Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sel Berkembang tak Normal, Apa Itu Displasia dan Beberapa Jenisnya?

image-gnews
Ilustrasi Tulang Belakang. shutterstock.com
Ilustrasi Tulang Belakang. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Displasia kondisi berkembangnya sel yang tak normal dalam jaringan atau organ tubuh. Walaupun begitu, displasia belum tentu bersifat kanker. Displasia kondisinya berlainan, antara lain ringan, sedang, atau berat, tergantung tingkat abnormal sel terlihat di bawah mikroskop dan jaringan organ yang terpengaruh.

Jenis displasia

Mengutip Medical News Today, ada beberapa jenis displasia. Apa saja?

1. Displasia pinggul

Kondisi sendi pinggul dalam bentuk yang keliru atau soket tak berada di tempat yang tepat untuk menutupi dan menopang tulang kaki. International Hip Dysplasia Institute memperkirakan sekitar 35.000 kondisi perubahan pinggul terjadi setiap tahun, karena displasia.

2. Displasia kerangka

Displasia kerangka meliputi sejumlah gangguan seperti kelainan tulang, defisiensi pertumbuhan tubuh pendek. Ada lebih dari 450 gangguan kerangka digolongkan sebagai displasia. Biasanya tersebab mutasi genetik.

3. Displasia ektodermal

Displasia ektodermal mempengaruhi kulit. rambut, kuku, dan kelenjar keringat. Menurut National Foundation for Ectodermal Dysplasias, ada lebih dari 100 jenis displasia ektodermal. Beberapa jenis perlu waktu bertahun-tahun untuk mendapat diagnosis yang tepat. Displasia ektodermal bisa bersifat turun-temurun. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4. Displasia serviks

Displasia serviks tersebab munculnya sel abnormal permukaan serviks. Ada dua jenis displasia. Adapun displasia serviks tingkat rendah berkembang perlahan dan membaik dengan sendirinya. Selanjutnya ada displasia serviks tingkat tinggi yang rentan berlanjut menjadi kanker.

5. Sindrom myelodysplastic

Sindrom myelodysplastic (MDS) jenis displasia yang mempengaruhi sumsum tulang. Dalam beberapa kondisi menyebabkan leukemia. Pertumbuhan abnormal itu berarti sumsum tulang tidak menghasilkan cukup sel darah sehat untuk fungsi tubuh normal.

Pilihan Editor: Mengenal Mastositosis, Penyakit Langka akibat Penumpukan Sel

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terdapat 230 Ribu Kematian Akibat Kanker, Kemenkes Kampanyekan Vaksinasi HPV

5 jam lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Terdapat 230 Ribu Kematian Akibat Kanker, Kemenkes Kampanyekan Vaksinasi HPV

Budi meluncurkan serangkaian inisiatif yang bertujuan meningkatkan akses terhadap deteksi dini kanker dengan mengandalkan kemitraan internasional.


4 Hal Penting yang Dianjurkan Peneliti Demi Turunkan Risiko Kanker

1 hari lalu

Ilustrasi perempuan tidur. Foto: Freepik.com
4 Hal Penting yang Dianjurkan Peneliti Demi Turunkan Risiko Kanker

Para peneliti di Mass General Brigham menyebut empat strategi spesifik untuk menurunkan risiko kanker. Berikut pendapat pakar.


Urolog Minta Pria 45 Tahun ke Atas Rutin Periksa Kanker Prostat

2 hari lalu

Ilustrasi kanker prostat. Shutterstock
Urolog Minta Pria 45 Tahun ke Atas Rutin Periksa Kanker Prostat

Spesialis urologi mengingatkan laki-laki yang telah menginjak usia 45 tahun harus melakukan pemeriksaan kanker prostat, ini alasannya.


Bintang Broadway Gavin Creel Berpulang di Usia 48 Tahun karena Kanker Langka

2 hari lalu

Gavin Creel. Foto: Instagram.
Bintang Broadway Gavin Creel Berpulang di Usia 48 Tahun karena Kanker Langka

Aktor Gavin Creel berpulang pada usia 48 tahun akibat kanker langka. Kepergiannya sangat mengejutkan Broadway.


Efek Kandungan Hidrokuinon Tinggi pada Skincare, Keracunan hingga Kanker

5 hari lalu

Ilustrasi cuci muka. Shutterstock
Efek Kandungan Hidrokuinon Tinggi pada Skincare, Keracunan hingga Kanker

Dokter kulit mengatakan penggunaan hidrokuinon dengan kadar tinggi dapat menyebabkan efek jangka panjang, salah satunya potensi kanker.


Masyarakat Diminta Rajin Periksa Kesehatan Cegah Kanker

6 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Masyarakat Diminta Rajin Periksa Kesehatan Cegah Kanker

Kemenkes masyarakat rajin memeriksakan kesehatan seiring pergeseran penyakit tidak menular, termasuk kanker, yang semakin besar.


Isu Bahaya BPA Bagi Kesehatan? Ini Kata Ahli

7 hari lalu

Ilustrasi wanita minuma air mineral atau air putih. shutterstock.com
Isu Bahaya BPA Bagi Kesehatan? Ini Kata Ahli

Belum ada konsensus bahwa BPA menyebabkan diabetes atau kanker. Simak kata ahli.


Mitos Terkait Kanker yang Perlu Diluruskan, Termasuk Minum Kopi

7 hari lalu

Ilustrasi pria  minum kopi. fadquip.com
Mitos Terkait Kanker yang Perlu Diluruskan, Termasuk Minum Kopi

Dokter meluruskan beberapa mitos yang berkembang di masyarakat tentang kanker, termasuk kopi yang disebut mencegah kematian karena kanker.


Perbedaan Demensia dan Alzheimer

9 hari lalu

Ilustrasi demensia. Shutterstock
Perbedaan Demensia dan Alzheimer

Semua orang dengan Alzheimer mengalami demensia, tetapi tidak semua demensia disebabkan oleh Alzheimer.


Tes DNA Bukan Cuma Merunut Garis Keturunan, Bisa Analisis Risiko Penyakit hingga Pengaruhi Keputusan Medis

9 hari lalu

Peneliti dari Akademi Eropa (Eurac) melakukan tes DNA dari sample mumi manusia es di Bolzano, Italy, 8 November 2015. REUTERS/Marco Samadelli/EURAC/Handout via Reuters
Tes DNA Bukan Cuma Merunut Garis Keturunan, Bisa Analisis Risiko Penyakit hingga Pengaruhi Keputusan Medis

Tes DNA (Deoxyribo Nucleic Acid) adalah tes genetik yang digunakan untuk mengetahui garis keturunan, risiko penyakit, dan lainnya.