Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Manfaat Mengobrol dengan Teman bagi Kesehatan Mental

Reporter

image-gnews
Ilustrasi perempuan dan teman-temannya. Foto: Unsplash.com/Priscilla Du Preez
Ilustrasi perempuan dan teman-temannya. Foto: Unsplash.com/Priscilla Du Preez
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian di bidang komunikasi baru-baru ini menunjukkan mengobrol dengan teman setiap hari dapat membantu meningkatkan kesehatan mental. Dalam penelitian yang disiarkan Healthline itu, diungkap orang yang melakukan satu percakapan dengan temannya dalam sehari rupanya berdampak signifikan pada kesehatan mental.

Studi berjudul "Percakapan Berkualitas Dapat Meningkatkan Kesejahteraan Sehari-hari" itu sengaja dilakukan setelah tiga tahun pandemi COVID-19 sudah mulai dapat tertangani. Alasannya karena sejak pandemi orang terbiasa saling menjaga jarak, bekerja dari rumah, dan efeknya cukup banyak yang mengalami penurunan kesehatan mental.

Diikuti oleh 900 peserta dari lima universitas yang berbeda ketika menjalani masa pembatasan akibat pandemi, para peserta diminta untuk bisa berbagi tentang masalah hidup terkait kecemasan, stres, perasaan terkoneksi, dan kualitas seseorang menjalani harinya kepada orang lain. 

Setiap hari, komunikasi itu diwajibkan untuk dilakukan dan pada akhir studi didapatkan hasilnya langkah kecil tersebut memberikan efek langsung pada suasana hati yang lebih baik serta perilaku secara keseluruhan. Hal itu diperkuat dengan pernyataan dari Asisten Profesor Klinis Departemen Psikiatri NYU Langone Health, Thea Gallagher, yang menyebutkan hal-hal kecil dalam membangun koneksi bisa membantu orang keluar dari masa sulit.

"Kita harus sengaja untuk bisa terkoneksi dengan orang lain, dimulai dari yang sederhana seperti menelepon seseorang saat di dalam mobil. Hal-hal kecil ini yang membangun koneksi," kata Gallagher.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bangun koneksi
Ia menambahkan langkah kecil ini bisa membangun koneksi. Membangun koneksi tidak berarti orang introvert harus tiba-tiba berbicara dengan banyak orang untuk mendapatkan manfaat komunikasi. Namun, ia menekankan koneksi yang tepat dan berkualitas lebih bermakna dari berkomunikasi dengan orang dalam jumlah banyak.

Psikolog klinis dari Rumah Sakit Lenox Hill, Naomi Torres-Mackie, mengatakan pentingnya komunikasi antarmanusia yang dapat saling memberikan kenyamanan. Ia menyebut dari sebuah koneksi kecil, orang bisa terhindar dari ketidaknyamanan saat menjalani kehidupan.

"Apakah Anda ekstrovert atau introvert, di tengah-tengahnya, atau jauh dari itu. Bagaimana pun hubungan antarmanusia itu penting. Jika Anda lebih tertutup, ciptakan koneksi yang lebih kecil dan jangan jadikan itu sebagai penghalang," kata Torres-Mackie.

Pilihan Editor: Risiko Sering Memendam Emosi terhadap Kesehatan Mental

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Banyak Orang Usia Produktif yang Bunuh Diri, BRIN Paparkan Upaya Pencegahan

1 hari lalu

Ilustrasi pencegahan bunuh diri. Shutterstock
Banyak Orang Usia Produktif yang Bunuh Diri, BRIN Paparkan Upaya Pencegahan

Pencegahan bunuh diri di kelompok usia produktif perlu pendekatan holistik dan terintegrasi, terutama pendidikan, kampanye kesadaran, serta kebijakan.


Pelaku Kekerasan terhadap Anak Umumnya Teman dan Orangtua

2 hari lalu

Jumlah kasus kekerasan terhadap anak meningkat. Ironisnya, pelakunya orang terdekat dalam kehidupan si anak.
Pelaku Kekerasan terhadap Anak Umumnya Teman dan Orangtua

Data dari Januari hingga 23 Juli 2024 menunjukkan 1.879 pelaku kekerasan terhadap anak adalah teman korban, disusul orangtua sebanyak 1.407.


Saran Psikiater bagi Orang Tua dalam Menghadapi Anak Korban Kekerasan

2 hari lalu

Ilustrasi kekerasan pada anak. Pexels/Mikhail Nilov
Saran Psikiater bagi Orang Tua dalam Menghadapi Anak Korban Kekerasan

Orang tua diminta tak meremehkan atau mengabaikan dan membiarkan anak yang mengalami kekerasan karena berdampak pada kesehatan mental.


6 Manfaat Memiliki Hewan Peliharaan Bagi Lansia, Apa Lagi Selain untuk Kesehatan Mental?

3 hari lalu

Ilustrasi anjing dan kucing. shutterstock.com
6 Manfaat Memiliki Hewan Peliharaan Bagi Lansia, Apa Lagi Selain untuk Kesehatan Mental?

Salah satu manfaat dari memiliki hewan peliharaan adalah baik untuk kesehatan mental. Selain itu, ternyata memelihara anjing atau kucing dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung. Berikut selengkapnya.


Hari Anak Nasional, Ini Pesan Praktisi Kesehatan buat Orang Tua

3 hari lalu

Petugas kesehatan memberikan vaksin polio tetes tahap pertama kepada seorang bayi di Mamuju, Sulawesi Barat, Selasa 23 Juli 2024. Pemprov Sulawesi Barat menggelar pelaksanaan vaksin polio tahap pertama dan kedua secara serentak di sejumlah kabupaten dengan target 227.691 anak yang berlangsung selama 12 hari. ANTARA FOTO/Akbar Tado
Hari Anak Nasional, Ini Pesan Praktisi Kesehatan buat Orang Tua

Praktisi kesehatan Hari Anak Nasional menjadi pengingat bagi orang tua untuk menghindarkan anak dari penyakit menular.


4 Website Gratis untuk Cek Usia Mental, Ini Link dan Cara Mainnya

5 hari lalu

Ada beberapa website gratis untuk cek usia mental Anda. Foto: Canva
4 Website Gratis untuk Cek Usia Mental, Ini Link dan Cara Mainnya

Ada beberapa website gratis untuk cek usia mental Anda. Tes ini digunakan untuk mengukur tingkat kematangan emosional. Berikut caranya.


Joe Biden Disebut Alami Penurunan Kognitif, Begini Cara Mencegahnya saat Menua

5 hari lalu

Presiden AS Joe Biden berbicara di acara NATO untuk memperingati 75 tahun aliansi tersebut, di Washington, AS, 9 Juli 2024. REUTERS/Yves Herman
Joe Biden Disebut Alami Penurunan Kognitif, Begini Cara Mencegahnya saat Menua

Di usia 81 tahun, Presiden AS Joe Biden diduga telah mengalami penurunan kognitif. Cegah masalah kognisi saat menua dengan cara berikut.


PIWF 2024 Sediakan 60 Kelas untuk Seimbangkan Tubuh, Pikiran dan Jiwa

5 hari lalu

Zamri Mamat, Deputi Chief Marketing Officer Plaza Indonesia (tengah) bersama praktisi wellness dan partner PIWF 2024, saat jumpa pers di Plaza Indonesia, Jakarta, Kamis 18 Juli 2024. TEMPO/Yunia Pratiwi
PIWF 2024 Sediakan 60 Kelas untuk Seimbangkan Tubuh, Pikiran dan Jiwa

PIWF atau Plaza Indonesia Wellness Festival 2024 menghadirkan 60 kelas untuk memberikan pengalaman dan skills baru tentang kesehatan mental dan fisik


Anak Terlibat Judi Online, Penanganan Diminta Utamakan Sisi Psikologis

11 hari lalu

Ilustrasi pemain judi online. Menkopolhukam Hadi Tjahjanto juga mengatakan bahwa satgas judi online telah mengantongi data ratusan jurnalis yang bermain judi online. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Anak Terlibat Judi Online, Penanganan Diminta Utamakan Sisi Psikologis

Penanganan anak yang terlibat judi online diminta mengutamakan sisi psikologis, ini alasannya.


5 Tanda Orang Tua Terlalu Keras pada Anak

16 hari lalu

Ilustrasi orang tua memarahi anak/anak menangis. Shutterstock.com
5 Tanda Orang Tua Terlalu Keras pada Anak

Meski baik menerapkan standar tinggi, tak jarang orang tua bersikap terlalu keras pada anak-anak. Berikut contohnya.