Penanganan awal pasien dengan cedera kepala bertujuan untuk memantau dan mencegah cedera kepala sekunder serta memperbaiki keadaan umum pasien seoptimal mungkin agar dapat membantu penyembuhan sel-sel otak yang terkena.
Penanganan cedera kepala tergantung pada tingkat keparahannya, seperti cedera kepala ringan, sedang, atau berat.
Prinsip penanganan awal meliputi survei primer dan survei sekunder. Pada survei primer, hal-hal yang diprioritaskan antara lain airway, breathing, circulation, disability, dan exposure, yang kemudian dilanjutkan dengan resusitasi.
Pada pasien dengan cedera kepala berat, survei primer sangatlah penting untuk mencegah cedera otak sekunder dan mencegah homeostasis otak.
Tidak semua pasien dengan cedera kepala perlu dirawat inap di rumah sakit. Indikasi rawat yaitu amnesia post traumatika jelas (lebih dari 1 jam), riwayat kehilangan kesadaran (lebih dari 15 menit), penurunan tingkat kesadaran, nyeri kepala sedang hingga berat, intoksikasi alkohol atau obat, fraktur tengkorak, kebocoran cairan cerebrospinalis, otorrhea atau rhinorrhea, cedera penyerta yang jelas, dan hasil CT scan yang abnormal.
Pilihan editor: Apa Saja Gejala Gegar Otak
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.
Catatan :
Artikel ini mengalami perubahan judul dan beberapa alinea di badan tulisan sebagai perbaikan. Juga ada penambahan-penambahan, pada Rabu, 21 Maret 2023, pukul 09.45 WIB.
Redaksi