Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Usia 40 Tahun Rentan Terkena Ablasio Retina, Jangan Lupa Deteksi Dini

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi mata berkunang-kunang. Shutterstock
Ilustrasi mata berkunang-kunang. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter spesialis mata konsultan RSUPN  Cipto Mangunkusumo menyebutkan bahwa individu yang sudah berusia 40 tahun ke atas pada umumnya rentan terkena penyakit ablasio retina. Ia menyarankan mereka untuk segera memeriksakan kondisi matanya.

“Memang penyandang ablasio retina ini umumnya berusia 40 tahun ke atas, yang lebih banyak itu. Jadi kami anjurkan untuk melakukan pemeriksaan mata secara berkala,” kata Gitalisa Andayani  dalam diskusi daring di Jakarta, Selasa 9 Juli 2024.

Gita menuturkan ablasio retina adalah kondisi berbahaya di mana retina yang berada di bagian belakang mata terlepas dari posisinya. Hal ini menyebabkan penderita kesulitan untuk melihat suatu objek secara jelas.

Umumnya pasien akan melihat kilatan atau bintik-bintik terbang yang bergerak mengikuti pergerakan bola mata. Pada kondisi selanjutnya, pasien akan mengeluh bahwa ada bayangan yang mengganggu penglihatannya.

“Jadi pasien akan bilang tidak bisa melihat muka dokter karena tertutup bayangan tersebut. Tentu kalau ablasio retina terjadi, pasien tidak bisa melihat dan harus segera datang ke dokter mata,” ucap alumni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu.

Penyebab terjadinya ablasio retina bermacam-macam, mulai dari faktor bertambahnya usia dan adanya cairan yang menumpuk di bagian belakang retina. Terkait dengan penyebab kerobekan retina, ia menjelaskan bahwa pemicunya bisa berasal dari proses degeneratif usia atau trauma terbentur maupun bekas operasi.

“Satu lagi, kondisi ini (ablasio retina) juga lebih banyak didapat pada orang berkacamata minus, yang sering dianggap sebagai faktor risiko juga. Yang dianggap minus tinggi itu minus 6 ke atas ya, tapi tidak menutup kemungkinan ada juga yang katanya kasus ditemukan pada minus yang lebih rendah,” katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Maka dari itu sebagai bentuk antisipasi, ia menganjurkan agar masyarakat yang mengalami gejala maupun yang sudah berusia 40 tahun ke atas untuk mulai melakukan pemeriksaan secara berkala satu atau dua tahun sekali ke dokter mata.

Gita menjelaskan selain mengurangi potensi terkena ablasio retina, pemeriksaan juga dapat melihat apakah orang tersebut memiliki penyakit glaukoma, katarak atau sudah membutuhkan kacamata baca di usianya.

“Jadi kalau kita sudah melihat bintik-bintik ataupun serabut yang melayang atau melihat kilat itu segera kita periksakan mata kita,” ucap Gita.

Namun, ia tetap menekankan kesehatan mata harus sudah mulai diperhatikan sejak masih berusia anak-anak, supaya bisa meminimalisasi berbagai penyakit mata yang mengganggu penglihatan di usia lanjut.

Pilihan Editor: 3 Jenis Ablasio Retina yang Berisiko Memicu Kehilangan Penglihatan

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dokter Mata Jelaskan Kondisi Diplopia dan Gejalanya

10 hari lalu

ilustrasi periksa mata (pixabay.com)
Dokter Mata Jelaskan Kondisi Diplopia dan Gejalanya

Diplopia adalah kondisi di mana seseorang melihat dua gambar dari satu objek. Pasien perlu mengetahui apakah ini terjadi pada satu mata atau dua mata.


Ketahui 7 Manfaat Banyak Makan Buah Buat Kesehatan

21 hari lalu

Ilustrasi pria makan buah. shutterstock.com
Ketahui 7 Manfaat Banyak Makan Buah Buat Kesehatan

Beberapa penelitian menunjukkan orang yang lebih banyak makan buah dikaitkan dengan penurunan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular


Warna yang Tidak Bisa Dilihat Kucing

25 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
Warna yang Tidak Bisa Dilihat Kucing

Mata kucing hanya mampu mendeteksi beberapa warna, sementara warna lainnya mungkin tampak buram atau bahkan tidak terlihat sama sekali.


Kebiasaan Terkait Make Up yang Membahayakan Kesehatan Mata

33 hari lalu

Ilustrasi wanita menggunakan maskara. Freepik.com/Cookie_studio
Kebiasaan Terkait Make Up yang Membahayakan Kesehatan Mata

Berikut ragam kesalahan terkait pemakaian make up yang bisa membahayakan kesehatan mata, bahkan menyebabkan kebutaan.


Kebiasaan yang Bisa Merusak Mata dan Perlu Dihindari

35 hari lalu

Ilustrasi wanita berkacamata. Shutterstock
Kebiasaan yang Bisa Merusak Mata dan Perlu Dihindari

Berikut pendapat para spesialis mata mengenai kebiasaan yang bisa membahayakan indera penglihatan itu dan harus dihindari.


Tips Bersihkan Kacamata agar Nyaman Dipakai

55 hari lalu

Ilustrasi kacamata bulat. Realsimple
Tips Bersihkan Kacamata agar Nyaman Dipakai

Perawatan rutin dan pembersihan yang tepat dapat memastikan kacamata tetap dalam kondisi terbaik dan memiliki umur yang panjang.


6 Tanda Sudah Waktunya Anda Ganti Kacamata

57 hari lalu

Ilustrasi wanita berkacamata. Shutterstock
6 Tanda Sudah Waktunya Anda Ganti Kacamata

Ukuran kacamata bisa berubah seiring waktu sehingga perlu diganti jika mengalami tanda-tanda berikut. Jangan dibiarkan karena berbahaya.


Macam Pencegahan dan Penanganan Ablasio Retina untuk Hindari Kebutaan

9 Juli 2024

Ilustrasi pemeriksaan mata/Precision1
Macam Pencegahan dan Penanganan Ablasio Retina untuk Hindari Kebutaan

Ablasio retina adalah kondisi berbahaya di mana retina yang berada di bagian belakang mata terlepas dari posisinya. Simak penanganannya.


Jaga Kesehatan Mata saat Cuaca Panas dengan Cara Berikut

28 Juni 2024

Ilustrasi mata gatal atau mata merah. shutterstock.com
Jaga Kesehatan Mata saat Cuaca Panas dengan Cara Berikut

Pakar mengatakan cuaca panas bisa meningkatkan risiko kerusakan jangka panjang, termasuk infeksi dan kehilangan penglihatan.


Makna Istilah KLMNOPR untuk Mengetahui Gejala Demam Berdarah

22 Juni 2024

Petugas kesehatan Puskesmas melakukan fogging (pengasapan) dan membasmi sebaran sarang nyamuk Aedes Aegepty, di lingkungan RT.9 RW 8 Kampung Baru I Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu, 29 Mei 2024. Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyatakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) meningkat tajam mencapai 7.142 orang terjangkit dan 15 orang meninggal dunia terdiri anak - anak dan orang tua lanjut usia, selain itu pemerintah mengingatkan kepada masyarakat selalu rajin melakukan langkah antisipasi untuk Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan upaya 3M (Menguras, Menutup dan Mengubur) di sekitar rumah atau lingkungan tempat tinggal masing - masing. TEMPO/Imam Sukamto
Makna Istilah KLMNOPR untuk Mengetahui Gejala Demam Berdarah

Pada demam berdarah, terdapat sejumlah gejala yang perlu diwaspadai, yang disingkat sebagai KLMNOPR. Apa itu?