Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pentingnya Pendidikan Pengelolaan Sampah di Tingkat Sekolah

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi Sekolah Tatap Muka atau Ilustrasi Belajar Tatap Muka. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Ilustrasi Sekolah Tatap Muka atau Ilustrasi Belajar Tatap Muka. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pengelolaan sampah masih menjadi masalah tersendiri di Indonesia. Sebenarnya sudah ada beberapa contoh negara yang memiliki sistem pengelolaan sampah yang baik. Sistem itu berhasil mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan. Beberapa negara dengan sistem pengelolaan sampah baik itu adalah Jepang, Jerman, dan Swedia. 

Memang, untuk mencapai prestasi itu, ketiga negara tersebut harus melalui proses yang panjang, namun langkah awal yang mereka lakukan merupakan hal yang sama, yaitu mengedepankan pendidikan pengelolaan sampah sejak dini di sekolah. Bersamaan dengan Hari Pendidikan nasional, Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan Yuke Yurike mengingatkan agar sekolah-sekolah di Jakarta juga mengedepankan pendidikan pengelolaan sampah sebagai pendidikan tambahan. "Menerapkan pendidikan pengelolaan sampah sejak dini di sekolah Jakarta, bisa membentuk generasi yang lebih peduli terhadap lingkungan dan mampu mengurangi masalah sampah di Jakarta," katanya dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 2 Mei 2023.

Jakarta menghasilkan lebih dari 8 ribu ton sampah setiap hari. Sebagian besar sampah dihasilkan dari sampah rumah tangga. Walau begitu, Yuke Yurike pun yakin, bahwa lebih dari 5 ribu sekolah yang ada di Jakarta pun memberikan kontribusi sampah yang cukup besar di Ibu Kota setiap harisnya. 

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan pihak sekolah untuk program pengelolaan sampah sejak dini. "Seperti pengumpulan dan pemilahan sampah organik dan anorganik, penggunaan lubang Biopori, penggunaan komposter untuk limbah sisa makanan di kantin, mendorong siswa untuk mengambil tindakan kecil dalam untuk mengurangi sampah. Anak-anak bisa diajak menggunakan botol minum dan tempat makan sendiri untuk membeli makanan dan minuman di kantin demi mengurangi sampah plastik sekali pakai,” kata Yuke yang juga merupakan anggota komisi D yang membidangi pengelolaan sampah memalui Dinas Lingkungan hidup.

Inovasi lain yang mungkin bisa diterapkan di sekolah adalah konsep zero waste. Salah satu pihak yang bisa dicoba untuk melakukan konserp zero waste di tingkat sekolah adalah kantin-kantin sekolah di Jakarta. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan mengasah kebiasaan pengelolaan sampah sejak usia muda di sekolah, harapannya para siswa dapat melihat dan mempraktikkan cara pengelolaan sampah yang baik. Ia juga berharap adanya kolaborasi antara bank sampah dan sekolah. Sekolah dapat menjadi salah satu sumber penyediaan sampah bagi bank sampah, sekolah dapat memilah dan mengumpulkan sampah organik maupun non-organik dari lingkungan sekolah untuk disalurkan ke bank sampah. 

Siswa juga dapat mengunjungi bank sampah untuk belajar cara memilah sampah, mengolah sampah, dan membuat produk daur ulang. Bank sampah dapat memberikan edukasi tentang pengelolaan sampah yang baik dan benar di sekolah. Dalam program ini, bank sampah dapat memberikan pelatihan atau workshop tentang cara memilah dan mengolah sampah, serta memberikan informasi tentang manfaat dari pengelolaan sampah yang baik. “Sekolah tingkat SD hingga SMA itu sudah seperti rumah kedua bagi para murid, lebih dari 7 jam perhari dihabiskan disekolah, selain menjadi tempat sosialisai pengelolaan sampah sejak dini yang tepat, bisa juga menjadi tempat praktik pengelolaan yang baik selain di rumah,” kata Yuke. 

Pilihan Editor: Luhut Beberkan Model Investasi Tempat Pengolahan Sampah di Bali, Nilainya Capai Rp 228.633 Miliar

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gelar Pameran Tunggal, Trisna Batara Olah Sampah dari Hutan Kota Babakan Siliwangi

2 hari lalu

Pameran tunggal Trisna Batara berjudul Limbah Hutan Kota Baksil di Sanggar Mitra Kota Bandung, berlangsung 20 September hingga 20 Oktober 2023. Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Gelar Pameran Tunggal, Trisna Batara Olah Sampah dari Hutan Kota Babakan Siliwangi

Seniman Bandung, Trisna Batara menggelar pameran tunggal dari karya-karyanya yang mengolah sampah alami dari hutan kota Babakan Siliwangi.


Calon Hakim MK Gagas Pendidikan Hakim hingga Usia 55 Tahun, Komisi III DPR: Kapan Berkeluarga?

2 hari lalu

Suasana di Ruang Rapat Komisi III DPR saat uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test terhadap 8 calon hakim Mahkamah Konstitusi (MK) pada Senin, 25 September 2023. Tempo/ Adil Al Hasan
Calon Hakim MK Gagas Pendidikan Hakim hingga Usia 55 Tahun, Komisi III DPR: Kapan Berkeluarga?

DPR menilai gagasan Calon Hakim Mahkamah Konstitusi atau MK, Elita Rahmi, tentang pendidikan calon hakim sampai usia 55 tahun tetapi tidak realistis.


Jenis Sampah yang Tak Boleh Dibuang Sembarangan, Cek Solusinya

2 hari lalu

Ilustrasi tong sampah. Sumber: TurboSquid
Jenis Sampah yang Tak Boleh Dibuang Sembarangan, Cek Solusinya

Beberapa jenis barang tak bisa dibuang seenaknya ke tempat sampah atau sembarang tempat karena berbahaya bagi lingkungan. Apa saja?


Tempat Sampah Kampus di Bandung Jadi Lokasi Riset Dosen dan Mahasiswa

2 hari lalu

Ilustrasi tong sampah. Sumber: TurboSquid
Tempat Sampah Kampus di Bandung Jadi Lokasi Riset Dosen dan Mahasiswa

Sejumlah kampus twlah memanfaatkan tempat sampah sebagai lokasi riset.


Kebakaran TPA Sarimukti Berhasil Dipadamkan, Bandung Raya Masih Darurat Sampah

2 hari lalu

Foto udara TPA Sarimukti yang terbakar di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu, 23 Agustus 2023. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat menyatakan kobaran api di TPA Sarimukti belum padam hingga 18 September 2023. Kebakaran itu bermula sejak 19 Agustus 2023 diduga akibat puntung rokok. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Kebakaran TPA Sarimukti Berhasil Dipadamkan, Bandung Raya Masih Darurat Sampah

Meski darurat penanganan kebakaran TPA Sarimukti tidak diperpanjang, tapi status darurat sampah di Bandung Raya diperpanjang hingga 25 Oktober 2023.


Cara Telkom University Kelola Sampah Mandiri 5 Ton Per Hari

2 hari lalu

Insinerator atau alat pembakaran sampah buatan Telkom University yang dinamakan Telurator. (Dok.Tel-U)
Cara Telkom University Kelola Sampah Mandiri 5 Ton Per Hari

Produksi sampah Telkom University, termasuk dari asrama mahasiswa, mencapai lima ton per hari.


Tips buat yang Pilih Homeschooling untuk Anak

3 hari lalu

Ilustrasi homeschooling. shutterstock.com
Tips buat yang Pilih Homeschooling untuk Anak

Buat para orang tua yang lebih memilih homeschooling buat anak, bukan belajar di sekolah umum, berikut beberapa tips dari pakar.


Bandung Darurat Sampah: Pilah Sampah atau Tiada Layanan Administrasi RW

4 hari lalu

Simulasi pengambilan sampah di RW 07 Kelurahan Ci Haurgeulis, Bandung, 16 September 2023. Foto: Tempo/Maria Fransisca  Lahur
Bandung Darurat Sampah: Pilah Sampah atau Tiada Layanan Administrasi RW

Sampah yang dikelola di tingkat RT/RW membantu mengurangi beban di tingkat kota


Pertamina Gunakan PLTS Olah Sampah di Kedonganan Bali

4 hari lalu

Pengunjung mengamati pengolahan sampah di TPS3R Kedonganan di Kabupaten Badung, Bali, Minggu, 24 September 2023. ANTARA/HO-Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus
Pertamina Gunakan PLTS Olah Sampah di Kedonganan Bali

Pertamina mengerahkan PLTS untuk mengolah sampah itu sebagai bagian pemberdayaan masyarakat melalui tanggung jawab sosial (CSR).


Darurat Sampah Bandung Raya, Pegiat Maggot Butuh Sampah Organik

4 hari lalu

Petugas menunjukkan ulat Maggot yang dibudidayakan di kawasan Pesanggrahan, Jakarta, Selasa, 28 Juli 2020. Budidaya ulat Maggot yang dapat mengurai sampah organik itu sebagai salah satu cara untuk mengatasi permasalahan banyaknya limbah rumah tangga yang disalurkan ke tempat pembuangan akhir. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Darurat Sampah Bandung Raya, Pegiat Maggot Butuh Sampah Organik

Paguyuban Pegiat Maggot Nusantara minta difasilitasi pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk mengolah sampah organik seperti dari sisa makanan.