Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Banyak Transaksi Online Jelang Lebaran 2023, Jangan Lupa Jaga Data Pribadi

Reporter

image-gnews
Ilustrasi data pribadi (antara/shutterstock)
Ilustrasi data pribadi (antara/shutterstock)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang Lebaran 2023, semakin banyak orang melakukan transaksi dengan uang Tunjangan Hari Raya (THR) untuk membeli keperluan hingga berzakat. Tak sedikit kegiatan tersebut dilakukan secara daring berkat kemudahan teknologi dan digitalisasi.

Di tengah peningkatan transaksi online, ada saja celah keamanan yang digunakan penjahat siber untuk berbuat jahat dan merugikan masyarakat, mulai dari pencurian identitas seperti kata sandi, OTP, dan upaya social engineering lain yang semakin marak dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk meraup keuntungan. Terbaru adalah kasus penipuan QRIS di masjid-masjid yang meresahkan masyarakat.

Menanggapi tren ini, managing director VIDA, Adrian Anwar, meminta pengguna layanan digital agar mampu berperan aktif dalam mencegah terjadinya kejahatan siber, khususnya yang berkaitan dengan data pribadi sendiri.

"Kita perlu membangun pola kebiasaan yang baik dalam menjaga kerahasiaan dan keamanan data-data pribadi," ujarnya.

Berikut beberapa tips agar pengguna layanan digital lebih waspada dalam menjaga data pribadi.

Tidak membagikan identitas fisik maupun online
Masyarakat perlu menjaga baik keamanan identitas pribadi, baik itu KTP, paspor, dan data-data pribadi lain. Tak hanya itu, di era online ini, baik nama pengguna, kata sandi, maupun kode sekali pakai (OTP) sebaiknya tidak dituliskan sembarangan dan tidak memanfaatkan fitur copypaste karena peretas dapat memperoleh akses ke clipboard perangkat yang kode-kodenya tidak terenkripsi sama sekali sehingga dapat melakukan verifikasi dan otentikasi transaksi yang tidak diinginkan oleh pengguna.

Berhati-hati saat mengklik tautan di pesan singkat
Pelaku penipuan akhir-akhir ini kerap mengirim tautan berisi formulir pendaftaran yang menangkap data-data pribadi pengguna dengan mengatasnamakan institusi-institusi resmi. Oleh karena itu, konsumen harus memastikan terlebih dulu akun yang mengirimkan pesan-pesan tersebut merupakan akun resmi dari institusi terkait karena biasanya layanan dari instansi atau pihak resmi tidak akan meminta pengguna memberikan informasi sensitif melalui moda yang tidak terproteksi seperti melalui pesan singkat dan formulir isian.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hindari menggunakan jaringan wifi publik yang tidak terenkripsi
Ketika menggunakan wifi publik, risiko menjadi korban kejahatan siber Man in the Middle Attack atau MitM sebagai interseptor antara pengguna dengan penyedia layanan digital semakin tinggi. Modus MitM adalah mencuri informasi pribadi pada jaringan yang tidak terenkripsi, dan menargetkan pengguna aplikasi keuangan, e-commerce, maupun situs layanan lain. Karena itu, sangat disarankan untuk menunda melakukan transaksi hingga memiliki akses jaringan yang lebih aman seperti data ponsel atau wifi pribadi.

Hindari transaksi e-commerce yang mencurigakan
Seringkali konsumen tergiur godaan diskon yang besar namun berujung pada kualitas barang hingga pencurian data pribadi penting. Pelaku penipuan dapat membuat web dan aplikasi yang benar-benar mirip e-commerce resmi untuk memperoleh data pribadi korban dengan meminta pengguna memasukkan identitas pribadi serta detail pembayaran seperti nomor dan CVV kartu kredit.

Untuk itu, konsumen harus jeli dalam melihat kredibilitas platform untuk memastikan platform e-commerce yang digunakan terdaftar diawasi institusi pemerintah. Gunakan layanan digital yang memiliki fitur otentikasi dua langkah. Modus kejahatan pencurian identitas seperti phishing menjadi semakin sulit dibedakan dari otoritas yang sebenarnya. 

Untuk itu, sistem otentikasi dua langkah hadir memberikan lapisan tambahan jika seandainya nama pengguna dan kata sandi pengguna sudah bocor. Lapisan tambahan ini juga dapat hadir berupa otentikasi biometrik yang tentunya lebih aman. Baik itu biometrik sidik jari maupun wajah, pengguna tidak perlu lagi khawatir kehilangan akses untuk langkah ini karena semuanya melekat pada pengguna. Layanan identitas digital dengan sistem keamanan yang komprehensif, tersertifikasi, serta terenkripsi diperlukan agar masyarakat dapat melakukan transaksi keuangan dengan tenang walaupun di tengah trafik yang tinggi.

Pilihan Editor: Apa Itu Doxing? Berikut Pengertian dan Cara Menghadapinya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ada Pencurian Data Pribadi Pelanggan Indosat, Budi Arie: Kesalahan Dealer

4 hari lalu

Menteri Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Budi Arie Setiadi (tengah) memimpin deklarasi pemberantasan anti judi online, Jakarta, Rabu, 28 Agustus 2024. Tempo/Ilham Balindra
Ada Pencurian Data Pribadi Pelanggan Indosat, Budi Arie: Kesalahan Dealer

Menkominfo Budi Arie tekankan dalang dari kasus pencurian data pribadi adalah oknum dealer Indosat Ooredoo Hutchison


Data Pribadi Curian Dipakai Aktifkan Kartu SIM Indosat, Ini Tindakan Kominfo

5 hari lalu

Ilustrasi - Hacker atau peretas mencoba membongkar keamanan siber. Pemerintah Indonesia menganggap banyak data pribadi yang dibocorkan Bjorka dari berbagai institusi bukanlah ancaman bagi negara dan data bersifat umum. (ANTARA/Shutterstock/am)
Data Pribadi Curian Dipakai Aktifkan Kartu SIM Indosat, Ini Tindakan Kominfo

Kementerian Kominfo akan menon-aktifkan nomor HP dari operator seluler Indosat yang data registrasinya merupakan hasil pencurian data pribadi warga.


Bawaslu DKI Periksa Dharma Pongrekun Hari Ini soal Dugaan Pencatutan KTP

24 hari lalu

Dharma Pongrekun (kiri) dan Kun Wardana menghadiri rapat pleno penetapan pasangan calon perorangan di KPU DKI Jakarta, Senin, 19 Agustus 2024. Rapat pleno ini nantinya akan menentukan apakah pasangan calon independen, Dharma Pongrekun dan Kun Wardana memenuhi syarat atau tidak sebagai kandidat di Pilkada Jakarta 2024 ditengah maraknya kasus pencatutan KTP. TEMPO/Ilham Balindra
Bawaslu DKI Periksa Dharma Pongrekun Hari Ini soal Dugaan Pencatutan KTP

Bawaslu DKI Jakarta memanggil pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto untuk menindaklanjuti laporan dugaan pencatutan KTP


Bali Blockchain Summit 2024, PANDI Kembangkan IDCHAIN untuk Identitas Digital Terdesentralisasi

27 hari lalu

Ketua PANDI John Sihar Simanjuntak dalam diskusi panel
Bali Blockchain Summit 2024, PANDI Kembangkan IDCHAIN untuk Identitas Digital Terdesentralisasi

PANDI menyatakan berkomitmen penuh dalam mendorong pengembangan inovasi berkelanjutan teknologi blockchain.


Unjuk Rasa di Depan KPU DKI, Tolak Pencalonan Dharma Pongrekun

28 hari lalu

Massa melakukan demonstrasi di depan KPU DKI Jakarta, Senen, Jakarta Pusat, Senin, 19 Agustus 2024. Massa yang menamakan diri mereka Gerakan Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Pro-Demokrasi menuntut KPU DKI membatalkan pencalonan pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto karena diduga mencatut KTP sejumlah warga DKI sebagai syarat dukungan. Foto: TEMPO/Tamara Aulia
Unjuk Rasa di Depan KPU DKI, Tolak Pencalonan Dharma Pongrekun

Massa Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Pro Demokrasi mendesak KPU DKI membatalkan pencalonan pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto


Dugaan Pencatutan KTP DKI untuk Dharma Pongrekun Dinilai Langgar UU Pelindungan Data Pribadi

29 hari lalu

Dharma Pongrekun
Dugaan Pencatutan KTP DKI untuk Dharma Pongrekun Dinilai Langgar UU Pelindungan Data Pribadi

Perhimpunan Bantuan Hukum Indonesia (PBHI) menilai dugaan pencatutan KTP DKI untuk pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana merupakan tindak pidana


Dugaan Catut KTP untuk Pilgub Jakarta dan Sederet Kasus Data Pribadi Bobol

31 hari lalu

Ilustrasi KTP. Shutterstock
Dugaan Catut KTP untuk Pilgub Jakarta dan Sederet Kasus Data Pribadi Bobol

Tak hanya untuk pemilu, setiap lembaga, instansi, maupun perusahaan mampu mendapatkan data KTP seseorang dalam waktu singkat untuk aneka kepentingan.


Data Pribadi PNS di BKN Diduga Bocor, Dijual Rp 160 juta di BreachForums

36 hari lalu

Ilustrasi peretasan situs dan data. Data pribadi pegawai negeri sipil (PNS) yang disimpan oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN) diduga menjadi sasaran peretasan. (Shutterstock)
Data Pribadi PNS di BKN Diduga Bocor, Dijual Rp 160 juta di BreachForums

Data pribadi pegawai negeri sipil (PNS) di Badan Kepegawaian Negara (BKN) diduga bocor karena diretas. Diperdagangkan di BreachForums Rp 160 juta.


3 Manfaat Password Manager, Bisa Melindungi Data Pribadi

41 hari lalu

Ilustrasi Password. Kredit: the Register
3 Manfaat Password Manager, Bisa Melindungi Data Pribadi

Manfaat password manager yakni untuk membantu pengguna menjaga keamanan dan efisiensi dalam mengelola sandi. Berikut ini informasinya.


Survei Ungkap 2 Praktik Salah Kaprah Perlindungan Diri dari Kejahatan Siber

41 hari lalu

Ilustrasi kejahatan siber (Pixabay)
Survei Ungkap 2 Praktik Salah Kaprah Perlindungan Diri dari Kejahatan Siber

Survei dilakukan terhadap 10 ribu responden itu, 500 di antaranya berasal dari Indonesia.