Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

10 Kanker Paling Mematikan Versi WHO, Tidak Disebut Kanker Payudara

image-gnews
Ilustrasi Kanker (Pexel.com)
Ilustrasi Kanker (Pexel.com)
Iklan

TEMPO.CO, JakartaKanker merupakan salah satu penyakit yang berbahaya bagi manusia. Meski memang diagnosis dan perawatan lebih dini dapat mengurangi risiko, kanker tetap menjadi penyakit yang mematikan.

Menurut World Health Organisation atau WHO, terdapat tiga kanker yang menyebabkan kematian paling banyak di dunia pada 2020. Ketiga kanker tersebut adalah kanker paru-paru dengan 1,8 juta kematian, kanker kolorektal dengan 916 ribu kematian, dan kanker hati dengan 830 ribu kematian. Namun, ketiga kanker tersebut bukanlah kanker yang paling mematikan.

Dikutip dari Live Science, menurut seorang peneliti di American Cancer Society, Rebecca Siegel, jumlah orang yang dibunuh oleh kanker setiap tahun bergantung pada dua faktor: berapa banyak orang yang mengidapnya dan berapa persen orang yang menderita kanker bertahan hidup. Oleh sebab itu, kanker paling mematikan adalah mereka dengan kelangsungan hidup terendah.

Peneliti kanker menentukan kelangsungan hidup dengan ukuran yang disebut “the 5-year relative" atau kelangsungan hidup relatif lima tahun. Ini adalah persentase orang yang diharapkan bertahan dari efek kanker tertentu, tidak termasuk risiko dari kemungkinan penyebab kematian lainnya, selama lima tahun setelah diagnosis.

Baca: Kenali Kombinasi Gejala pada Kanker Usus, Berikut yang Pertama dan Paling Terlihat

Kanker Paling Mematikan

Berikut merupakan 10 kanker paling mematikan menurut Surveillance, Epidemiology, and End Results Program, sebuah program dari National Cancer Institute atau NCI di Amerika yang mengumpulkan dan menganalisis data dan statistik kanker di Amerika.

1. Kanker Pankreas

Penderita kanker pankreas memiliki kelangsungan hidup relatif lima tahun sebesar 11,5 persen. Kanker pankreas dimulai di jaringan pankreas yang membantu pencernaan. Kanker sistem pencernaan pada umumnya cukup mematikan, dengan kurang dari setengah pasien yang bertahan hidup lima tahun dan kanker pankreas adalah yang paling mematikan.

2. Mesothelioma

Mesothelium adalah lapisan sel yang melapisi rongga tubuh tertentu dan mengelilingi organ dalam. Mesothelioma adalah kanker sel-sel ini. Tiga dari empat mesothelioma berkembang di mesothelium yang mengelilingi paru-paru, yang disebut pleura. Jenis kanker ini disebut mesothelioma pleura. Penderita kanker ini memiliki kelangsungan hidup relatif lima tahun sebesar 12 persen.

3. Kanker Kantung Empedu

Kanker sistem pencernaan ini dimulai di kantung empedu. Kantung empedu, terletak di bawah hati, berkonsentrasi dan menyimpan empedu yang merupakan zat yang dibuat oleh hati yang membantu pencernaan. Batu empedu, yang merupakan endapan kolesterol dan bahan lain yang keras dan kecil di kantong empedu, secara signifikan meningkatkan risiko terkena kanker kandung empedu. Penderita kanker kantong empedu memiliki kelangsungan hidup relatif lima tahun sebesar 19,4 persen.

4. Kanker Esofagus

Kerongkongan adalah tabung berotot yang mengangkut makanan ke perut. Faktor yang menaikkan risiko kanker kerongkongan adalah usia tua, laki-laki, merokok, minum alkohol, dan refluks asam, yakni asam lambung naik ke kerongkongan bagian bawah. Penderita kanker esofagus memiliki kelangsungan hidup relatif lima tahun sebesar 20,6 persen.

5. Kanker Hati dan Saluran Empedu

Kanker hati adalah salah satu bentuk kanker paling umum di seluruh dunia. Faktor yang meningkatkan risiko paling signifikan untuk kanker hati adalah infeksi hepatitis B atau hepatitis C kronis. Kedua infeksi ini ditularkan melalui cairan tubuh, termasuk darah dan air mani.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kanker yang terkait erat adalah kanker saluran empedu atau intrahepatic bile duct cancer, yang terjadi pada saluran yang membawa empedu dari hati dan kantong empedu ke usus kecil, di mana empedu membantu mencerna lemak dari makanan. Penderita kedua kanker ini memiliki kelangsungan hidup relatif lima tahun sebesar 20,8 persen.

6. Kanker Paru-Paru

Kanker paru-paru dan bronkial membunuh paling banyak orang di seluruh dunia. Merokok dan penggunaan produk tembakau adalah penyebab utamanya. Ada dua jenis utama: kanker paru-paru non-sel kecil, yang paling umum, dan kanker paru-paru sel kecil, yang menyebar lebih cepat. Hal terbaik yang dapat dilakukan pasien yang merokok untuk mempersiapkan pengobatan adalah berhenti merokok. Penderita kanker ini memiliki kelangsungan hidup relatif lima tahun sebesar 22,9 persen.

7. Kanker Pleura

Pleura adalah selaput paru-paru. Kanker pleura terjadi di rongga pleura, ruang di dalam rongga dada tetapi di luar paru-paru, atau di lapisan sel yang mengelilingi paru-paru. NCI memasukkan mesothelioma pleura dalam kategori mesothelioma untuk tujuan pemantauan kelangsungan hidup, sehingga kasus mesothelioma pleura tidak termasuk dalam statistik kanker pleura.

Namun tidak semua kanker pleura adalah mesothelioma. Banyak dari kanker pleura nonmesothelioma ini adalah "jaringan histologi yang tidak diketahui," yang berarti bahwa dokter tidak yakin jenis jaringan atau sel apa itu Penderita kanker ini memiliki kelangsungan hidup relatif lima tahun sebesar 22 persen.

8. Monositik Leukemia Akut

Leukemia monositik akut adalah subtipe dari jenis leukemia yang disebut leukemia myeloid akut (LMA). Kanker ini berkembang dalam sel prekursor darah yang sedang dalam perjalanan untuk menjadi sel sistem kekebalan yang disebut monosit. Penderita kanker ini memiliki kelangsungan hidup relatif lima tahun sebesar 24,8 persen.

9. Kanker Otak

Pada orang dewasa, tumor otak jarang dimulai di otak. Kanker otak lebih sering menyebar ke sana dari kanker lain. Namun, kanker otak yang disebabkan oleh kanker yang berasal dari tempat lain di tubuh tidak termasuk dalam statistik kelangsungan hidup kanker otak karena kanker dikategorikan menurut tempat asalnya. Penderita kanker ini memiliki kelangsungan hidup relatif lima tahun sebesar 32,5 persen.

10. Leukemia Myeloid Akut

LMA mengacu pada kanker yang berkembang di sel myeloid, yang merupakan sel prekursor darah yang berpotensi berkembang menjadi sel darah merah, beberapa jenis sel darah putih, dan trombosit. Penderita kanker Leukimia Myeloid Akut ini memiliki kelangsungan hidup relatif lima tahun sebesar 30.5 persen.

RYZAL CATUR ANANDA 

Baca juga: Nyeri di 3 Bagian Tubuh Ini Bisa Jadi Gejala Kanker Prostat

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

3 jam lalu

Petugas haji melakukan scan tubuh pada seorang jamaah haji saat tiba di Asrama Haji Embarkasi Medan, Sumatera Utara, 18 September 2016. Pemeriksaan tersebut untuk mengantisipasi adanya virus MERS-CoV pada jamaah haji usai menunaikan ibadah haji 2016. ANTARA/Septianda Perdana
Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

Kemenkes minta jemaah haji mewaspadai virus MERS-CoV pada musim haji. Berikut gejalanya dan risiko terinfeksi virus ini.


Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

4 jam lalu

Pada acara vaksinasi booster ini tersedia dosis vaksin Astra Zeneca, Sinovac, dan Pfizer di Polsek Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat 17 Juni 2022. Adanya virus omicron subvarian baru yaitu BA.4 dan BA.5 yang berpotensi membuat lonjakan kasus Covid-19. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah
Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.


Guru Besar FKUI Sebut Perlunya Vaksinasi Hepatitis B untuk Cegah Kanker Hati

4 jam lalu

Petugas kebersihan mendapat suntikan vaksin hepatitis gratis di aula Biofarma, Bandung, Jawa Barat, 3 Agustus 2017. Pemberian vaksin pada 2.000 orang lebih petugas kebersihan ini merupakan salah satu bentuk penghargaan pemerintah setelah Bandung meraih penghargaan Adipura tahun ini. TEMPO/Prima Mulia
Guru Besar FKUI Sebut Perlunya Vaksinasi Hepatitis B untuk Cegah Kanker Hati

Guru Besar FKUI menjelaskan vaksinasi hepatitis B diperlukan sebagai salah satu pencegahan penyakit hati, termasuk kanker hati.


Pengobatan Kanker Dikabarkan Bikin Raja Charles III Kehilangan Indera Perasa

3 hari lalu

Raja Charles dan Ratu Camilla dari Inggris tiba untuk kebaktian gereja di gereja St. Mary Magdalene di perkebunan Sandringham di Inggris timur, Inggris, 18 Februari 2024. Raja mengurangi penampilan publik untuk fokus dengan perawatan kankernya. REUTERS/Chris Radburn
Pengobatan Kanker Dikabarkan Bikin Raja Charles III Kehilangan Indera Perasa

Raja Charles III dikabarkan mengalami kehilangan indera perasa sebagai efek samping dari pengobatan kanker.


PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

4 hari lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Lusinan warga Palestina yang tidak diketahui identitasnya dimakamkan di pemakaman massal di Gaza setelah pemerintah Israel menyerahkan jenazah yang mereka simpan di Israel. REUTERS/Mohammed Salem
PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

Perubahan dalam cara PBB menghitung korban di Gaza telah disebut-sebut sebagai bukti adanya bias.


PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

4 hari lalu

Sejumlah warga melakukan salat jenazah pada warga Palestina yang tewas selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, 21 April 2024. REUTERS/Ramadan Abed
PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

PBB mengatakan masih ada sekitar 10.000 jenazah di Gaza yang masih harus melalui proses identifikasi.


PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

4 hari lalu

Petugas bekerja memindahkan jenazah warga Palestina yang tewas selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, 21 April 2024. REUTERS/Ramadan Abed
PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.


Raja Charles III Ungkap Efek Samping Setelah Pengobatan Kanker

5 hari lalu

Jenis kanker yang diidap Raja Charles belum diungkap. Sel kanker itu ditemukan saat Raja menjalani pengobatan pembesaran prostat baru-baru ini. Namun, menurut kabar, kanker yang diderita Raja Charles bukan kanker prostat. REUTERS/Toby Melville
Raja Charles III Ungkap Efek Samping Setelah Pengobatan Kanker

Raja Charles III sempat berbagi pengalaman dengan veteran Angkatan Darat yang menderita kanker


Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

7 hari lalu

Dosen FMIPA UGM Prof. Edi Suharyadi dikukuhkan menjadi Guru Besar. Foto : UGM
Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

UGM mengukuhkan Edi Suharyadi sebagai guru besar aktif FMIPA UGM ke-42.Ini profil dan pidato pengukuhannya soal perkembangan riset bidang nanomaterial


153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

7 hari lalu

Seorang pria berjalan di jalan berlumpur, pasca banjir menyusul hujan lebat, di desa Kar Kar, provinsi Baghlan, Afghanistan 11 Mei 2024. REUTERS/Sayed Hassib
153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

Korban tewas akibat banjir bandang dahsyat di Afghanistan utara telah meningkat menjadi 153 orang di tiga provinsi