Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Alasan Tak Boleh Terlalu Sering Makan Satai

Reporter

image-gnews
sate kambing (pixabay.com)
sate kambing (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis penyakit dalam konsultan hematologi-onkologi medis Faizal Drissa Hasibuan tidak melarang makan satai. Namun, sebaiknya tidak lebih dari 2-3 kali sepekan karena tergolong sudah berlebihan.

"Kalau memakai arang dan sering, tidak disertai konsumsi serat yang cukup, dia akan membuat deposit di permukaan usus, membuat radang karena yang dibakar itu akan menimbulkan oksidasi yang disebut nitrile amine," jelasnya.

Menurutnya, risiko radang pada usus akan lebih kecil pada  yang menyantap satai dibakar dengan arang, misalnya hanya sekali sebulan, lebih banyak menyantap sayuran dan buah, serta rutin berolah raga.

"Memang ada risiko kalau yang memakai arang, kalau yang tidak pakai arang lebih aman," kata Faizal.

Waspadai penggunaan teflon
Selain tentang satai, Faizal juga membahas mengenai penggunaan teflon. Dia mengingatkan agar berhati-hati menggunakan teflon karena sejumlah literatur menyebut merek untuk bahan kimia sintetik yang disebut polytetrafluoroethylene (PTFE) itu berisiko menimbulkan kanker.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Bahan dasar panci, terutama penggorengan itu, mesti hati-hati. Ada beberapa literatur yang menyebutkan teflon juga berisiko menimbulkan kanker, terutama yang sering dipakai itu terkelupas, gabung dengan makanan, kalau berulang-ulang memang berisiko," ujarnya.

Sementara itu, seperti dilansir Healthline, adanya kekhawatiran pada penggunaan peralatan masak teflon dan risiko kanker bukan tentang teflon itu sendiri tetapi ada hubungannya dengan asam perfluorooctanoat (PFOA), yakni bahan kimia yang digunakan dalam pembuatan teflon. PFOA pernah digunakan dalam pembuatan teflon. 

Sejak 2013, semua produk bermerek Teflon bebas PFOA. Meskipun ada beberapa penelitian yang menunjukkan adanya hubungan antara PFOA dan kanker, tidak ada hubungan yang terbukti antara teflon dan kanker. Studi umumnya melibatkan paparan PFOA yang sangat tinggi memunculkan hasil beragam. Beberapa penelitian menunjukkan zat polifluoroalkil (PFAS) tingkat tinggi tertentu dapat menyebabkan peningkatan risiko sejumlah kanker seperti kandung kemih, ovarium, prostat, dan testis.

Pilihan Editor: Benarkah Makanan yang Dibakar Sebabkan Kanker?

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ini Bahayanya Makan Makanan Dibakar Nyaris Gosong

7 jam lalu

Ilustrasi Barbeque
Ini Bahayanya Makan Makanan Dibakar Nyaris Gosong

Makan makanan gosong memang dapat meningkatkan berbagai risiko kesehatan. Bisa sebabkan penyakit kanker hingga masalah pencernaan?


Inilah Sederet Makanan yang Dapat Mengurangi Risiko Kanker Ginjal

2 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Inilah Sederet Makanan yang Dapat Mengurangi Risiko Kanker Ginjal

Ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko penyakit kanker ginjal. Salah satunya perubahan dalam pola makan.


8 Penyebab Asam Urat

2 hari lalu

Ilustrasi asam urat. Shutterstock
8 Penyebab Asam Urat

Hiperurisemia adalah penyebab utama asam urat. Berikut beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko hiperurisemia dan asam urat.


Dokter Spesialis Penyakit Diharapkan Jadi Garda Terdepan Tangani Pasien dengan Kanker

2 hari lalu

Konferensi Pers The Role of Internist in Cancer Management (ROICAM) pada Sabtu 23 September 2023 di Jakarta/Tempo- Mitra Tarigan
Dokter Spesialis Penyakit Diharapkan Jadi Garda Terdepan Tangani Pasien dengan Kanker

Dokter spesialis penyakit dalam alias internis diharapkan menjadi garda terdepan dalam penanganan kanker mulai dari deteksi dini.


Jenis Makanan yang Tidak Dianjurkan Dibawa ke Pesawat

2 hari lalu

Ilustrasi makanan di pesawat. Foto: Freepik.com/Jannoon028
Jenis Makanan yang Tidak Dianjurkan Dibawa ke Pesawat

Seorang pakar etiket membagikan jenis makanan yang sebaiknya dihindari penumpang pesawat dalam penerbangan.


Kaitan Polusi Udara dan Kanker Menurut Pakar

4 hari lalu

Dampak polusi udara bukan hanya mengancam orang dewasa, tetapi juga sangat berbahaya bagi kesehatan dan tumbuh kembang anak/Foto: Doc. Istimewa
Kaitan Polusi Udara dan Kanker Menurut Pakar

Pakar mengatakan polusi udara dapat menyebabkan kanker. Menurutnya, 90 persen penyebab kanker itu lingkungan, selain rokok, juga polusi udara.


Alasan Mengapa Makanan di Pesawat Umumnya Tidak Selezat di Restoran

4 hari lalu

Ilustrasi makan di pesawat/Emirates
Alasan Mengapa Makanan di Pesawat Umumnya Tidak Selezat di Restoran

Seorang pramugari mengatakan bahwa dia selalu menerima komplain tentang rasa makanan di pesawat setiap kali terbang.


5 Manfaat Daun Mimba untuk Tubuh

4 hari lalu

Pohon mimba. Wikipedia
5 Manfaat Daun Mimba untuk Tubuh

Daun mimba banyak digunakan sebagai bahan pengobatan tradisional untuk berbagai kondisi.


Apa Itu Gangguan Makan ARFID?

5 hari lalu

Ilustrasi keluarga makan bersama di meja makan. Foto: Freepik.com
Apa Itu Gangguan Makan ARFID?

ARFID adalah suatu kondisi yang ditandai dengan pembatasan asupan makanan karena gangguan makan.


Usia yang Dianjurkan Dokter untuk Periksa Kanker Prostat

6 hari lalu

Ilustrasi kanker prostat. Shutterstock
Usia yang Dianjurkan Dokter untuk Periksa Kanker Prostat

Pakar menyarankan laki-laki menjalani pemeriksaan kanker prostat saat berusia 50 tahun atau lebih dini bila memiliki riwayat keluarga serupa.