TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo resmi mencabut kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) pada 30 Desember 2022 sehingga tidak ada lagi pembatasan kerumunan dan pergerakan masyarakat. Namun, Jokowi mengingatkan seluruh masyarakat untuk tetap berhati-hati dan waspada.
"Lewat pertimbangan-pertimbangan yang berdasarkan angka-angka yang ada, maka pada hari ini pemerintah memutuskan untuk mencabut PPKM yang tertuang dalam Instruksi Mendagri Nomor 50 dan 51 Tahun 2022,” kata Presiden.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI), Masdalina Pane, mengingatkan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan meskipun pemerintah telah mencabut pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
"Masyarakat masih perlu tetap perkuat penerapan protokol kesehatan meskipun PPKM dicabut," kata Masdalina.
Peneliti Pusat Riset Kesehatan Masyarakat Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) itu menjelaskan kita masih harus tetap disiplin memakai masker dan menjaga kebersihan tangan. Penerapan protokol kesehatan tidak hanya bermanfaat untuk mencegah penyebaran COVID-19 namun juga bisa mencegah penularan penyakit lain seperti ISPA hingga TBC. Ini yang perlu selalu diingatkan kepada masyarakat.
Pandemi belum berakhir
Dia menambahkan masyarakat perlu terus diingatkan pencabutan PPKM bukan berarti pandemi COVID-19 telah berakhir. Oleh karena itu, masyarakat masih perlu menerapkan protokol kesehatan dengan baik karena masih terdapat potensi penyebaran COVID-19.
Selain itu, masyarakat juga tetap harus melengkapi diri dengan vaksinasi COVID-19 mulai dari dosis pertama hingga penguat atau booster.
"Terutama masyarakat dengan komorbid atau yang memiliki penyakit penyerta, perlu disiplin menerakan protokol kesehatan dan melengkapi diri dengan vaksinasi guna memberikan perlindungan yang optimal dari potensi penularan COVID-19," katanya.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan ketentuan tes antigen atau PCR nantinya tidak diwajibkan lagi oleh pemerintah tetapi diharapkan menjadi kesadaran sendiri oleh masyarakat.