau infeksi menular seksual lainnya. Pasalnya, penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa setengah dari pasien yang berpartisipasi didiagnosis dengan infeksi menular seksual setelah 12 bulan.

5. Mengidap HIV berarti tidak akan punya keturunan

Jika Anda berpikiran tidak akan bisa mempunyai anak setelah HIV, maka jawabannya tidak benar. Fakta justru menunjukan bahwa Anda mungkin dapat memiliki anak dengan aman. Mungkin memang akan terjadi penularan virus ke pasangan Anda selama pembuahan. Namun saat ini dokter dapat membantu ibu yang sedang hamil untuk pemberian obat HIV untuk melindungi sang ibu dan bayi setelah lahiran.

FATHUR RACHMAN

Baca juga: 4 Mitos dan Fakta Seputar HIV, Jangan Salah Kaprah

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


WHO Waspadai Kemunculan Disease X, Penyakit Misterius yang Bisa Sebabkan Pandemi Lebih Mematikan

3 hari lalu

WHO Waspadai Kemunculan Disease X, Penyakit Misterius yang Bisa Sebabkan Pandemi Lebih Mematikan

Setelah Covid-19 dinyatakan tidak lagi menjadi penyakit darurat, WHO mewaspadai kemunculan disease X sebagai penyakit baru yang mematikan.


CDC Serukan Para Dokter Siaga Cacar Monyet Mewabah Lagi

9 hari lalu

Sejumlah orang menunggu untuk divaksinasi di sebuah lokasi vaksinasi cacar monyet di New York, Amerika Serikat (AS), 14 Juli 2022. AS meningkatkan kapasitas tes dan pasokan vaksin untuk mengatasi wabah cacar monyet seiring lebih dari 1.000 kasus terkonfirmasi telah dilaporkan secara nasional. Xinhua/Michael Nagle
CDC Serukan Para Dokter Siaga Cacar Monyet Mewabah Lagi

CDC mengingatkan kembali kalau pada waktu sekarang di tahun yang lalu kasus cacar monyet--sekarang disebut mpox--bermunculan di banyak negara di dunia


Kasus Sifilis Naik, Kemenkes Ingatkan Risiko Tertular HIV

18 hari lalu

Ilustrasi HIV/AIDS. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Kasus Sifilis Naik, Kemenkes Ingatkan Risiko Tertular HIV

Kemenkes mengingatkan sifilis dapat meningkatkan risiko tertular HIV sampai 300 kali lipat. Hindari perilaku seksual berisiko.


BSI Kena Serangan Ransomware? Pakar Siber Beberkan Cara Menjamin Keamanan Sistem

18 hari lalu

ilustrasi serangan virus ransomware. shutterstock.com
BSI Kena Serangan Ransomware? Pakar Siber Beberkan Cara Menjamin Keamanan Sistem

BSI disebut terkena sasaran serangan virus ransomware. Bagaimana cara menjamin keamanan sistemnya?


WHO Cabut Status Darurat Covid-19, Berikut Kilas Balik Munculnya Covid-19

20 hari lalu

Ilustrasi virus Corona (Covid-19) varian MU. Shutterstock
WHO Cabut Status Darurat Covid-19, Berikut Kilas Balik Munculnya Covid-19

Covid-19 pertama kali ditemukan pada Desember 2019 di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok.


Walau Pandemi Covid-19 Dinyatakan Berakhir, Masyarakat Diminta Tetap Waspada

21 hari lalu

Ilustrasi virus Corona (Covid-19) varian MU. Shutterstock
Walau Pandemi Covid-19 Dinyatakan Berakhir, Masyarakat Diminta Tetap Waspada

Walau Pandemi Covid-19 dinyatakan sudah selesai oleh WHO, epidemiolog tetap meminta masyarakat waspada dengan gunakan masker


33 Persen Ibu Rumah Tangga Positif HIV Karena Pasangan Punya Perilaku Seks Berisiko

21 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan HIV. ANTARA/Zabur Karuru
33 Persen Ibu Rumah Tangga Positif HIV Karena Pasangan Punya Perilaku Seks Berisiko

Kemenkes menemukan sekitar 5.100 kasus baru ibu rumah tangga yang terkena HIV karena pasangan yang memiliki perilaku seks berisiko.


Terpopuler: Hujan Kritik Jokowi Ambil Alih Perbaikan Jalan Rusak, Singapura Kembali Impor Babi dari Batam

23 hari lalu

Rombongan mobil Presiden Joko Widodo atau Jokowi melintasi jalanan rusak saat kunjungan kerja di Jalan Terusan Ryacudu, Lampung Selatan, Lampung, Jumat, 5 Mei 2023.  Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden
Terpopuler: Hujan Kritik Jokowi Ambil Alih Perbaikan Jalan Rusak, Singapura Kembali Impor Babi dari Batam

Berita-berita ekonomi dan bisnis sepanjang Ahad kemarin, 7 Mei 2023 dimulai dari Presiden Jokowi meninjau jalan-jalan rusak di Lampung.


Singapura Siap Buka Kembali Impor Babi dari Batam Setelah Ditemukan Virus Flu Afrika

23 hari lalu

Kantor Kementerian Pertanian. pertanian.go.id
Singapura Siap Buka Kembali Impor Babi dari Batam Setelah Ditemukan Virus Flu Afrika

Kementan bersama otoritas Singapura telah menginvestigasi temuan virus flu Afrika atau African Swine Fever (ASF) pada babi hidup asal Pulau Bulan.


Hasil Investigasi Temuan Virus Flu Afrika pada Babi Asal Batam, Kementan: Banyak Kematian Babi di Pulau Bulan

23 hari lalu

Kantor Kementerian Pertanian. pertanian.go.id
Hasil Investigasi Temuan Virus Flu Afrika pada Babi Asal Batam, Kementan: Banyak Kematian Babi di Pulau Bulan

Badan Karantina Kementerian Pertanian (Kementan) menggandeng Badan Pangan Singapura atau Singapura Food Agency (SFA) untuk menginvestigasi temuan virus flu Afrika atau African Swine Fever (ASF) pada babi asal Pulau Bulan Batam.