Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perlunya Deteksi Dini Penyakit Kusta untuk Cegah Kecacatan

Reporter

image-gnews
Chairman Nippon Foundation yang juga Duta WHO untuk Eliminasi Kusta, Yohei Sasakawa membasuh kaki penderita kusta di RS Sumber Glagah, Desa Tanjung Kenongo, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, 15 Maret 2016. Kunjungannya ini dalam rangka peringatan Hari Kusta Sedunia. TEMPO/Ishomuddin
Chairman Nippon Foundation yang juga Duta WHO untuk Eliminasi Kusta, Yohei Sasakawa membasuh kaki penderita kusta di RS Sumber Glagah, Desa Tanjung Kenongo, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, 15 Maret 2016. Kunjungannya ini dalam rangka peringatan Hari Kusta Sedunia. TEMPO/Ishomuddin
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penanganan disabilitas kusta masih menjadi tantangan yang harus diselesaikan. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Maxi Rein Rondonuwu, mengatakan pentingnya deteksi dini dalam menangani penyakit kusta di Indonesia.

"Saya kira deteksi dini itu sangat penting sekali kita lakukan. Begitu dapat, langsung diobati maka tuntas sehingga tidak akan menimbulkan disabilitas," katanya dalam acara bertajuk "Lokakarya Nasional Dalam Rangka Memperingati Hari NTDs 2023" di Jakarta, Senin, 30 Januari 2023.

Pihaknya mengatakan kasus cacat tingkat 2 di Indonesia jumlahnya kecil. Namun semestinya jumlahnya nol kasus.

"Kalau kusta masih ada disabilitas, itu menurut saya kita masih gagal. Hampir 6 persen ditemukan (disabilitas akibat kusta). Zaman sekarang kalau obatnya sudah ada, tapi kalau masih ada disabilitas tingkat 2, itu berarti kita masih boleh dikatakan gagal," jelasnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kerusakan saraf progresif
Kondisi disabilitas pada penderita penyakit kusta bisa terjadi bila penyakit tidak segera diobati sehingga mengakibatkan kerusakan saraf progresif yang berujung pada disabilitas. Maxi menambahkan Indonesia termasuk tiga negara penyumbang kasus kusta tertinggi di dunia selain Brasil dan India. Di Indonesia, prevalensi kusta sudah di bawah target, yaitu lebih kecil dari satu per 10.000 penduduk.

"Tapi pada tahun 2022 menunjukkan masih ada tujuh provinsi dan 118 kabupaten/kota yang belum eliminasi kusta, yang artinya prevalensinya masih lebih dari satu di antara 10.000 penduduk," ujarnya.

Baca juga: Asal-usul Hari Kusta Sedunia dan Mengenali Tema Peringatan Tahun 2023

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Usia 40 Tahun Rentan Terkena Ablasio Retina, Jangan Lupa Deteksi Dini

17 hari lalu

Ilustrasi mata berkunang-kunang. Shutterstock
Usia 40 Tahun Rentan Terkena Ablasio Retina, Jangan Lupa Deteksi Dini

Pasien dengan ablasio retina biasanya akan mengeluh bahwa ada bayangan yang mengganggu penglihatannya.


Begini Cara Mendapatkan SIM D bagi Penyandang Disabilitas

23 hari lalu

Ilustrasi SIM A dan SIM C. Foto : Instagram
Begini Cara Mendapatkan SIM D bagi Penyandang Disabilitas

Aturan mengenai SIM D ini diatur dalam Pasal 242 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).


Penuhi Hak dan Peran Penyandang Disabilitas, BPBD Jawa Timur Bentuk Unit Layanan Disabilitas

31 hari lalu

Ilustrasi penyandang disabilitas atau difabel. REUTERS | Rafael Marchante
Penuhi Hak dan Peran Penyandang Disabilitas, BPBD Jawa Timur Bentuk Unit Layanan Disabilitas

Unit ini ditujukan untuk memberikan layanan pemenuhan hak dan peran penyandang disabilitas dalam penanggulangan bencana.


Hari Peduli Sedunia, OCBC Ajak Disabilitas Ikut Tingkatkan Literasi Keuangan

32 hari lalu

Semua Bisa #FinanciallyFit: Disabilitas Menyala Tanpa Batas/OCBC
Hari Peduli Sedunia, OCBC Ajak Disabilitas Ikut Tingkatkan Literasi Keuangan

Survei dari Menembus Batas di Januari 2024 menunjukkan bahwa 55,3 persen responden disabilitas tidak pernah mendengar soal literasi keuangan


Makna Istilah KLMNOPR untuk Mengetahui Gejala Demam Berdarah

34 hari lalu

Petugas kesehatan Puskesmas melakukan fogging (pengasapan) dan membasmi sebaran sarang nyamuk Aedes Aegepty, di lingkungan RT.9 RW 8 Kampung Baru I Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu, 29 Mei 2024. Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyatakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) meningkat tajam mencapai 7.142 orang terjangkit dan 15 orang meninggal dunia terdiri anak - anak dan orang tua lanjut usia, selain itu pemerintah mengingatkan kepada masyarakat selalu rajin melakukan langkah antisipasi untuk Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan upaya 3M (Menguras, Menutup dan Mengubur) di sekitar rumah atau lingkungan tempat tinggal masing - masing. TEMPO/Imam Sukamto
Makna Istilah KLMNOPR untuk Mengetahui Gejala Demam Berdarah

Pada demam berdarah, terdapat sejumlah gejala yang perlu diwaspadai, yang disingkat sebagai KLMNOPR. Apa itu?


Jepang Kucurkan Bantuan ke Rumah Sakit Kusta dan Cacat Umum di NTT

38 hari lalu

Acara Serah Terima The Project for Provision of Medical Equipment and Ambulance in North Central Timor Regency, Nusa Tenggara Timur pada 12 Juni 2024. Sumber: dokuemn Kedutaan Besar Jepang
Jepang Kucurkan Bantuan ke Rumah Sakit Kusta dan Cacat Umum di NTT

Jepang melalui program Bantuan Hibah Grassroots untuk Keamanan Manusia mengucurkan bantuan ke Rumah Sakit Kusta dan Cacat Umum di NTT


Menteri Sosial Tri Rismaharini Bikin Lumbung Sosial Penanganan Kusta

45 hari lalu

Penderita kusta. TEMPO/Mazmur A. Sembiring
Menteri Sosial Tri Rismaharini Bikin Lumbung Sosial Penanganan Kusta

Menteri Sosial Tri Rismaharini melihat banyak penderita kusta dan ODGJ di Desa Sungai Pitung, Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala.


Merokok Bikin Masalah Kesehatan 3 Kali Lipat Lebih Parah

46 hari lalu

Ilustrasi berhenti merokok. Freepix.com
Merokok Bikin Masalah Kesehatan 3 Kali Lipat Lebih Parah

Merokok akan menimbulkan masalah kesehatan dan penyakit penyerta hingga tiga kali lipat lebih hebat dibandingkan orang yang tidak merokok.


7 Kasus Penderita Kusta Ditemukan di Kabupaten Tangerang

50 hari lalu

Penderita kusta di Grati Kabupaten Pasuruan melakukan perawatan diri untuk mencegah cacat tubuh, Kamis (27/10). TEMPO/Eko Widianto
7 Kasus Penderita Kusta Ditemukan di Kabupaten Tangerang

Sumihar memastikan, pengobatan pasien penyakit kusta sepenuhnya tidak dikenakan biaya.


Puskesmas di Tangerang Temukan 7 Kasus Baru Penyakit Kusta yang Tak Disadari Penderitanya

50 hari lalu

Penderita kusta. TEMPO/Mazmur A. Sembiring
Puskesmas di Tangerang Temukan 7 Kasus Baru Penyakit Kusta yang Tak Disadari Penderitanya

Warga tidak sadar jika penyakit kulit yang menyerupai jamur itu adalah kusta. Ditemukan dalam program puskesmas ke desa-desa.