Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyebab dan Gejala Penyakit Frambusia

image-gnews
Ilustrasi kulit gatal (Pixabay.com)
Ilustrasi kulit gatal (Pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Frambusia merupakan bagian dari kelompok infeksi bakteri kronis yang umumnya dikenal sebagai treponematoses endemik. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri spiral dari genus Treponema, yang juga termasuk endemik sifilis (bejel) dan pinta.

Mengutip laman World Health Organization (WHO), penyakit ini sering ditemukan pada masyarakat miskin di kawasan hutan hangat, lembab dan tropis di Afrika, Asia, Amerika Latin dan Pasifik. Sebagian besar populasi yang terkena dampak tinggal di daerah pedesaan yang jauh dari layanan kesehatan. Kemiskinan, kondisi sosial ekonomi yang rendah dan kebersihan pribadi yang buruk memfasilitasi penyebaran frambusia.

Sekitar 75-80 persen orang yang terkena frambusia adalah anak-anak di bawah usia 15 tahun. Penularan terjadi melalui kontak orang ke orang dari luka ringan. Lesi awal frambusia penuh dengan bakteri. Sebagian besar lesi terjadi pada tungkai. Masa inkubasi adalah 9–90 hari dengan rata-rata 21 hari. Tanpa pengobatan, infeksi dapat menyebabkan kerusakan dan kecacatan kronis.

Frambusia awalnya muncul sebagai papiloma, yakni tumor mirip kutil yang dipenuhi bakteri. Tanpa pengobatan, papiloma akan memborok. Papilloma dan bisul sangat menular dan jika tidak diobati dapat dengan cepat menyebar ke orang lain.

Frambusia sekunder terjadi berminggu-minggu hingga berbulan-bulan setelah infeksi primer dan biasanya muncul dengan beberapa lesi kuning atau nyeri dan pembengkakan tulang panjang dan jari (daktilitis).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mengutip Medscape, obat untuk frambusia adalah penisilin. Setelah injeksi penisilin tunggal, lesi awal menjadi tidak menular setelah 24 jam dan sembuh dalam 1-2 minggu. Tetrasiklin, eritromisin, atau doksisiklin bisa dipertimbangkan untuk pasien yang alergi terhadap penisilin.

Dalam satu penelitian pada anak-anak di Papua Nugini, azitromisin oral ditemukan sebagai alternatif digunakan untuk mengobati frambusia. Selain itu, penggunannya terbilang lebih sederhana, tidak memerlukan tenaga medis terlatih.

Pilihan Editor: Frambusia Infeksi Kulit Tersebab Bakteri, Bagaimana Gejalanya?

Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10 Cara Mengusir Semut Supaya Tidak Mengerubungi Makanan

2 hari lalu

Ilustrasi Semut. Media Corp
10 Cara Mengusir Semut Supaya Tidak Mengerubungi Makanan

Semut merupakan salah satu binatang yang populasinya paling banyak di dunia. Setiap rumah kemungkinan besar ada semutnya. Begini cara mengusirnya


6 Tanda Tubuh Kekurangan Probiotik

5 hari lalu

Ilustrasi kanker usus besar. shutterstock
6 Tanda Tubuh Kekurangan Probiotik

Menurut sebuah studi, probiotik dapat membantu mengembalikan keseimbangan mikrobiota usus dalam tubuh.


6 Cara Penanganan Sakit Pneumonia di Rumah

9 hari lalu

Ilustrasi pneumonia. shutterstock.com
6 Cara Penanganan Sakit Pneumonia di Rumah

Tidak bisa dianggap ringan, pneumonia menjadi infeksi paru-paru yang dapat mengalami komplikasi penyakit lainnya. Begini penanganannya di rumah.


Sebab dan Gejala Pneumonia yang Dialami Vokalis Sum 41 Deryck Whibley

9 hari lalu

Vokalis Sum 41, Deryck Whibley. (Instagram/@sum41)
Sebab dan Gejala Pneumonia yang Dialami Vokalis Sum 41 Deryck Whibley

Vokalis Sum 41, Deryck Whibley dilarikan ke rumah sakit akibat pneumonia yang menyerangnya. Lantas, apa sebab dan gejalanya?


Cara Cegah Sepsis pada Bayi

9 hari lalu

Ilustrasi bayi demam. shutterstock.com
Cara Cegah Sepsis pada Bayi

Sepsis adalah kegagalan fungsi organ dan jaringannya akibat ketidakseimbangan respons tubuh terhadap infeksi berat dan biasa menyerang bayi.


Perempuan Ini Nyaris Meninggal karena Makan Ikan Nila yang Terkontaminasi Bakteri

10 hari lalu

Ilustrasi Sup Ikan. shutterstock.com
Perempuan Ini Nyaris Meninggal karena Makan Ikan Nila yang Terkontaminasi Bakteri

Laura Barajas nyaris kehilangan nyawa setelah mengkonsumsi ikan nila setengah matang yang terkontaminasi bakteri mematikan


Perut Nyeri dan Kembung, Tanda Usus Kekurangan Probiotik

11 hari lalu

bakteri probiotik
Perut Nyeri dan Kembung, Tanda Usus Kekurangan Probiotik

Dokter menyebut tanda-tanda yang muncul ketika tubuh butuh asupan probiotik, di antaranya nyeri dan kembung.


Kisah Tragis Mahasiswa yang Tewas setelah Makan Spageti yang Dipanaskan

12 hari lalu

Ilustrasi hidangan spageti. Freepik.com
Kisah Tragis Mahasiswa yang Tewas setelah Makan Spageti yang Dipanaskan

Kisah mahasiswa yang tewas akibat menyantap sisa spageti ini bisa menjadi pelajaran, keamanan lebih penting dari penghematan.


Ini Alasan Kebersihan Mulut yang Buruk Dapat Meningkatkan Risiko Terkena Kanker Hati

12 hari lalu

Ilustrasi dokter periksa kesehatan mulut anak. .drgreene.com
Ini Alasan Kebersihan Mulut yang Buruk Dapat Meningkatkan Risiko Terkena Kanker Hati

Menurut sebuah studi, memiliki kebersihan mulut yang buruk dapat meningkatkan risiko terkena kanker hati.


Mengapa Makan Nasi Sisa yang Tidak Disimpan dengan Benar Dapat Menyebabkan Muntah dan Diare?

13 hari lalu

Ilustrasi nasi putih. Freepik.com/xb100
Mengapa Makan Nasi Sisa yang Tidak Disimpan dengan Benar Dapat Menyebabkan Muntah dan Diare?

Salah satu bakteri yang paling umum ditemukan pada nasi sisa adalah Bacillus cereus.